PORTALINDONEWS.COM, ENTIKONG, SANGGAU − Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha Menerima Audiensi Yayasan Planet Indonesia (YPI), bertempat di Markas Komando Taktis (Makotis) Gabma Entikong Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau. Kamis, (26/01/2023)
Manajer Konservasi Ex-Situ Yayasan Planet Indonesia (YPI) Agung Nur Haq, S. Hut, M.Si. beserta para staffnya atau tim rombongan mengucapkan rasa terima kasih kepada Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha, Letnan Kolonel Inf Hudallah, S.H. yang telah meluangkan waktu untuk menerima kunjungannya di Markas Komando Taktis (Makotis) Gabma Entikong Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty.
Kemudian Manajer Konservasi Ex-Situ Yayasan Planet Indonesia (YPI) Agung Nur Haq, S. Hut, M.Si. menyampaikan maksud dari pertemuan tersebut untuk menjalin kerja sama antara Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty dengan Yayasan Planet Indonesia (YPI) dalam rangka kegiatan aksi bersama Instansi di perbatasan dalam penanganan dan penindakan peredaran Tumbuhan Satwa Liar (TSL) serta Pencegahan Penularan Penyakit Zoonosis di Wilayah Perbatasan Indonesia – Malaysia. ujarnya
“Satwa Liar merupakan bagian dari ekosistem yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan hidup kita. Satwa Liar dan seluruh makhluk hidup memiliki hak yang sama untuk dapat hidup dengan layak, yang melekat pada setiap makhluk hidup dan merupakan anugerah dari Tuhan. Ha atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sudah diatur, baik secara nasional dan internasional”.
“Zoonosis atau penyakit zoonotik adalah penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya. Zoonosis disebabkan oleh patogen seperti bakteri, virus, fungi, serta parasit seperti protozoa dan cacing. Sebuah penelitian pada tahun 2001 memperkirakan lebih dari 60% penyakit infeksi pada manusia tergolong zoonosis, Di seluruh dunia, timbul kewaspadaan terhadap penyakit infeksi yang baru muncul (EID) serta penyakit infeksi yang muncul kembali mayoritas penyakit-penyakit tersebut merupakan zoonosis. Beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia, berisiko tinggi memunculkan EID yang bersifat zoonotik dari hewan liar”.
Ditempat terpisah Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha, Letnan Kolonel Inf Hudallah, S.H. pertama-tama menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa hadir mengikuti kegiatan audiensi dari Yayasan Planet Indonesia (YPI) dikarenakan sedang mengikuti kegiatan diluar wilayah Entikong, merasa senang atas kunjungan Manajer Konservasi Ex-Situ Yayasan Planet Indonesia (YPI) beserta para staffnya atau tim rombongan ke Makotis Gabma Entikong Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 645/Gty karena dengan pertemuan ini akan dapat saling mengenal satu sama lainnya antara personil satgas pamtas dengan personil Yayasan Planet Indonesia (YPI). Selanjutnya Dansatgas Pamtas menyampaikan melalui Pasi ops Satgas mendukung untuk planning kedepannya untuk kegiatan aksi bersama Instansi di perbatasan dalam penanganan dan penindakan peredaran Tumbuhan Satwa Liar (TSL) serta Pencegahan Penularan Penyakit Zoonosis di Wilayah Perbatasan Indonesia – Malaysia.
Hadir dalam acara tersebut Dankima Satgas Lettu Inf Febri Ridho, S. Tr.Han, Pasi Ops Satgas Letda Inf I Komang Ananta, S. Tr.Han dan Pakum Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Letda Chk Budi Budiman, S.H., M.H. serta para staff atau tim rombongan Yayasan Planet Indonesia (YPI).
(Pen Satgas Pamtas Yonif 645/GTY).