Munas HIPMI Ricuh, Ini Kata Komunikolog Emrus Sihombing 

Jakarta, Portalindonews.com  – Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) XVII di Solo Jawa Tengah ricuh yang berawal dari dalam ruangan sidang pleno.

Dilihat dari Chanel Hipmi Indonesia, para peserta meminta ketua sidang mengabsen satu per satu setiap dewan pimpinan daerah (DPD). Namun situasi memanas ketika para peserta Munas Hipmi berebut mic yang jumlahnya tidak banyak. Alhasil, peserta emosi saat melakukan interupsi.

Kondisi rapat pleno semakin memanas saat sidang dimulai. Setelah pembukaan sidang, para pemimpin sidang keluar dari ruangan.

Tak berselang beberapa lama, dalam video yang beredar di group WhatsApp Selasa pagi (22/11/2022), peserta Munas Hipmi berpakaian batik oranye saling serang dan pukul.

Bahkan terlihat beberapa orang mencoba mengambil benda di sekitarnya untuk memukul peserta lain.

Namun dilihat dari Chanel YouTube Hipmi, kericuhan terjadi karena mekanisme sidang serta alat penunjang seperti mic tidak mencukupi.

Menanggapi hal itu, Komunikolog Indonesia Emrus Sihombing mengatakan, apa yang dipertontonkan HIPMI pada acara Munas tersebut tidak sepantasnya terjadi, karena mereka adalah himpunan pengusaha muda Indonesia.

Tidak mudah menjadi pengusaha, harusnya pengusaha itu punya leadership kepemimpinan, good managerial dan good relation serta mampu berdialog.

Kalau terjadi seperti ini, menyelesaikan persoalan dengan adu jotos, sama saja mereka dengan orang-orang dipinggir jalan, memalukan.

“Dengan kenyataan ini, mereka tidak mempunyai leadership yang bagus. Memalukan,” ujar Pakar Komunikasi ini.

“Apalagi hal ini terjadi setelah kepulangan Presiden Jokowi usai membuka acara munas dan memberikan kata sambutan,” tambah Emrus.

Lanjut Emrus mengatakan, sekalipun itu terjadi setelah Presiden pulang, itu sama saja tidak menghargai Presiden. Kalau mereka berani mengundang Presiden sebagai simbol negara, mereka harusnya menyelesaikan itu semua sampai akhir dengan dialog dan kompromi.

“Sebaiknya, bila mereka berbuat seperti itu, tidak perlu mengundang Presiden yang membuka acara Munas tersebut. Seharusnya yang di undang mereka adalah teman mereka yang suka membuat masalah untuk membuka acara Munas itu,” pungkas Emrus.

Emrus Sihombing menghimbau kepada HIPMI untuk tidak mengundang Presiden lagi pada acara pembukaan Munas kedepan.

“Karena Presiden adalah seseorang yang harus kita hormati,” ungkapnya.

Emrus juga mengatakan, apa yang dipertontonkan HIPMI, sama saja secara Simbol non verbal, mereka tidak menghormati Kepala Negara.

“Apalagi hal ini ditayangkan secara live di channel mereka. Seharusnya, kalau kejadian itu, idealnya tidak ditayangkan. Dengan demikian, bahwa mereka tidak memberikan pendidikan keberadaban bagi masyarakat dan tidak melakukan pendidikan keberadaban bagi masyarakat,” pungkas Emrus Sihombing.

Ida

About IDABASTIAN PORTALINDONEWS

Check Also

Angkat Taraf Hidup Masyarakat Papua: Komitmen Pemerintah melalui Pembangunan Berkelanjutan

Oleh: Feri Yoku Editor: Ida Bastian portalindonews.com – Pembangunan berkelanjutan di Papua tidak hanya menjadi …