Oleh : Fransiska Cika
Editor : Ida Bastian
Hoaks seputar Covid-19 menjadi ancaman yang dapat menghambat penanganan Covid-19 nasional. Warganet pun diajak untuk ikut menangkal virus tersebut dan terus mendukung Pemerintah dalam menangani penyebaran virus Corona di Indonesia.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma Bambang Herianto hari ini memberikan klarifikasi terkait informasi hoax yang beredar di masyarakat yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan adalah vaksin untuk uji klinis.
Dalam kesempatan konferensi pers, Bambang telah mengonfirmasi bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini sudah berada di Bio Farma dan akan digukanan untuk program vaksinasi nantinya, akan menggunakan vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan dari BPOM, sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinik.
Kemasan Corovac untuk uji klinik menggunakan kemasan pre-filled syringe atau biasa disingkat PFS, dimana kemasan dan jarum suntik berada dalam satu kemasan. Sedangkan vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi peerintah dikemas dalam bentuk vial dose dan tidak aka nada penandaan “only for clinical trial” karena telah memperoleh izin penggunaan.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga mengklarifikasi hoaks terkait artikel vero cell yang beredar di masyarakat.
Bambang menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 buatan sinovac tidak mengandung vero cell atau sel vero, karena sel vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk media kembang dan tumbuh virus tersebut untuk proses perbanyakan virus sebagai bahan baku vaksin. Jika tidak mempergunakan media kultur, virus akan mati sehingga tidak dapat digunakan untuk pembuatan vaksin.
Setelah mendapatkan jumlah virus yang cukup, maka akan dipisahkan dari media pertumbuhan dan sel vero ini tidak akan ikut atau terbawa dalam proses akhir pembuatan vaksin. Dengan demikian, pada produk akhir vaksin, sudah dapat dipastikan tidak akan lagi mengandung sel vero tersebut.
Pada kesempatan berbeda, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, bahwa anak muda perlu dilibatkan untuk mewakili masyarakat milenial dan bisa menjadi contoh.
Saat ini sudah banyak pergeseran profesi yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Segala profesi yang berhubungan dengan teknologi dan digitalisasi saat ini sedang berkembang.
Sehingga siapapun baik dari kalangan pelajar hingga dosesn sekalipun, semua memiliki peluang yang sama untuk bisa menjadi seorang konten creator. Apalagi konten positif ini bisa menjadi pembanding tatkala berita hoax justru banyak dipercaya oleh masyarakat.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos RI Edi Suharto juga mengajak kaum milenial agar ikut berperan dalam penanganan pandemic COVID-19.
Edi menyebutkan secara historis, kemerdekaan tidak bisa lepas dari peran penting kelompok pemuda.
Saat ini dimana bangsa Indonesia menghadapi pandemic, generasi milenial atau kelompok muda tentu perlu mengambil bagian dengan menjadi motor dari penguat solidaritas sosial.
Pada kesempatan berbeda, Youtuber sekaligus konten creator Bayu Skak meminta kepada generasi milenial untuk tidak berpikir aneh-aneh soal vaksin Covid-19.
Imbauan tersebut ia sampaikan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Bayu Skak menuturkan, dirinya mewakili milenial berharap agar semuanya tidak punya pemikiran yang lain-lain tentang vaksin yang enggak tahu apa-apa.
Meski telah mendapatkan vaksin, pemuda kelahiran Malang tersebut berharap pada kalangan milenial agar tetap patuh dan disiplin dalam menerapkan protocol kesehatan. Diantaranya, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.
Sutradara sekaligus actor dalam film Yowis Ben tersebut, mengaku tidak takut menjalani vaksinasi, hanya saja dirinya mengaku merasa berdebar dengan jarum suntik vaksin yang akan diinjeksi pada lengannya.
Terkait maraknya kabar hoax mengenai efek samping vaksin Covid-19 yang digunakan pemerintah. Bayu mengaku tidak khawatir. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia memilih mencari informasi informasi seputar vaksin melalui sumber resmi yang dipercaya.
Setelah menjalani vaksinasi, Bayu Skak berencana ingin membuat video edukasi terkait vaksin covid-19 sebagai upaya menangkal penularan covid-19.
Hoaks di Internet muncul hamper setiap detik, sehingga patroli cyber yang digalakkan tetap saja kewalahan dalam memeriksa konten-konten yang diduga memiliki kesesatan.
Tentu saja selain bersikap skeptis terhadap berita ‘heboh’, kita juga bisa berperan dalam mendukung penanganan pandemic Covid-19 dengan cara menyebarkan konten positif agar konten negative tersebut dapat tenggelam.
)* Penulis adalah warganet tinggal di Bandung