Oleh : Muhammad Zaki
Editor : Ida Bastian
Idul Fitri kita rayakan dengan bahagia karena bisa mudik lalu bersilaturahmi dengan keluarga dan kawan-kawan. Namun saat bertamu atau menerima tamu harus tetap ingat untuk memakai masker dan menaati protokol kesehatan lai karena Corona masih ada di sekitar kita.
Semaraknya Idul Fitri diwarnai dengan silaturahmi, mulai dari keluarga inti, kerabat jauh, tetangga, hingga kawan lama. Semuanya seolah larut dalam kegembiraan dan mengobrol secara asyik karena lama tidak bertemu. Tamu-tamu datang silih berganti dan menikmati kue kering serta hidangan lain yang tersedia.
Namun di momen bahagia berhari raya ini kita harus tetap taat protokol kesehatan karena pandemi masih ada dan belum selesai. Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan menaati protokol kesehatan saat beraktivitas, termasuk di hari Idul Fitri. Apalagi jika ada komorbid atau lansia, maka akan lebih rawan kena Corona jika tidak berhati-hati saat silaturahmi.
Para lansia memang lebih rentan terkena Corona karena rata-rata punya komorbid, apalagi jika mereka belum divaksin sama sekali. Ketika menerima tamu maka harus hati-hati dan jangan mau jika diajak bersalaman. Bukannya tidak sopan tetapi dari sentuhan kulit bisa membawa droplet yang bisa saja mengandung virus Covid-19. Terlebih di masa pandemi kita sudah biasa untuk salaman jarak jauh dan hal itu dimaklumi.
Memang saat ini kasus Corona sedang menurun dan jumlah pasiennya hanya berkisar 300-an per hari. Namun kita tidak boleh lengah dan melupakan protokol kesehatan saat silaturahmi lebaran. Penyebabnya karena ketika banyak yang lalai maka takut akan terjadi kenaikan kasus dan pandemi bisa lebih lama lagi durasinya.
Prof Wiku menambahkan, ketika silaturahmi lebaran maka waspada juga akan tamu yang berstatus orang tanpa gejala. Apalagi jika kena Corona gejala ringan maka hanya terlihat seperti flu biasa padahal ia sedang diserang oleh virus Covid-19.
Oleh karena itu meskipun menerima tamu saudara dekat, tetaplah memakai masker untuk proteksi. Bagikan juga masker di dalam paket angpao agar para tamu mengenakannya. Jangan sepelekan masker karena bisa memproteksi diri dari droplet yang mengandung virus Covid-19.
Patuhi juga protokol kesehatan yang lain seperti jaga jarak. Jika sebelum pandemi kita bersilaturahmi dengan bertamu ramai-ramai maka sekarang tidak bisa karena tidak ada jaga jarak. Untuk mengakalinya maka di ruang tamu kursinya dipindah dulu ke tempat lain dan diganti dengan karpet. Para tamu bisa lesehan dan berbincang-bincang dengan lebih lapang tetapi juga wajib jaga jarak dan tak boleh berdempetan.
Untuk memproteksi diri maka setelah ada tamu yang pulang, semprot dulu ruang tamu dengan cairan antiseptik. Ketika ada tamu lagi maka berikan mereka sebotol kecil hand sanitizer agar langsung digunakan untuk membersihkan tangan. Nanti saat mereka pulang maka ruangan disemprot lagi, dan seterusnya.
Setelah selesai menerima tamu atau bertamu maka tutuplah rumah dan langsung mandi, keramas, dan berganti baju. Sedangkan pakaian yang kotor dicuci dengan air panas agar lebih higienis. Kebersihan rumah juga wajib dijaga agar tidak ada virus apapun saat lebaran, yang bisa menghancurkan kebahagiaaan saat berhari raya.
Idul Fitri harus kita jalani dengan hati yang bahagia karena bisa silaturahmi dengan sanak saudara dan kawan. Namun jangan lengah dan melepas masker serta melanggar protokol kesehatan. Ingatlah bahwa saat ini kita masih dalam masa pandemi sehingga wajib menaati protokol kesehatan, demi keselamatan bersama.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini