Oleh: Alia Kayame
Editor: Ida Bastian
Portalindonews.com – Pemerintah terus berupaya menggencarkan pembangunan akses internet agar bisa dirasakan secara sangat merata oleh seluruh masyarakat di Indonesia hingga di pelosok Papua. Hal ini ditujukan agar masyarakat Papua bisa merasakan pemerataan pembangunan.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Papua pada tahun 2024 ini memiliki program layanan internet untuk pendidikan dan juga fasilitas pemerintah dengan menggunakan Very Small Aperture Terminal (VSAT).
Kepala Dinas Kominfo Biak Numfor, George Kbarek mengungkapkan bahwa dengan adanya layanan internet VSAT itu memiliki peranan sangat besar dalam kebijakan pembangunan yang direncakan oleh pemerintah untuk menyamaratakan akses distribusi informasi di seluruh wilayah distrik dan kampung di Bumi Cenderawasih.
Terlebih, jika berbicara mengenai bagaimana kondisi geografis di Papua yang masih berbentuk daerah pelosok dan masih sangat terbatas untuk bisa mendapatkan layanan akses internet. Sehingga jelas bahwa melalui layanan internet VSAT yang disediakan oleh pemerintah itu dapat semakin memajukan pemerataan informasi hingga pelosok kampung.
Dengan adanya jaringan internet VSAT, maka akses teknologi informasi dapat semakin memudahkan pemerintah untuk bisa memberikan pelayanan yang optimal dan sangat merata demi kebutuhan seluruh masyarakat.
Layanan VSAT itu juga bida digunakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk menunjang layanan kesehatan, kemudian bisa juga digunakan pada sektor pendidikan, wirausaha digitalm literasi digital, dana desa dan beragam kebutuhan informasi internet lainnya bisa diwujudkan dengan mudah.
Perlu diketahui bahwa layanan internet VSAT sama sekali tidak membatasi para penggunanya dalam mengakses informasi karena satelit menggunakan transmitter dan modem yang akan memproses dan mengekstraksi sinyal untuk bisa dibaca oleh user.
Pemerintah RI juga bergerak melalyi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo sehingga berhasil membangun dan mengoperasikan sebanyak 4.990 BTS 4G di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) sebagaimana data per Desember 2023.
Selanjutnya, BAKTI Kominfo akan terus menggencarkan pembangunan dan pengoperasian BTS 4G di sebanyak 628 titik yang belum rampung karena beberapa titik itu merupakan area kahar (force majeur) di pedalaman Papua yang pembangunannya memang sangat menantang.
Mengenai hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Are Setiadi mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan solusi untuk mengatasi masalah keamanan di Bumi Cenderawasih.
Pasalnya, Presiden Jokowi sendiri juga telah memberikan instruksi secara langsung bahwa pembangunan dan pemerataan akses internet di Papua harus mampu diselesaikan. Maka dari itu, pihak Kemkominfo langsung melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk backup dari segi keamanan.
Seluruh masyarakat bahkan di pedalaman Papua sendiri sebenarnya sangat mendukung adanya program pembangunan dan pemerataan akses internet yang dilakukan Pemerintah melalui BTS 4G di wilayah mereka. Bahkan pihak Bupati setempat pun langsung meminta berdasarkan adanya permohonan dari masyarakatnya.
Hanya saja, pembangunan BTS 4G di Papua itu memiliki kendala tersendiri, yakni karena kondisi geografis seperti di wilayah pegunungan dan lembah. Terlebih, sebaran penduduk mereka juga bisa dikatakan cukup terpencar dalam jumlah yang sedikit. Maka dari itu, kemudian digunakan teknologi gabungan.
Direktur Utama (Dirut) BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar menyebutkan memang ada tantangan secara geografis dan juga beberapa kasus keamanan hingga vandalisme dari segelintir kelompok tertentu seperti KST Papua. sehingga BTS 4G yang sudah dibangun dan setengah jadi terpaksa harus buyar. Tidak jarang pula perangkatnya harus diganti.
Namun, dengan seluruh kendala tersebut, tentunya bukan menjadi suatu halangan bagi Pemerintah RI melalui Kemkominfo karena komitmen kuatnya bahwa jika suatu desa telah memenuhi kriteria USO, maka tetap didatangi langsung ke sana sembari terus mempertimbangkan keselamatan dari tim.
Tidak hanya sekedar memperispkan pembangunan infrastruktur berupa BTS 4G saja agar masyarakat di Papua mampu menikmati akses layanan internet, namun Pemerintah RI melalui Kemkominfo juga terus berupaya melakukan pembangunan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan mendorong kaum muda terlibat aktif pada literasi digital untuk bersama-sama menjaga ruang digital di Bumi Cenderawasih demi kemajuan bangsa.
Saat ini memang pengguna internet yang terbanyak ternyata digunakan untuk berselancar di media sosial. Terlebih, informasi dalam segala bentuk mulai dari teks, gambar hingga video pun sangat mudah didapatkan melalui media sosial dengan sitribusi yang sangat melimpah maka dibutuhkan pula literasi digital yang mumpuni sehingga masyarakat bisa membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang bersifat berita bohong atau hoaks.
Kolaborasi dengan lintas sektor dilakukan dalam upaya membangun literasi digital untuk generasi muda di Papua tersebut, agar mereka terbiasa mengakses konten positif, memiliki kecakapan digital, etika digital, memahami keamanan digital dan juga budaya digital.
Dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri, Pemerintah terus menggencarkan pembangunan akan akses layanan internet hingga oedalaman Papua. Karena bagaimana perkembangan jaman yang terjadi saat ini memang menuntut adanya masyarakat yang mampu mengakses dunia atau ruang digital sehingga Bumi Cenderawasih pun tidak ketinggalan dengan wilayah lain.
Penulis merupakan aktivis Papua