Portalindonews.com- SLAWI – Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) Indonesia tercatat menurun dari 3,92 pada 2023 menjadi 3,85 pada 2024. Penurunan ini menjadi pengingat bahwa perjuangan membangun budaya antikorupsi masih menghadapi tantangan besar.
Di tengah kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tegal mempertegas komitmennya dalam memberantas korupsi melalui peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2024 yang digelar di Pendopo Amangkurat, Senin (9/12/2024).
Dengan tema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”, kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat integritas di seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan.
Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Bupati Tegal Agustyarsyah menyoroti pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memberantas korupsi.
“Penurunan IPAK ini menjadi pengingat bahwa perjuangan melawan korupsi masih membutuhkan kerja keras bersama,” ujar Agustyarsyah.
Agustyarsyah juga memaparkan pencapaian membanggakan Kabupaten Tegal melalui peningkatan skor Survei Penilaian Integritas (SPI) dari 75,10 pada 2022 menjadi 75,99 pada 2023.
“Ini adalah bukti nyata kerja keras kita dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan. Namun, capaian ini harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik,” tambahnya.
Agustyarsyah menegaskan bahwa pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun perilaku antikorupsi. Berdasarkan data, IPAK masyarakat dengan pendidikan di atas SLTA tercatat tertinggi, yaitu 3,97. Oleh karena itu, Pemkab Tegal berkomitmen memperkuat pendidikan antikorupsi sejak dini untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dan integritas.
“Korupsi adalah musuh bersama, dan hanya dengan bersatu kita dapat mengalahkannya. Mari jadikan semangat ini sebagai pegangan untuk mewujudkan Kabupaten Tegal yang bersih, maju, dan bermartabat,” pungkas Agustyarsyah.
Sementara itu, Inspektur Kabupaten Tegal, Saidno, dalam laporannya menyampaikan bahwa peringatan HAKORDIA tahun ini terintegrasi dengan rangkaian Hari Ulang Tahun KORPRI. Acara dihadiri 120 peserta dari berbagai elemen, seperti Forkompinda, akademisi, LSM, dan penggiat antikorupsi.
“Semangat ini kami wujudkan dengan komitmen bersama, disertai kampanye kreatif melalui booth foto antikorupsi,” ujar Saidno.
Peserta pada kegiatan ini juga turut menyaksikan peringatan HAKORDIA secara nasional melalui daring. Sinergi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Tegal tidak hanya aktif di tingkat daerah tetapi juga mendukung gerakan antikorupsi di tingkat nasional.
(Al/Red).