PORTALINDONEWS.COM – MAKASSAR, .Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Bina Banda Kemendagri) Teguh Setyabudi mengapresiasi pencapaian indikator makro seluruh provinsi di regional Sulawesi.
Seluruh provinsi di Sulawesi secara garis besar telah memiliki angka capaian yang baik dan di atas angka rata-rata nasional.
Teguh mengungkapkan hal ini saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Sulawesi tahun 2022, Jumat (1/4/2022) di Hotel Claro Makassar.
“Namun, tetap diperlukan konsistensi dan usaha keras dalam mempertahankan capaian tersebut guna selanjutnya mencapai sasaran pembangunan pada 2023,” kata Teguh.
Musrenbang Regional Sulawesi tahun 2022 mengangkat tema ‘Peningkatan Infrastruktur Antar Wilayah Regional Sulawesi untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan serta Berdaya Saing’.
Hadir pada kegiatan tersebut, Gubernur Sulawesi Utara selaku Ketua Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi; Sekretaris Jenderal Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi; Gubernur Sulawesi Selatan; Wakil Gubernur Sulawesi Barat; Gubernur Gorontalo yang diwakili oleh Sekda Provinsi Gorontalo; Gubernur Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Asisten II Provinsi Sultra dan Pimpinan DPRD Provinsi; Menteri PPN/Kepala Bappenas yang diwakili Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana Kementerian PPN; Menteri Pertanian diwakili oleh Kepala Pusat Penelitian Hortikultura Kementerian Pertanian; jajaran Forkopimda Regional Sulawesi; bupati/walikota; Sekda; Kepala OPD beserta jajaran; Kepala Instansi Vertikal; serta pimpinan BUMD.
Teguh dalam sambutannya menyampaikan, pelaksanaan Musrenbang Regional Sulawesi tahun 2022 dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya, pelaksanaan pra-Musrenbang regional Sulawesi di Kendari; pembahasan usulan prioritas kebersamaan se-Sulawesi, serta acara puncak yakni talkshow dua arah antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah se-Sulawesi.
Selain itu, Teguh menyampaikan pelaksanaan Rakortekrenbang tahun 2022 di seluruh provinsi di Sulawesi yang menghasilkan sejumlah 2.536 subkegiatan yang mendukung kinerja urusan dan total dukungan pagu indikatif yaitu sebesar Rp. 4.152.793.867.331 untuk regional Sulawesi.
“Diharapkan dukungan dana dan subkegiatan tersebut, dapat menjadi faktor pendorong dalam tercapainya sasaran pembangunan regional Sulawesi pada 2023,” ungkap Teguh.
Teguh juga mendorong pengembangan potensi seluruh regional Sulawesi sehingga potensi tersebut mampu terintegrasi dan terkonektivitas sehingga mampu mendukung Sulawesi menuju Sulawesi yang diharapkan.
Sementara itu, berdasarkan dengan Berita Acara kesepakatan forum pra-Musrenbang regional Sulawesi yang telah dilaksanakan, setidaknya terdapat tiga isu strategis pembangunan yang menjadi fokus untuk regional Sulawesi. Pertama, peningkatan konektivitas antarmoda transportasi di Pulau Sulawesi. Kedua, transformasi digital pelayanan publik. Ketiga, percepatan penurunan stunting.
Teguh juga menyoroti prevalensi stunting di wilayah Sulawesi yang masih cenderung tinggi, terutama pada lima Provinsi. Sehingga perlu dilakukan percepatan dalam penanggulangan stunting melalui pelibatan peran serta masyarakat melalui kelembagaan Pusat Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Gerakan Nasional Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Menjelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri, Teguh meminta Pemda selalu memonitor dan menjaga kestabilan harga bahan pokok dan menjaga inflasi daerah dengan lebih mengoptimalkan TPID yang sudah terbentuk di tiap daerah.
Terakhir, Teguh menilai pentingnya dan strategisnya peran BKPRS (Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi) dalam mendukung pembangunan Regional Sulawesi yang mana juga telah terdapat regulasi nasional yang mendukung untuk dilakukannya kerja sama antardaerah sehingga bentuk-bentuk kerja sama sangat mungkin untuk dilaksanakan antardaerah.