Oleh : Abner Wanggai
Editor : Ida Bastian
Pekan Olah Raga (PON) XX Papua telah resmi dibuka dan berjalan dengan lancar. Pelaksanaan PON XX tersebut juga menjadi bukti bahwa Papua bukan lah anak tiri Indonesia.
Robert Joppy Kardinal selaku Anggota DPR RI memberikan apresiasi terkait terpilihnya Papua sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Menurutnya, perhelatan PON XX Papua 2021 tidak sekadar event olahraga nasional, tetapi sekaligus memberikan makna mendalam soal tidak adanya perlakuan berbeda dari pemerintah kepada Papua.
Apresiasi ini juga disampaikan kepada Presiden Joko Widodo yang membuka penyelenggaraan PON XX Papua 2021 pada tanggal 2 Oktober 2021 kemarin. Robert berujar, pihaknya merasa bangga Papua terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON XX tahun ini. Kehadiran Presiden Jokowi yang membuka PON XX Papua, memberi makna khusus bahwa Papua tidak diperlakukan berbeda dari provinsi lain di Indonesia.
Wakil rakyat dari Tanah Cenderawasih ini mengajak kepada semua masyarakat Papua tidak lagi terbawa isu bahwa Papua dianaktirikan oleh pemerintah. Momentum yang dibuka langsung oleh Presiden Jokowi itu, dirinya berujar, secara jelas telah menunjukkan bahwa Papua tidak dianaktirikan. Sehingga jangan lagi ada pemikiran bahwa Papua berbeda. Jangan mau dipecah belah.
Bukti bahwa Papua tidak dianaktirikan, tentu saja terlihat dari masifnya pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah di tanah Papua. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 40.85 triliun untuk melakukan pembangunan infrastruktur guna mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar pada tahun depan. Hal tersebut tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022.
Anggaran tersebut aan digunakan untuk membangun berbagai program dasar di beberapa wilayah termasuk dua proyek besar di Papua. Proyek itu adalah pembangunan Jalan Trans Papua Merauke-Sorong senilai Rp 1,81 triliun dan Jembatan Udara 37 rute di Papua sebesar 210,72 miliar.
Penyelenggaraan PON XX Papua juga memberikan ketegasan akan adanya kehadiran pemerintah dalam berbagai sektor di Papua, tidak hanya pembangunan infrastruktur berupa jalan dan lainnya, tetapi juga melalui perhelatan olahraga yang mempersatukan bangsa Indonesia. Papua adalah Indonesia.
PON XX 2021 resmi dibuka oleh Presiden Jokowi di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku bangga berada di Tanah Papua dan berada di Stadion terbaik di Asia Pasifik tersebut.
Penyelenggaraan PON di Papua ditekankan Jokowi menunjukkan bahwa pembangunan di Papua terus terjadi. Presiden Jokowi juga memastikan bahwa program pembangunan infrastruktur di Papua akan terus dilakukan pemerintah, baik pembukaan akses transportasi hingga pada peningkatan sumber daya manusia.
Jokowi mengaku bahwa perhelatan Pekan Olahraga Nasional ini menggambarkan kemajuan Papua sera menunjukkan kesiapan infrastruktur Papua. Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengingatkan bahwa pelaksanaan PON bukan hanya semata bertujuan meningkatkan prestasi olahraga, tetapi lebih sebagai alat pemersatu bangsa.
Event PON juga memiliki makna besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. PON ini merupakan panggung persatuan, panggung kebersamaan. Kita semua sudah memahami bahwa Provinsi paling timur Indonesia tersebut memiliki akses yang berbeda dari daerah lainnya, tetapi keraguan akan pelaksanaan PON XX ternyata berhasil ditepis dengan adanya persiapan – persiapan yang dilakukan oleh Pemprov Papua.
Salah satu keraguan yang kerap muncul adalah gangguan akan keamanan, karena di wilayah Papua sebelumnya kerap diberitakan atas aksi anarkisme oleh kelompok separatis bersenjata. Namun, Pemerintah serta seluruh lapisan masyarakat dihimbau untuk tidak khawatir perihal keamanan di Papua.
Bagi Papua, PON dinilai menjadi momen yang tepat untuk mempercepat pembangunan di Papua Karena akan ada pembangunan sejumlah infrastruktur dan fasilitas olahraga yang selama ini lebih banyak terfokus di Pulau Jawa saja.
PON Papua 2021 akan digelar di empat wilayah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin olahraga dan 679 nomor pertandingan. Multievent tersebut juga akan dihadiri oleh sekitar 6500 atlet dari seluruh provinsi di Indonesia. Kehadiran mereka tentu saja akan mendorong perekonomian masyarakat sekitar, mulai dari kerajinan, perkebunan hingga pariwisata.
PON harus dijadikan sebagai tonggak sejarah di mana Papua merupakan provinsi yang mampu menunjukkan kemajuan pesat, khususnya di sektor pembangunan infrastruktur dan olahraga, tentu saja sarana dan infrastruktur olahraga yang telah dibangun, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk regenerasi atlet, sehingga sangat mungkin putra putri Papua akan menjadi atlet yang mengibarkan bendera Indonesia di kancah internasional.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta