Oleh : Rebecca Marian
Editor : Ida Bastian
Portalindonews.com – Isu ketahanan pangan memang membutuhkan tindakan nyata, tak ingin diam melihat lahan kosong, anak muda yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI) melakukan penanaman jagung di lahan yang dulunya mati di lembah Kebar, Distrik Kebar Timur, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat.
Penanaman jagung tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua, khususnya di Kebar, Papua Barat.
Tercatat ada sekitar 200 hektar lahan kosong milik warga yang dipercayakan kepada PMI untuk dikelola dengan baik. PMI telah berhasil menggandeng investor untuk turut serta mendukung penanaman jagung di lahan tersebut.
PMI sendiri merupakan binaan dari Badan Intelijen Negara (BIN), kemudian menggandeng perusahaan PT Nuansa Lestari Sejahtera untk turut serta mendukung penanaman jagung tersebut supaya pengelolaan dan hasil panennya maksimal.
Dalam perencanaannya, 200 hektar lahan tersebut 30%nya akan dibuatkan sarana prasarana penunjang penanaman jagung, seperti pembuatan embung dan saluran irigasi. Sedangkan sisanya sekitar 120 hektar diperuntukkan untuk ditanami jagung.
Ketua Bidang Pertanian PMI Kabupaten Tambrauw, Daud Amnan menegaskan penanaman jagung secara langsung dapat mengurangi pengangguran yang ada di wilayah Distrik Kebar Timur, serta menambah penghasilan warga. Hal tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020 tentang Percepatan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.
Dirinya menuturkan bahwa perusahaan akan mempekerjakan warga dalam pengolahan lahan jagung dengan warga yang bekerja akan diberikan gaji. Sementara hasil panen jagun akan diberikan dengan sistem bagi hasil dengan pemilik lahan.
Daud juga berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam berbagai program yang digulirkan oleh PMI untuk masyarakat Papua
Pada kesempatan berbeda, Petani Binaan PMI telah melakukan panen jagung di Kampun Yakasib, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Jagung yang dipanen seluas 10 hektare dan menghasilkan 8 sampai 10 ton jagung per hektare-nya.
Koordinator PMI Distrik Namblong Kab. Jayapura, Ones Sem dalam ketarangan tertulisnya mengatakan, bahwa petani kerap kebingungan untuk menjual hasil panen jagung.
Ones menuturkan, Petani di daerahnya sempat merasa ragu untuk menanam jagung, namun setelah adanya PMI, mereka mengatakan akan membeli produk jagungnya, para petani mengaku senang dan tidak khawatir lagi ke mana jagung tersebut harus dijual.
Ones mengungkapkan terdapat 300 hektare potensi lahan pertanian di Distrik Namblong. Ada 50 hektare lahan berpotensi untuk ditanami jagung yang 10 hektare-nya sudah ditanam jagung. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam memberdayakan masyarakat.
Program ini tentu saja sejalan dengan arahan dari Presiden RI, Ir. Joko Widodo, Kepala BIN, Jenderal pol (Purn) Budi Gunawan dan ditindaklanjuti oleh Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya.
Dirinya mengaku bersyukur telah menjadi bagian dari PMI, Sebab, menjadi bagian dari pemuda Papua yang mempunyai tekad dan kemauan agar masyarakat di Tanah Papua sejahtera.
Pada kesempatan berbeda, Sekretaris PMI Kabupaten Jayapura, Mulyono juga memiliki pabrik pakan dan ayam petelur di Distrik Hinekombe, Kabupaten Jayapura. Pabrik yang didirikan sekitar 5 bulan yang lalu ini, sekarang telah berbadan hukum dalam bentuk CV.
Saat ini kapasitas produksi pakan sekitar 7 ton perhari dengan nilai jual sekitar Rp. 7.900 per kilogram. Menurut Mulyono, kendala yang dihadapi ialah kurangnya bahan baku pakan yang 55 persen terbuat dari jagung.
Namun dengan adanya PMI yang menggulirkan program penanaman jagung, maka semua hasil panen jagung akan dibeli dan dijadikan bahan pakan.
Sementara itu, seorang petani jagung, Mama Agustina Marweri mengaku senang akan perhatian atas kesejahteraan dari PMI dan BIN untuk masyarakat di Papua. Ia mengaku telah siap mengelola lahan jagung tersebut.
Sekda Provinsi Papua, M. Ridwan Rumasukun mengungkap, Pemprov Papua akan mendukung pengolahan jagung yang dimotori oleh PMI dan BIN demi kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, Pemprov Papua akan memberikan bantuan berupa pembuatan pagar di lahan jagung, serta sembako untuk masyarakatnya dan bantuan lain terkait pertanian.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, I Gde Made Kartikajaya bersama jajarannya yang rela terjun langsung untuk membina masyarakat di Papua.
Gerakan menanam jagung yang diinisiasi oleh PMI tentu saja diharapkan akan mampu menambah semangat petani milenial untuk memberdayakan lahan yang ada. Apalagi PMI berupaya untuk membina petani milenial yang mampu menanfaatkan teknologi, budi daya, serta pemasaran dan pengolahan lahan sehingga diharapkan agar hal tersebut dapat ditopang oleh pemerintah di daerah.
Melalui gerakan dari PMI, diharapkan generasi muda Papua dapat mengimplementasikan potensi dan ide kreatifnya dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Bumi Cenderawasih. Selain itu PMI diharapkan akan menjadi kelompok pemuda yang mampu meningkatkan kemampuan dalam mengelola lahan pertanian.
Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta