KOTA TANGERANG – “Kita akan bedah fiqih politik” hal tersebut terkuak saat kunjungan Ketua Badan Pengawas Pemilu Kota Tangerang, M Agus Muslim beserta komisioner Bawaslu lain, kepada Dewan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, pada Kamis sore, Tanggal 9 Juni 2022, bertempat di Kantor MUI, Jln satria Sudirman No.1, Sukarasa, Kota Tangerang.
Agus yang di dampingi komisioner Abd Rosyid, H Komarrullah, Didi Nurhadi dan beberapa staf menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga, karena telah diterima dan di sambut dengan baik oleh Dewan pimpinan Majelis Ulama Indonesia Kota Tangerang.
Ketua umum MUI Kota Tangerang, KH Ahmad Baijuri Khotib dalam arahannya menyampaikan bahwa sebagai badan pengawas pemilu (Bawaslu), sebentar lagi akan menghadapi pesta denokrasi, yakni; pemilihan umum legislative (Pileg), pemilihan umum presiden (Pilpres) dan juga pemilihan kepala daerah (Pilkada), yang tentunya sudah menjadi agenda Bawaslu.
Gus Bay mengatakan bahwa semua proses Pemilu harus dilewati Bawaslu, karena Bawaslu adalah bagian (organ) pencetak para pemimpin dan bagaimanapun ceritanya semua tidak dapat di pisahkan dari undang-undang dan aturan yanga ada.
Menurutnya Bawaslu harus membuat polarisasi yang serius dalam mengawasi proses Pemilu, dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan penetapan. dalam hal ini MUI bukan lembaga pengawas, akan tetapi ada kepentingan dalam menjaga kenyamanan umat, serta membimbing keterlibatan umat yang ikut di dalam kontestasi politik, agar lebih mengedepankan akhlakul karimah dan keadaban beragama dan sebagainya.
Selanjutnya ia juga mendorong kepada Bawaslu, karena secara kenegaraan sudah di SK-kan, agar bekerja maksimal mengawasi bersama-sama dengan warga Kota Tangerang, Partai Politik, Ormas dan elemen masyarakat lain.
“Nanti kita buat deklarasi ‘Damai’ bersama, agar Pemilu di Kota Tangerang berjalan dengan aman, damai dan baik, dan saya siap membimbing umat, juga nanti kita akan bedah fiqih politik bersama,” tukasnya.
Terakhir, ujar Gus Bay “Kami dari MUI juga perlu masukan dan saran dari luar, apabila yang kami lakukan tidak pas dan kurang berkenan bagi umat.”
Sementara, Ketua Bawaslu Kota Tangerang, M Agus Muslim, menyampaikan bahwa, kunjungannya beserta jajaran adalah agenda mandiri, di mana Bawaslu di berikan improvisaasi untuk melakukan konsolidasi kepada elemen masyarakat manapun, termasuk dengan MUI Kota Tangerang.
menurutnya dengan melakukan konsolidasi, kunjungan atau silaturahmi ke berbagai elemen masyarakat akan terjalin dan terbinanya kerjasama serta bersama-sama bagaimana demokrasi dapat dan tetap berjalan dengan baik di Kota akhlakul karimah.
Selanjutnya kata Agus, walaupun Bawaslu bergerak (bekerja) di lindungi oleh undang-undang, akan tetapi kadang merasa terintimidasi bahkan sampai terancam jiwa dalam menjalankan tugas, dan bahkan juga belum di jamin oleh asuransi. Untuk itu kami mohon bimbingan sepiritual dan doa dari para kiai, agar dalam menjalankan tugas negara dan bangsa dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Kemudian katanya, bahwa poin penting dari demokrasi ada di penyelenggara negara termasuk KPU dan Bawaswlu. Apabila penyelenggaranya baik maka hasilnyapun akan baik pula, begitupun sebaliknya, apabila penyelenggara negaranya tidak baik maka hasilnyapun akan tidak baik.
Terakhir, dalam menghadapi pesta demokrasi serentak Tahun 2024 pada bulan Februari, yakni Pemilihan umum legislative dan pemilihan umum presiden di Kota Tangerang yang terdiri dari 13 kecamatan dan 104 kelurahan, nantinya aka nada sekitar 5000 tempat pemungutan suara (TPS) dan ada sekitar 3000 TPS saat pemilihan kepala daerah, baik bupati/walikota dan gubernur pada bulan November nanti.##
Ida Bastian