PORTALINDONEWS.COM, Jakarta – Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Hassanudin, S.I.P, M.M, didampingi Kasdam I/BB, Brigjen TNI Didied Pramudito dan para PJU melakukan video conference (Vicon) dengan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P dari Puskodalops Lt II Makodam I/BB, Jln Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Jumat (23/7/2021).
Dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam I/BB, Sabtu (24/7/2021), dalam rapat yang juga diikuti seluruh Pangkotama TNI itu, Panglima TNI memberikan arahan terkait penanganan pendemi Covid-19 melalui strategi pembentukan Isoter (Isolasi Terpusat), Vaksinasi, Tracing dan Distribusi Paket Obat Gratis.
Menurut Panglima TNI, Isoter sangat dibutuhkan karena merebaknya varian delta yang lebih menular dan terbatasnya fasilitas isoman masyarakat terutama di daerah kumuh atau slum area.
Terkait isoter ini para Dandim menjadi koordinator dengan wakil Kapolres dan Kadinkes Kab/Kota. Para Dandim melaksanakan manajemen lapangan dibantu Kapolres, sedangkan para Kadinkes Kab/Kota melaksanakan manajemen kesehatan.
Panglima TNI meminta isoter harus dilengkapi dengan nakes dan obat-obatan yang memadai agar masyarakat mau dan nyaman melaksanakan isoman di isoter. Karena di beberapa tempat isoter kosong karena kekurangan nakes dan obat-obatan.
Terkait vaksinasi 10 juta dosis, Panglima TNI minta difokuskan pada wilayah yang masyarakatnya memiliki tingkat mobilitas antarwilayah yang tinggi dan rentan penularan, serta membangun kerja sama TNI dengan Polri, Dinkes dan relawan untuk mengantar vaksin ke titik-titik prioritas zona merah yang padat penduduk dan perkampungan kumuh.
Begitu pula menyangkut pembagian paket obat gratis bagi isoman. Panglima TNI meminta agar para Babinsa yang mendistribusikan paket obat harus didampingi oleh petugas puskesmas atau bidan desa, karena merekalah yang tahu mengenai penggunaan obat disesuaikan dengan gejala pasien.
Kemudian seluruh Posko PPKM harus melengkapi data detil siapa saja yang melakukan isoman di wilayahnya dan memastikan isoman disiplin, sehingga tidak berinteraksi langsung dengan lingkungannya agar tidak terjadi penularan.
Terakhir, Panglima TNI meminta seluruh Pangkotama untuk menurunkan Prajurit dalam membantu optimalisasi tracing kontak erat, sehingga bisa mengantisipasi keterlambatan penemuan kasus positif dan mencegah penularan yang lebih luas di masyarakat.
“Laksanakan juga penyegaran ataupun pelatihan bagi Babinsa sebagai tracer di setiap wilayah, sehingga alur tracing kontak erat semakin maksimal dilakukan,” pungkas Panglima TNI.
Kegiatan vicon berlangsung aman dan lancar dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. (Dispenad)