Oleh : Selma Safitri Amanda
Editor: Ida Bastian
Portalindonews.com – Kelompok separatis dan teroris (KST) wajib untuk ditindak secara tegas karena telah melakukan berbagai tindak kriminal dan menggangu kedamaian Papua. Mereka tak hanya menakut-nakuti , namun juga sampai tega menyerang orang asli Papua sampai ada yang kehilangan nyawa. Serangan brutal kepada warga sipil maupun aparat keamanan adalah bagian dari pola kekerasan yang telah lama menjadi karakteristik KST di Papua.
KST di Papua telah menjadi ancaman serius bagi keamanan warga sipil dan stabilitas wilayah. Tindakan mereka yang brutal telah menciptakan ketakutan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari orang-orang yang tinggal di Papua. Papua, yang seharusnya menjadi tempat bagi perdamaian dan kemajuan, telah terjerat dalam lingkaran kekerasan yang tampaknya tak kunjung berakhir.
Serangan KST adalah tantangan serius yang mempengaruhi Papua dan seluruh Indonesia. Tindakan kejam mereka telah menghancurkan kehidupan warga sipil, mengancam stabilitas wilayah, dan merusak upaya pembangunan.
Aksi-aksi kekerasan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana keamanan dan ketertiban dapat terjamin di Papua. Sebagai negara yang berkomitmen terhadap hak asasi manusia, pemerintah melalui aparat keamanan tidak dapat berdiam diri saat tragedi ini terus berlanjut.
Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo mengatakan KST Papua terus melakukan aksi kekerasan ke masyarakat dan aparat keamanan. Eksistensi mereka sudah membuat masyarakat sipil menjadi sengsara dan terus menjalani hidup dalam kekhawatiran. Kekerasan maupun pembantaian yang mereka lakukan wajib untuk diperangi. Pihaknya menilai, rentetan aksi teror oleh kelompok kriminal bersenjata akan terus menghambat pembangunan kesejahteraan masyarakat di Papua. Padahal, warga perlu melihat bagaimana masa depan pembangunan Papua seperti apa kedepannya. Kalau misalkan terus-menerus ada konflik seperti ini, masyarakat Papua mengalami hambatan dalam membangun wilayahnya.
Beberapa cara terus digencarkan oleh aparat keamanan, yang mana tentu terus mengedepankan upaya negosiasi karena bertujuan agar menghindari adanya tambahan korban jiwa, terutama dari kalangan warga sipil, khususnya masyarakat Asli Papua. Terlebih karena karakter KST Papua sendiri merupakan orang yang sama sekali tidak pandang bulu dan licik, mereka selama ini menggunakan masyarakat sipil sebagai tameng hidupnya.
Sementara itu, Tokoh masyarakat Papua, Yonas Alfons Nusy mengatakan aksi teror yang dilancarkan oleh KST tidak sejalan dengan kerangka pembangunan Papua yang sejatinya diperuntukkan masyarakat Papua itu sendiri. Artinya, ketika pembangunan macet, secara jangka panjang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Papua. Misalkan, akses jalan dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Setidaknya masyarakat Papua itu, dengan aksi kekerasan yang terjadi di Papua, yang terkena dampak tentunya adalah masyarakat Papua. Rakyat Papua atau siapapun yang ada di Papua itu akan terkena dampak negatifnya.
Aparat keamanan selalu berjuang dengan penuh keberanian untuk melakukan evakuasi terhadap korban yang terdampak kekejaman di KST Papua. Langkah-langkah ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme mereka dalam menghadapi situasi darurat, tetapi juga menegaskan komitmen untuk melindungi warga sipil dan menciptakan lingkungan yang aman. Lebih lanjut, pihak aparat keamanan juga akan terus meningkatkan upaya pengamanan mereka demi memastikan seluruh aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan baik dan lancar serta dalam kondisi yang kondusif
Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Prof. Dr. Franz Magnis Suseno SJ mengatakan terkait dengan penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philip akan menjadi hambatan dalam pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan di Papua. Pasalnya, para investor dan pengusaha akan berfikir dua kali untuk berinvestasi di Papua karena keamanan yang belum terjamin. Pihaknya berharap tindakan tegas dan strategi kuat aparat keamanan dapat menjadi efek jera KST Papua.
KST sering kali terlibat dalam kegiatan subversif, termasuk aksi penculikan dan pembunuhan yang dapat merugikan stabilitas sosial dan keamanan masyarakat. Oleh karena itu, tugas aparat keamanan tidak hanya sebatas penanganan kriminal biasa, tetapi juga melibatkan upaya pencegahan, deteksi dini, dan penanggulangan aksi teroris.
Penanganan konflik di Papua memang perlu evaluasi dimana semakin gencar operasi keamanan maka ekskalasi kekerasan di Papua juga akan meningkat. Pasalnya, serangan KKB semakin brutal yang korbannya adalah warga sipil. Masyarakat merasa terus dibayangi rasa cemas dan takut akan adanya serangan brutal KKB yang tidak akan pernah berakhir
Aparat keamanan memiliki peran sentral dalam melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas daerah. Pengabdian tim gabungan TNI-Polri di Papua selama ini telah mencerminkan komitmen mereka untuk melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat di tengah kondisi yang sulit. Untuk itu, pemerintah perlu menyiapkan langkah strategis dan penegakan hukum yang efektif dengan harapan persoalan KST Papua dapat ditangani dengan baik
Keberagaman inisiatif ini menunjukkan bahwa tim gabungan TNI-Polri tidak hanya berperan sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Papua
Penting untuk terus mendukung aparat keamanan dalam menjalankan tugasnya demi keamanan dan kesejahteraan bersama. Melalui kerja sama dan koordinasi yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan damai.
Mahasiswa Papua Tinggal di Bandung