Oleh: Obaja Wame
Editor: Ida Bastian
Portalindonews.com – Aparat keamanan berhasil mengembalikan stabilitas wilayah yang kondusif di Tanah Papua dan terus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menindak tegas Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Penindakan tegas terhadap OPM merupakan sebuah hal yang sangat penting dan jajaran aparat keamanan patut mendapatkan dukungan penuh, karena apabila upaya tersebut berhasil terlaksana, maka bukan tidak mungkin stabilitas wilayah di Papua serta kedaulatan negara bisa tetap terjaga dengan baik.
Pasalnya, memang selama ini dengan keberadaan OPM seringkali menyebabkan gangguan pada stabilitas wilayah di Tanah Papua, bahkan sangat mengancam kedaulatan negara.
Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz 2024 berhasil melakukan penangkapan pada anggota gerombolan separatis musuh negara bernama Rife Kerebea alias Trisna Telenggen yang terduga terlibat dalam sejumlah kasus mulai dari pembunuhan hingga penembakan pada pesawat Wings Air yang terjadi beberapa waktu lalu.
Penangkapan anggota OPM tersebut berlangsung di Kabupaten Nduga, Papua Tengah, pada Sabtu 17 Agustus pukul 04:30 WIT. Rife juga menjadi anggota dari pimpinan Egianus Kogoya yang telah terlibat dalam banyak tindak keji serta biadab.
Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat (Kasatgas Humas) Operasi Damai Cartenz 2024, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Bayu Suseno menuturkan bahwa Rife Kerebea juga memiliki peranan yang cukup penting dalam pasukan OPM pimpinan Egianus Kogoya.
Peranan penting tersebut karena melalui maskasnya di Kampung Alguru, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, mereka bertugas untuk memantau pergerakan dari seluruh jajaran aparat keamanan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) hingga Badan Intelijen Negara (BIN).
Bukan hanya melakukan pemantauan, dirinya juga bertugas untuk membantu dalam pendistribusian logistik ke maskas dan pos-pos pantauan, hingga memberikan saran kepada OPM.
Rife sudah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2023 lalu, yang mana dirinya telah terlibat dalam banyak sekali kasus tidak berperikemanusiaan seperti pembunuhan kepada masyarakat sipil, kemudian pencurian senjata api (senpi) hingga melakukan penembakan pada pesawat Wings Air pada Februari 2024 lalu.
Oleh karena itu, pihak aparat keamanan kemudian mengklaim akan terus melakukan upaya penegakan hukum yang sangat tegas kepada semua anggota gerombolan teroris musuh negara itu agar mereka semua bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Sinergitas yang sangat baik dari seluruh jajaran aparat keamanan TNI, Polri hingga BIN mampu menindak tegas OPM dengan menangkap seorang DPO bernama Rife Kerebea alias Erik alias Trina Telenggen yang merupakan anak buah dari Egianus Kogoya.
Kepala Operasi (Kaops) Damai Cartenz 2024, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani menuturkan bahwa setelah tim mengetahui keberadaan pelaku, maka langsung melakukan langkah gerak cepat dan berhasil melakukan penangkapan tanpa adanya perlawanan sama sekali.
Tentunya lantaran bagaimana kekuatan dari para aparat keamanan, menjadikan OPM tidak bisa berkutik sehingga mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk melawan balik. Setelahnya, tim langsung membawa Rife ke Posko Ops Damai Cartenz 2024 di Polres Nduga untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Memang keberadaan Satgas Damai Cartenz 2024 di wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih itu memiliki fokus utama yakni demi melakukan penegakan hukum terhadap Organisasi Papua Merdeka.
Adanya perpanjangan operasi dari aparat keamanan melalui Satuan Tugas tersebut mampu menciptakan situasi yang aman di Papua dan menjadikan upaya penegakan hukum terhadap OPM dapat mewujudkan wilayah itu menjadi lebih damai dan tentram.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Punawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI), Dwi Rianta Soerbakti secara tegas memberikan dukungan penuhnya pada upaya penumpasan kebiadaban dan kekejian OPM.
Jangan sampai lagi ada kompromi dari aparat keamanan dalam upaya untuk menumpas habis gerombolan teroris pengancam kedaulatan negara itu karena mereka terus saja menciptakan teror dan melakukan tindak kekerasan tanpa pandang bulu, bahkan termasuk kepada masyarakat sipil yang tidak berdosa hingga pada aparat keamanan sendiri.
Mereka merupakan kombatan yang membawa senjata, sehingga sudah sepatutnya mendapatkan tindakan yang sangat tegas. Terlebih, tidak akan pernah ada negara dalam negara, sebagaimana yang OPM serukan selama ini dengan beragam propaganda omong kosong.
Sejauh ini, memang aparat keamanan sudah menunjukkan keseriusan dan komitmen kuat mereka untuk bersama-sama mampu menindak dengan sangat tegas adanya teror dan kekerasan yang OPM lakukan di Tanah Papua.
Seluruhnya demi terus menjaga kedamaian dan keamanan di Bumi Cenderawasih, sekaligus juga demi bisa menjaga penuh kedaulatan NKRI dari ancaman OPM yang sama sekali tidak menghendaki dan tidak menginginkan untuk adanya persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat.
Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Yapis Papua