Yogyakarta – Sekretaris Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Reja Anggara mengatakan bantuan sosial (bansos) menjadi solusi yang diberikan pemerintah untuk meredam dampak penyesuaian harga BBM bersubsidi. Tentunya dengan adanya bantuan sosial melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT), diharapkan masyarakat yang terdampak akibat penyesuaian harga BBM dapat bertahan dan tetap memiliki daya beli.
“Ini adalah solusi dari pemerintah,” kata Reja dalam diskusi ‘Membongkar Persoalan di Balik Kenaikan Harga BBM’ di Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND, Gondokusuman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Reja menambahkan pemerintah tahu bagaimana mengatasi dampak penyesuaian harga BBM. Di sisi lain, Reja mengatakan pemerintah juga punya tugas untuk mengatasi sejumlah paradigma di masyarakat. “Pemerintah yang lebih tahu bagaimana mengatasi permasalahan ini. Namun demikian pemerintah juga antisipasi terkait fenomena yang terjadi di masyarakat dan paradigma bahwa Indonesia mengalami inflasi tinggi,” tuturnya.
“Maka pemerintah harus mengantisipasi hal yang demikian karena negara hari ini menghadapi situasi yang sangat sulit, apalagi masyarakat dalam pemulihan ekonomi nasional,” sambung Reja.
Mahasiswa, dalam hal ini punya peran penting agar program pemerintah tersebut bisa tepat sasaran. Di samping itu, Reja meminta pemerintah mengatasi dampak lain dari penyesuaian harga BBM. “Bagaimana kita mengadvokasi masyarakat bahwa bantuan ini benar-benar turun ke masyarakat. Dan juga kita meminta kepada pemerintah mengatasi dampak nantinya di mana harga-harga lainnya seperti transportasi umum agar tidak membebani masyarakat,” tuturnya.
Reja mengungkapkan pihaknya siap mengawal kebijakan dan penyaluran penyesuaian BBM bersubdi agar sampai ke masyarakat. Dengan begitu, dia berharap pemerintah bisa lebih cepat memulihkan ekonomi nasional.
“Harapannya pemerintah dapat memulihkan ekonomi lebih cepat dan juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi muda-mudi Indonesia dan tentunya hal ini akan membuat angka pengangguran menurun, maka ekonomi akan berpengaruh baik,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT), Bantuan subsidi upah (BSU) dan bantuan transpotasi umum. Bansos ini rencananya akan disalurkan melalui Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.
Sementara itu, pada kesempatan yang berbeda, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan kehadiran BLT Subsidi BBM menjadi satu langkah yang dapat membawa banyak manfaat. Salah satunya dalam membantu pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.
Meski demikian, dia mengatakan, pengawalan dalam proses penyaluran bantuan bakal dilakukan secara seksama. Tentunya akan melibatkan sinergi kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
“Untuk tahap pertama ini sangat membantu dan saya yakin pemerintah akan melakukan evaluasi jika dirasakan ada penurunan dari daya beli masyarakat,” ujar Eddy saat di Jakarta.
Menurut dia kehadiran BLT Subsidi BBM yang diluncurkan Jokowi dapat menjadi salah satu solusi jangka pendek. Lantaran kenaikkan harga BBM di Tanah Air turut mengikuti kondisi stabilitas perekonomian dunia yang masih belum stabil akibat perang.
Dia menyampaikan imbas keberadaan bantuan Jokowi juga dapat menjadi jalan tengah dalam mengatasi ancaman timbulnya inflasi. Akibat membengkaknya anggaran subsidi BBM yang sudah terjadi hingga saat ini sebelumnya.
Bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) yang telah digelontorkan Presiden Joko Widodo menciptakan dampak positif besar. Kehadirannya dinilai mampu melindungi perekonomian kelompok rentan, tutup Eddy.
Ida Bastian