Morowali, Portalindonews.com — Situasi terkini di PT GNI dipastikan sangat kondusif. Hal tersebut juga tidak lepas dari upaya aparat keamanan dan penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku pengrusakan dan anarkisme.
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Didik Supranoto menjelaskan situasi terkini di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara telah kondusif. Para karyawan sudah kembali bekerja dan beraktivitas dengan normal.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh karyawan PT GNI dan masyarakat sekitar untuk terus menjaga kondusifitas, serta tidak mudah percaya dengan adanya informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Mari sama-sama mendukung situasi yang sudah kondusif dan jangan mudah percaya informasi yang belum tentu kebenarannya,” ungkap Kombes Didik.
Ditambahkannya, pihaknya sudah memberikan tindakan tegas kepada karyawan yang telah terbukti melakukan tindak pelanggaran hukum.
Sementara itu, Juru Bicara PT GNI, Dyah Fadilat mengatakan bahwa sejak hari Selasa (17/1) kemarin, semua pihak telah bersepakat bahwa perusahaan kembali aktif beroperasi, namun dengan penjagaan dari pihak keamanan.
“Semua sepakat, Selasa mulai kerja dan polisi akan membuat pengamanan mulai dari pintu masuk Jalan Bunta hingga pos 4 yang berada di dalam kawasan industri. Mess karyawan juga akan dijaga personil dari kepolisian” katanya.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan dengan adanya pengamanan yang dilakukan oleh personel gabungan Polri dan TNI, masyarakat diminta tidak perlu lagi khawatir akan terulangnya hal serupa di Morowali Utara.
Kapolri juga mengimbau kepada semua masyarakat agar tidak mudah terprovokasi jika melihat atau menjumpai pemberitaan di media sosial.
Kemudian dari segi penegakan hukum, Polri berkomitmen akan menindak tegas siapapun pelaku tindak kejahatan dan anarkisme yang terjadi di PT GNI.
“Agar insiden ini tidak terulang kembali, Kepolisian dan TNI siap untuk menjaga, mengawal dan mengamankan program-program yang menjadi kebijakan pemerintah, termasuk di dalamnya adalah program investasi,” ungkap Jenderal Listyo.