Oleh : Ramzi Harli
Editor: Ida Bastian
Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) terus berupaya untuk mewujudkan hilirasi pada produk lokal di Aceh, sehingga dengan demikian mampu membantu dalam mengatasi resesi ekonomi.
Adanya hilirisasi pada setiap produk lokal yang dimiliki oleh daerah di Indonesia memang merupakan salah satu tujuan yang terus diupayakan oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI). Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian menginstruksikan kepada Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) untuk menginisiasi program AMANAH.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan keberhasilan sebuah bangsa dalam menjalankan hilirisasi pada produk lokal unggulan mereka, maka mereka akan menjadi produsen dan tidak terkungkung dalam lubang konsumerisme secara global sehingga mudah dipermainkan oleh negara yang lebih maju.
Ketika suatu bangsa mampu menjadi produsen bahkan hingga pada taraf internasional dengan menjalankan aktivitas ekspor pada produk lokalnya atau dengan kata lain melakukan hilirisasi, maka sudah barang tentu negara tersebut sudah satu langkah jauh lebih maju dari sebelumnya. Sehingga dengan banyaknya aktivitas ekspor yang dilakukan tersebut, terlebih barang yang dikirim hingga kancah dunia itu merupakan produk lokal unggulan dari daerahnya, maka jelas akan sangat membantu dalam upaya mengatasi adanya resesi ekonomi dan menjadikan perekonomian wilayah tersebut setidaknya akan jauh lebih tahan akan berbagai guncangan.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI), Dr Armi Susandi menyampaikan bahwa pihaknya memiliki rencana untuk semakin mengembangkan sistem agroindustri untuk berbagai komoditas di Aceh termasuk juga nilam melalui teknologi informasi. Pasalnya, teknologi informasi jelas bisa digunakan untuk membantu masyarakat dengan jauh lebih optimal lagi, baik itu dalam rangka pemanfaatan IT pada hulu ataupun hilir rantai agroindustri.
Dengan adanya perkiraan karakteristik iklim melalui teknologi informasi tersebut akan sangat membantu kepada para petani dalam menjalankan proses budidaya nilam sebagai produk lokal unggulan Negeri Rencong itu dalam upaya melakukan hilirisasi.
Senada, Ketua DAS BIN, Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr Muhammad Munir juga mengaku bahwa pihaknya mendapatkan tugas secara langsung dari Presiden Jokowi untuk membantu ekonomi di Aceh melalui pemberdayaan para generasi milenial supaya mereka bisa dididk dengan unggul dan hebat.
Ketika mengetahui adanya permintaan tersebut dari Kepala Negara, maka sontak Badan Intelijen Negara langsung memberlakukan tindak lanjut dengan mengubungi pihak Pemerintah Aceh dan pihak terkait lainnya termasuk perguruan tinggi Universitas Syiah Kuala (USK) untuk mempersiapkan pelatihan dan pembinaan kepada para pemuda itu dengan inovasi dari berbagai macam produk dari minyak nilam.
Sementara itu, Kepala Atsiri Research Center Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (ARC-PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK), Syaifullah Muhammad mengatakan bahwa banyak pihak telah terlibat sangat aktif dalam pengembangan inovasi dan hilirisasi nilam Aceh, termasuk salah satunya adalah BIN melalui Program AMANAH.
Tentunya dengan diberlakukannya program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat tersebut maka menjadi sebuah wadah kerja sama beberapa pihak, baik itu perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, masyarakat hingga media dalam peningkatan produk turunan nilam di Serambi Mekkah.
BIN menjalankan Program AMANAH tersebut dengan memberikan pelatihan kepada para generasi muda untuk bisa memproduksi dan menerapkan inovasi pada produk turunan nilam. Mereka semua dilatih pula untuk membuat kemasan, branding hingga digital marketing produk supaya terjadi penguatan hilirisasi pada produk lokal unggulan di Aceh itu sehingga akan menguatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan ekosistem baru yang jauh lebih mandiri.
Berkat diterapkannya program AMANAH itu, maka kini minyak nilam Aceh sudah tidak perlu lagi diekspor seluruhnya karena telah ada ekosistem bisnis baru yang bisa menyerap minyak nilam pada tingkat lokal dan mengubahnya menjadi end product untuk langsung dijual di Tanah Air.
Kemandirian tersebut tentu merupakan hal yang sangat baik karena menjadikan Aceh semakin tahan terhadap potensi adanya kemungkinan resesi ekonomi sekalipun yang menyebabkan daya beli internasional menurun. Jika misalnya resesi sedang terjadi pun, namun bangsa ini masih memiliki alternatif dengan mengembangkan produk lokalnya lebih besar lagi.
Membahas mengenai bagaimana pentingnya hilirisasi pada perekonomian suatu bangsa sehingga menjadikan bangsa tersebut mampu tahan pada kemungkinan resesi, menurut Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Adi Suryanto bahwa kini salah satu agenda besar Indonesia maju pada pemerintahan Presiden Jokowi adalah menjalankan hilirisasi.
Hal tersebut dikarenakan dengan adanya hilirisasi yang berjalan dengan baik, maka sekaligus juga menjadi langkah strategis dan upaya untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Sehingga dengan demikian, jika ternyata ekonomi dunia dilanda krisis global ataupun resesi, maka tidak akan berdampak pada Indonesia karena mampu bertransformasi dengan menjadikan produk lokalnya memiliki nilai jual tinggi atau hilirisasi, yang mana upaya itu akan semakin optimal berjalan dengan adanya Program AMANAH.
Penulis adalah mahasiswa STKIP An-Nur Nanggroe Aceh.