Tangerang Selatan- Anggota MPR/DPD RI Provinsi Banten, DR. Habib Ali Alwi, M.Si, memberikan 100 Bea siswa kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ganesha, saat acara “Sosisalisasi Empat Pilar MPR RI”, pada Hari Rabu, 13 Juli 2022, di Kampus tersebut.
Sosialisasi yang diikuti oleh para mahasiswa STIE Ganesha, Wartawan dan kru HiNews.id dan masyarakat umum berjalan dengan lancar dan tertib hingga akhir acara.
Pemateri pembuka, DR Enny Nurcahyawati, MA, MM. seorang pengajar di salah satu universitas swasta pada Program Study DKU, dalam paparannya menyampaikan bahwa MPR RI sebagai lembaga tertinggi negara akan terus mensosialisasikan Empat Pilar kehidupan bermasyarakat, yakni Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Selanjutnya sebagai ideologi negara, Pancasila adalah sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita. Dan Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
Kemudian UUD 45 sebagai Konstitusi Negara Indonesia serta ketetapan MPR merupakan dokumen hukum dan dokumen politik yang memuat cita-cita, dasar-dasar, dan prinsip-prinsip penyeleng-garaan kehidupan nasional.
NKRI sebagai Bentuk negara yang dianut oleh Indonesia sejak Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 adalah kesatuan. NKRI adalah negara yang berbentuk kesatuan
Terakhir Bhinneka Tuggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Setiap warga negara dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara pemateri selanjutnya, anggota DPD RI, Habib Ali Alwi, dalam paparannya menegaskan tujuan MPR RI terus mensosialisasikan Empat Pilar MPR ini adalah untuk mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia itu satu.
“Kita berbeda-beda, tapi dibungkus dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berketuhanan Yang Maha Esa,” kata Habib
Tugas menyosialisasikan Empat Pilar MPR, kata Habib juga merupakan amanah undang-undang. “Ini merupakan tugas dari undang-undang,” ujarnya.
Selanjutnya ia menceritakan saat kunjungan ke Yordania, “Bahwa banyak orang Indoesia yang bermukim di sana tidak mengenal Indonesia, karena ia tidak lahir dan besar di Indonesia. Ketika kita sampaikan tentang Indonesia mereka tertarik, dan akhirnya mereka datang ke Indonesia sesuai dengan daerah asal keturunan mereka tinggal. Secara fisik dan jasad mereka Indonesia, akan tetapi meraka tidak tahu Indonesia, bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia.”
Kemudian bahwa pancasila adalah pemikiran sumber idiologi Bangsa Indonesia, yang menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Selanjutnya kemanusiaan yang adil dan beradab, di sini kita harus mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Kita sebagai manusia dalam pergerakan dan kegiatan harus adil dan beradab, karena semua manusia di mata hukum itu sama.
Persatuan Indonesia.Walau berbeda suku, agama, ras, dan bahasa semua di satukan oleh bangsa Indonesia. Artinya harus mampu menempatkan persatuan, kesatuan, sertakepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Selanjutnya Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Di mana sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam hal apapun. Untuk pengambilan keputusan harus melalui musyawarah untuk mencapai mufakat dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Terakhir, Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Di mana Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan sikap adil terhadap sesama. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Menghormati hak orang lain. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Kegiatan ditutup dengan penandatangan MoU antara anggota MPR RI dan STIE Ganesha yakni oleh Rektor STIE Ganesha, DR Syarif Hidayatullah, SE, S.Kom, MM , dan DR. Habib Ali Alwi, dan foto bareng.
Ida Bastian