Portalindonews.com, KOTA TANGERANG – Dalam rangka optimalisasi wakaf untuk mengembangkan kesejahteraan umat, Badan Wakaf Indonesia Kota Tangerang menggelar sosialisasi wakaf, bertempat di Gedung MUI Kota Tangerang, pada Kamis, 6 Juli 2023.
Badan Wakaf Indonesia adalah lembaga yang mempunyai tugas untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan Nasional. Di samping itu, dalam undang-undang wakaf juga ditetapkan bahwa Badan Wakaf Indonesia bersifat Independen dalam melaksanakan tugasnya. Nazir wakaf adalah orang atau badan hukum yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf tersebut.
Ketua panitia pelaksana, H Saifuddin HAS, S.Ag. MM dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta sosialisasi adalah kepala KUA, ketua DMI, Ketua MUI Kecamatan se Kota Tangerang, Baznas, akademisi dan forum Nazir.
Kemudian kata Saifuddin, yang juga menjadi salah seorang narasumber di acara tersebut mengumpamakan badan wakaf itu seperti siklus kehidupan, bahwa “ Ketika ada salah satu dari ekosistem bermasalah (tidak berjalan), maka siklus itu tidak akan berjalan dengan baik (tersendat). Seperti peningkatan wakaf di kota Tangerang, yang dalam perjalanannya lambat.
Untuk itu ia berharap kepada Nazir di kecamatan agar meningkatkan tertib adminisitrasi dalam hal pencatatan wakaf, juga segera membentuk forum Nadzir di tiap kecamatan, karena BWI akan melaksanakan rapat kerja daerah (Rakerda) dalam waktu dekat.
Sementara nara sumber lain, Kepala Kementrian agama Kota Tangerang, Drs. H Samsudin MM, dalam paparannya dengan judul “Peran Strategis Kemenag Kota Tangerang Dalam membangun Era Baru Perwakafan Melalui Transformasi Digital dan Penguatan Ekosistem,” menyampaikan bahwa yang perlu disikapi perwakafan di Kota Tangerang adalah; pertama banyak Nazir yang belum mengetahui apa itu wakaf, sehingga banyak tanah wakaf di Kota Tangerang diambil alih oleh ahli waris karena surat-suratnya tidak lengkap ( tidak ada Akte ikrar wakaf) untuk itu butuh perhatian KUA terutama BWI. Sehingga, kata dia Ketika Wakifnya meninggal ahli warisnya mengambil kembali tanah yang di wakafkan
Selanjutnya, kedua adalah masih lemah dan kurangnya melakukan pencatatan tentang perwakafan. Ketiga adanya badan hukum yang bisa melindungi harta wakaf , agar tidak bisa diambil orang lain.
Terakhir menurutnya adalah adanya dana untuk opersional, sehingga sosialisasi Nazir bisa dilaksanakan, pengarsipan bisa rapi, bisa ada untuk membayar bantuan hukum dan lain sebagainya.
Sementara nara sumber lainnya, KH Abdullah Tholib MM, memaparkan bahwa ada tiga cara dalam mengoptimalisasi wakaf untuk pengembangan kesejahteraan umat di Kota Tangerang, pertama adalah potensi wakaf, kedua optimalisasi potensi wakaf dan ketiga adalah langkah untuk mencapai optimalisasi.
Menurutnya bahwa potensi wakaf di Negara Indonesia sebenarnya sangat besar, karena Warga Negara Indonesia adalah warga negara yang paling dermawan menurut publikasi Global Charity Aid Foundation 2021. Kedermawanan warga negara Indonesia masih dalam tataran empati dan simpati atas terjadinya sebuah musibah, akan tetapi dermawan untuk melajsanaka perintah Allah dan Rasul-Nya dalam bentuk wakaf dan zakat masih kurang dan belum terwujud khususnya di Kota Tangerang.
Selanjutnya bagaimana agar dana wakaf yang potensial bisa di optimalkan?, yakni; dengan melakukan roadshow ke sekolah-sekolah yaitu ke MIN, MTSN 1 dan 2 MAN 1. dan 2 di Kota Tangerang, Ketua DPRD, Kadis PUPR, para camat dan KUA. Untuk masyarakat umum BWI sudah memberikan kemudahan untuk bisa berwakaf via QRIS yang bisa dilakukan kapan saja meski hanya berwakaf uang debgan nominal Rp. 2.000,-.
“Alhamdulillah sambutan dan tanggapan mereka yang kami kunjungi sangat baik dan optimis akan bekerja sama dan membantu mengumpulkan wakaf uang, akan tetapi karena situasi negara di landa pandemi Covid-19, sampai sekarang semuanya masih belum terwujud,” jelas Ketua BWI.
Terakhir langkah yang akan diambil adalah akan mengulang kembali roadshow ke tempat-tempat yang sudah pernah di datangi.
“Kami akan mendatangi kembali sekolah-sekolah, DPRD, Dinas-dinas, para camat dan KUA, untuk mnegingatkan dan menagih janji yang pernah dilontarkan kepada kami, dan untuk roadshow ke sekolah, BWI sudah punya program one week two thousand,” pungkasnya.
Ida Bastian