Portalindonews.com, KOTA TANGERANG – Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kader Ulama (LP2KU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang bekerja sama dengan BAZNAS Kota Tangerang serta Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU Nusantara) Tangerang menggelar kuliah umum (perdana) bagi program beasiswa Pendidikan Kader Ulama (PKU), Sabtu, 12 Agustus 2023, di Aula Gedung MUI Kota Tangerang, Jl. Satria Sudirman, Sukarasa, Kota Tangerang.
Direktur LP2KU MUI, H. Ade Muzaini Aziz Lc., MA. dalam sambutannya mengatakan bahwa peminat program beasiswa PKU MUI BAZNAS ini cukup banyak, ada sekitar 80 orang pendaftar secara offline dan online, yang selanjutnya diseleksi secara administrasi sekitar 60 pendaftar yang lolos.
Selanjutnya kata Gus Zein (sapaan akrab Ade Muzaini Aziz) bahwa dari hasil seleksi administrasi, mereka kemudian disaring melalui tes tertulis tentang wawasan kebangsaan, juga membaca kitab kuning, potensi akademik serta tes wawancara. Terakhir terseleksi menjadi mahasiswa PKU sebanyak 40 orang.
“Sekarang andalah orang-orang terpilih yang akan menjadi kader atau penerus para ulama, jadi pesan saya, belajar yang giat dan sungguh-sungguh agar kalian menjadi duta-duta yang mumpuni serta dapat membawa dan menjaga nama baik MUI Kota Tangerang,” pesan Gus Zein.
Sementara Ketua Umum MUI Kota Tangerang, KH. Ahmad Baijuri Khotib, MA. dalam paparan kuliah umumnya menyampaikan bahwa, sebelum LP2KU lahir, program ini bernama Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang sudah berjalan lima angkatan.
“Alhamdulillah tahun ini PKU kita masukkan sebagai program LP2KU, dimana lulus dari pendidikan ini akan menyandang gelar sarjana strata satu (S1). Tidak hanya gelar itu saja, akan tetapi lulusan dari sini juga akan memperoleh syahadah dari lembaga, juga ijazah dari STISNU,” jelas Gus Bay, panggilan akrab KH. Ahmad Baijuri Khotib.
Kemudian, guna memperkuat komitmen para mahasiswa, untuk itu akan dibuatkan pakta integritas yang harus ditandatangani oleh para penerima beasiswa PKU sebelum perkuliahan dimulai.
Menurutnya bahwa ke depan, kami ingin mempunyai kader-kader yang mumpuni yang mempunyai skill sesuai bidang yang dimiliki untuk bisa melanjutkan perjuangan para ulama.
“Andalah 40 orang pertama yang menorehkan sejarah baru menjadi kader ulama di masa yang akan datang,” cetus Baijuri.
Menjadi mahasiswa PKU nantinya bukan hanya mata kuliah reguler yang diberikan, akan tetapi nanti akan ditambah mata kuliah ke-MUI-an dan ke-BAZNAS-an, agar para mahasiswa dapat memahami seluk beluk tugas dan peran kedua lembaga tersebut. Diharapkan nantinya para mahasiswa dapat menjadi duta-duta kedua lembaga tersebut di masyarakat.
Selanjutnya, MUI adalah organisasi keagamaan yang bersifat independen dan aspiratif. Dalam khittah pengabdiannya salah satu peran MUI adalah pemberi fatwa (al-iftâ’). Fatwa adalah penjelasan tentang hukum Islam yang ditanyakan oleh mustafti (peminta fatwa). Dalam menghasilkan sebuah fatwa, MUI menggunakan metodologi yang ditempuh oleh jumhur (mayoritas) ulama; menjadikan al-Quran, sunnah, ijma’ dan qiyas sebagai dasar serta menjadikan pendapat para imam mazhab (Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah) sebagai rujukan utama.
Selain fatwa, tugas MUI lainnya adalah da’wah, yaitu berupa ajakan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil manusia untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan akidah, akhlak dan syariat Islam secara sadar. Tujuan utama dari dakwah adalah mencapai keselamatan di dunia dan di akhirat.
Perkembangan teknologi media sosial yang begitu pesat menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan cepat dan tepat. Maka dakwah saat ini harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.
“Saat ini, kecenderungan orang belajar tidak duduk di majelis saja, konvensional. Sekarang ada Youtube, Tiktok, Instagram TV, Facebook dan media-media lainnya. Perkembangan dakwah juga harus beradaptasi dengan media-media baru tersebut,” jelas Baijuri.
Selanjutnya bahwa MUI adalah lembaga sosial dan keagamaan yang bermanhaj wasathiyah atau moderat. Manhaj ini sering dimaknai sebagai sikap atau pendapat pertengahan di antara dua atau lebih sikap atau pendapat ekstrim yang saling berseberangan.
Selain berperan sebagai Khadimul umat (pelayan umat), MUI juga sebagai Shadiqul hukumah (mitra pemerintah), yakni; bersama sama pemerintah membangun umat dengan memberikan masukan positif kepada pemerintah dan meluruskan pemerintah bila menyimpang.
Sebagai mitra pemerintah, MUI meminta kepada pemerintah ke depan agar peningkatan SDM Kota Tangerang menjadi prioritas. Dimulai dengan dibangunnya Graha Santri 2210. Selanjutnya nanti akan ada kampung sholawat, kampung tahfizh dan lain-lain.
Kuliah umum dihadiri Ketua Umum MUI (selaku Pembina LP2KU), pengurus LP2KU, Rektor serta civitas akademika STISNU dan seluruh mahasiswa PKU.
Ida Bastian