Oleh : Ambarini Roroningtyas, SPd
Editor : Ida Bastian
Pembelajaran Biologi hendaknya diberikan sebuah permasalahan yang bersifat konteksual yang ada disekitar lingkungan siswa , sehingga memudahkan peserta didik memahami sebuah konsep. Apalagi sejauh ini peserta didik SMKN 9 Kota Tangerang kesulitan memahami materi pelajaran (Mapel) Biologi, khususnya materi Bakteri.
Berdasarkan fakta tersebut, penulis berusaha memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) melalui Daring yang diharapkan dapat meningkatkan minat, motivasi belajar dan ketuntasan hasil belajar peserta didik. PBL merupakan suatu model pembelajaran yang berbasis pada masalah, dimana masalah tersebut digunakan sebagai stimulus yang mendorong peserta didik menggunakan pengetahuannya untuk merumuskan sebuah hipotesis, pencarian informasi relevan yang bersifat student-centered melalui diskusi dalam sebuah kelompo kecil untuk mendapatkan solusi dari maslah yang diberikan. ( Suyatno , 2009 ).
Tujuan yang ingin dicapai pada PBL adalah mengembangkan kemampuan berpikr kreatif, memecahkan masalah secara analitis, sistematis dan logis. Dasar model pembelajaran ini sesungguhnya adalah Scaffoding, dimana guru memberikan sebuah masalah yang diumpamakan sebagai kail sehingga sehingga siswa dapat menemukan sebuah konsep dalam pembelajaran. Materi pelajaran yang dibahas adalah Bakteri yang terdapat di semester ganjil.
Langkah pertama pembelajaran yang dilakukan penulis adalah orientasi masalah, dimana peserta didik diberikan sebuah permasalahan tentang penyakit TBC. TBC dipilih oleh penulis karena keberhasilan Banten mengurangi penyakit TBC, sehingga mendapatkan penghargaan dari Kemenkes RI.
Langkah selanjutnya adalah peserta didik berkelompok untuk mendiskusikan terkait permasalahan yang diajukan oleh guru. setelah berdiskusi, peserta didik kemudian dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain.
Langkah terakhir pada model PBL adalah : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, dimana pada kegiatan ini peserta didik memberikan masukan pada kelompok lain, kemudian pengajar dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan.
Pembelajaran menggunakan model PBL cukup bermakna, dimana peserta didik dapat menemukan sebuah konsep Bakteri, selain itu berkualitas dan cukup menantang keinginan peserta didik untuk membekali diri dalam mencegah terjadinya penularan TBC dikaitkan dengan materi Bakteri.
Harapan penulis dengan model PBL ini, peserta didik tidak hanya paham akan konsep Bakteri, akan tetapi peserta didik juga bisa menjadi duta untuk dapat menginformasikan kepada keluarga dan lingkungan tempat tinggal dalam mencegah terjadinya penularan penyakit TBC.
Pada pembelajaran Daring, penulis sudah menggunakan berbagai media daring yang sudah familiar dioperasionalkan, yakni berupa Whatsapp, Google Classroom, Google Meet dan email.
Kenyataan setelah pelaksanaan pembelajaran di kelas Daring, metode PBL Bakteri secara Daring ini mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar para peserta didik dengan hasil diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Penulis : adalah Pengajar Biologi di SMKN 9 Kota Tangerang.