Oleh : Afrizal Hasan
Editor : Ida Bastian
Beberapa negara asing seperti Korea Selatan hingga Australia sangat antusias terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Pembangunan IKN Nusantara tersebut diapresiasi karena berada di wilayah strategis dan mampu mewujudkan kemajuan Indonesia.
Pemindahan ibu kota negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi agenda yang sangat penting. Berbagai persiapan dilakukan agar pemindahannya lancar, dan Penajem Paser Utara akan berubah namanya jadi Nusantara. IKN di masa depan akan menjadi kota yang sangat maju dan merepresentasikan keindahan Indonesia.
Saat ini IKN masih dalam tahap pembangunan dan ketika semuanya siap, baru ada pemindahan ibu kota secara resmi. Untuk mempersiapkan IKN tentu butuh kerja sama antar banyak pihak, mulai dari kontraktor, insinyur, pemerintah daerah, sampai pihak luar. Dalam membangun IKN pihak luar memang diperbolehkan untuk ikut andil, karena kerja samanya saling menguntungkan.
Australia akan membantu Indonesia dalam infrastruktur IKN, dengan model pembangunan ramah lingkungan. Konsul Jenderal Australia di Makassar Bronwyn Robins, menyatakan bahwa Pemerintah Australia siap dalam proses pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Selain itu, Australia juga menawarkan program antisipasi perubahan iklim.
Robbins menambahkan, Australia dan Kalimantan Timur telah memiliki hubungan bisnis dan masyarakat yang kuat selama bertahun-tahun. Pemerintah Australia berharap hubungan ini akan lebih erat lagi. Selain itu, akan ada kerja sama di bidang ekonomi melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia dan kerja sama ekonomi lainnya. Pengusaha Kalimantan dan Australia akan dibantu untuk berkolaborasi.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyambut rencana Australia ini karena akan sama-sama untung. Dalam kerja sama ekonomi akan melalui investasi dan hal ini demi peningkatan ekonomi Indonesia dan Australia. Dalam artian, tawaran Australia disambut dengan antusias oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur karena akan saling menguntungkan.
Investasi dari Australia akan membangun IKN sesempurna mungkin sehingga IKN jadi cantik dan berteknologi tinggi. Dengan adanya kolaborasi maka masyarakat optimis, pembangunan IKN akan tepat waktu dan ketika diresmikan, semua orang akan terpukau karena keelokannya.
Pemindahan ibu kota bukan sekadar memindahkan masyarakat dan pegawai pemerintah, tetapi memindahkan pusat pemerintahan ke tempat yang jauh lebih baik. Jika IKN terus dibangun dan didukung oleh Australia maka akan sangat bagus karena mereka memiliki teknologi yang lebih baik. Dengan begitu maka IKN menjadi kota yang modern tetapi tetap hijau alias ramah lingkungan.
Untuk membangun IKN hijau juga baru pertama kali di Indonesia, bahkan di Australia juga tidak ada. Oleh sebab itu tawaran Australia amat menguntungkan dan tulus. Mereka ingin agar Kalimantan sebagai paru-paru dunia tidak berubah fungsinya. Hutan yang ada di Kalimantan harus tetap dilestarikan dan IKN menjadi kota hijau yang tidak bertentangan dengan kelestarian alam.
Pembangunan IKN yang akan menjadi kota hijau akan menepis prasangka buruk para oknum yang berkomentar bahwa pembuatan ibu kota pasti akan menebang banyak pohon dan bertentangan dengan kelestarian lingkungan. IKN akan tetap jadi tempat yang asri dan tidak ada penebangan habis-habisan. Justru dengan pembangunan IKN maka lingkungan di Kalimantan akan makin ditingkatkan kelestariannya.
Selain Australia, Korea Selatan juga ikut andil dalam pembangunan IKN dan rencananya akan dimulai pada Agustus 2022 mendatang. Pembangunan infrastruktur yang pertama kali dilakukan adalah membuat akses jalan. Asisstant Minister for Road, Ministry of Land, Infrastructure, and Transport, Korea Selatan, Lee Yon Sang, akan mengadakan technical study sebelum masa pembangunan dimulai.
Sementara itu, ada 3 hibah dari Korea Selatan untuk pembentukan infrastruktur. Pertama adalah Jalan Tol Akses IKN ke Balikpapan, pembentukan Manajemen Konstruksi Digital dan Hijau di Indonesia, dan pembentukan Sistem Informasi Jalan Tol di Indonesia.
Kerja sama dan hibah dari Korea Selatan akan sangat bermanfaat karena mereka tertarik untuk ikut bersama-sama membangun IKN. Dengan bantuan dari Pemerintah Korea Selatan maka masyarakat optimis IKN akan cepat terbangun dan benar-benar jadi ibu kota megapolitan yang ultra modern dan berkonsep green city.
Bantuan dari negara lain dipandang dari kacamata positif karena mereka optimis IKN akan jadi kota modern di masa depan, oleh karena itu banyak yang menawarkan investasi. Nantinya kerja sama tersebut akan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Hubungan bilateral antar negara juga semakin erat. Kerja sama ini merupakan investasi yang akan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Australia dan Korea Selatan sangat tertarik untuk ikut membangun IKN agar jadi ibu kota yang ultra modern, canggih, tetapi juga ramah lingkungan. Penyebabnya karena Kalimantan adalah paru-paru dunia sehingga Penajam Paser Utara tidak dibangun dengan cara pembabatan hutan. Dengan investasi dari banyak negara maka pemerintah optimis pembangunan IKN akan tepat waktu.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini