Oleh : Andika Pratama
Editor: Ida Bastian
Portalindonews.com – Indonesia kembali menorehkan tonggak sejarah pada tanggal 17 Januari 2024, ketika Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama Nusantara Warehouse Park (NWP) di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Acara ini menandai langkah penting pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia. IKN Nusantara yang merupakan proyek pembangunan kota baru di Kalimantan Timur, telah membawa dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama di Penajam Paser Utara.
Proyek IKN Nusantara juga telah memberikan dorongan signifikan terhadap berbagai lapangan usaha di Kalimantan Timur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat bahwa lapangan usaha konstruksi mengalami peningkatan dari 8,98 persen pada tahun 2019 menjadi 10,13 persen pada 2023. Sektor lain seperti Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum serta Transportasi dan Pergudangan juga menunjukkan peningkatan kontribusi mereka.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.ST, MIDEC mengatakan dampak aktivitas pembangunan IKN juga dapat terlihat dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi di kabupaten Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU) serta kota pendukung IKN, yakni Kota Balikpapan dan Kota Samarinda.
Pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang menjadi lokasi IKN, seperti Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, mencapai 14,49 persen pada tahun 2022, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di PPU. Yusniar Juliana, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di PPU pada tahun 2022 mencapai 14,49 persen, menjadi yang tertinggi di antara kabupaten/kota lain di provinsi tersebut, terutama karena pertumbuhan signifikan dalam lapangan usaha konstruksi.
Pembangunan IKN juga menyebabkan peningkatan signifikan pada penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Timur. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2023 mencapai 5,31 persen, yang merupakan yang terendah selama dekade terakhir. Penyerapan tenaga kerja tidak hanya terjadi di sektor konstruksi proyek IKN, tetapi juga di sektor UMKM dan sektor informal.
Penurunan TPT juga tercermin di Penajam Paser Utara, dengan penurunan dari 2,12 persen pada 2022 menjadi 2,07 persen pada 2023. Begitu juga di Kota Balikpapan, kota pendukung IKN, yang mengalami penurunan TPT dari 6,90 persen pada 2022 menjadi 6,09 persen pada 2023.
Ketua Musyawarah Masyarakat Kutai Kartanegara, Sabran mengatakan pembangunan IKN Nusantara akan memberikan dampak yang sangat luar biasa, khususnya dalam membuka lapangan kerja. Pembangunan IKN bakal menyerap jutaan tenaga kerja dari berbagai sektor, tidak hanya bagi warga pendatang, namun hal ini juga menjadi peluang bagi tenaga kerja lokal yang skillnya sudah terampil, seperti sopir, pertukangan, catering dan lain-lain.
Menurut data dari Sakernas Agustus 2023, tercatat sebanyak 1,85 juta orang penduduk bekerja di Kalimantan Timur, meningkat sekitar 100,37 ribu orang dibandingkan Agustus 2022. Sektor konstruksi menjadi salah satu sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, dengan persentase tenaga kerja di sektor konstruksi meningkat dari 5,96 persen pada Agustus 2019 menjadi 6,42 persen pada Agustus 2023.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian PUPR, mengusung konsep kota cerdas atau smart city dalam pembangunan IKN. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, menjelaskan bahwa IKN akan menjadi contoh penerapan pembangunan gedung cerdas di Indonesia. Aturan gedung cerdas sudah diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2023.
Proyek ini tidak hanya merancang gedung-gedung yang cerdas dari segi teknologi dan pengolahan data, tetapi juga fokus pada aspek operasional dan pemeliharaan berkelanjutan. Konsep ini bertujuan untuk menjadikan IKN bukan sekadar kota baru, tetapi juga sebagai contoh kota cerdas yang dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, mengatakan, pembangunan IKN menjadi smart city sudah jelas arahnya dan menjadi bagian dari transformasi yang saat ini sedang dilakukan di Indonesia. “Salah satu transformasinya adalah membangun ibu kota baru yang harus kita bayangkan di 2045 sebagai sebuah keberlanjutan.
Bahkan Otorita IKN menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi ternama, seperti Cisco, Autodesk, dan ESRI, dengan tujuan mewujudkan IKN sebagai smart city. Kerja sama ini melibatkan integrasi teknologi dalam pengelolaan data, keamanan, dan aspek lainnya dalam gedung-gedung di IKN.
Kesepakatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan IKN sebagai pusat inovasi dan teknologi di Indonesia. Hal ini juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama dalam sektor teknologi dan industri terkait di Kalimantan Timur.
IKN Nusantara menjadi bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur yang terencana dengan baik dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dengan peningkatan lapangan usaha, penyerapan tenaga kerja, dan konsep kota cerdas, IKN Nusantara diharapkan menjadi tonggak pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengadopsi konsep serupa.
Melalui dukungan masyarakat dan kolaborasi antarstakeholder, IKN Nusantara dapat menjadi percontohan keberhasilan pembangunan nasional yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan pembangunan IKN dapat menjadi salah satu cara untuk menyukseskan program pemerataan pembangunan di Indonesia.
Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Uhamka