PORTALINDONEWS.COM, JAYAPURA – Sejumlah insan pers media cetak dan elektronik bersama organisasi pers diantaranya IJTI Papua, AJI Jayapura dan PWI Papua hadir dalam acara coffee morning bersama Insan Pers se Jayapura yang di gelar Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Isak Pangemanan di Aula Tonny A Rompis. Kamis (20/07/2023).
Dalam sambutannya, Mantan Danrem 172/PWY ini mengatakan masalah Papua adalah persoalan bangsa. Sudah multi dimensi persoalannya luas. Kata Pangdam, Masalah Papua tidak harus dilakukan dengan cara emosioanal.
“Masalah Papua sudah 62 tahun seharusnya kita banyak belajar dari masalah ini.
Tinggal beberapa titik kabupaten di Papua yang bergolak. Namun di beberapa titik masih perlu fokus yang lebih.”tuturnya.
Lanjutnya, Untuk itu perlu kebersamaan kita semua mendorong daerah – daerah di Papua untuk menjadi lebih baik. Fokus kerjasama Kodam saat ini agar konflik di Papua bisa tertangani dengan baik.”ujarnya.
“Kami terus berbenah diri untuk mencoba melakukan evaluasi guna semakin profesioanal pelaksanaan tugas kami. Jadi kami terus berupaya untuk pelaksanaan tugas.”tegasnya.
Masih kata Pangdam, Operasi yang dulu tidak terpadu saat ini sudah terpadu. Karena ini instruksi dari pusat. Untuk Kodam Cenderawasih membantu dan dalam rangka penanganan permasalahan yang sekian tahun belum selesai di Bumi Cenderawasih.
“Saat ini di Papua dalam status tertib sipil kami melakukan operasi militer selain perang. Sehingga semua permasalahan yang ada agar pembangunan di Papua bisa berjalan. Yang sudah bagus didorong semakin cepat lagi. Sedangkan untuk daerah yang pembangunannya belum baik, bisa dilakukan agar pembangunannya lebih berjalan.”urainya.
Di kesempatan itu pula Pangdam juga menyinggung soal peran media pers di Papua. Dirinya mengatakan, sedikit saja berita sensitif rakyat Papua bisa sangat terpengaruh. Karena masih ada sisa masa lalu membuat dendam dan sakit hati. Sehingga perlu dirawat dan diobati.
“Namun diakuinya hal itu masih sulit untuk dihilangkan. Untuk itulah butuh peran pers yang diharapkan juga bisa menjadi sarana edukasi kepada masyarakat.
Media diharapkan juga dapat menjadi alat kontrol. Karena semua yang dilakukan adalah demi masyarakat Papua sendiri. Kerjasama dengan insan pers di Papua tentunya sangat berpengaruh terhadap situasi di daerah ini.”harapnya (Mina/red)p