Portalindonews.com,Tangerang kabupaten – Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Wilayah Kecamatan Kosambi berlokasi di kavling Salembaran jaya, Gg Radiator RT 003/ 014, Kelurahan Salembaran jaya, kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, kekurangan armada pengangkut sampah. Hal itu menjadi kendala pengangkutan sampah dari lingkungan warga ke TPST.
Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Kasie Ekbang) Ferry Zulfian, SH mengatakan, pengangkutan sampah dari lingkungan warga ke TPST, oleh tim pengangkut sampah (Pesapon) sudah optimal. Namun terkendala dengan jumlah armada yang minim menjadikan pengangkutan sedikit terhambat.
“Jadi TPST kita menagani beberapa desa dan kelurahan, kurang lebih warganya ada 9500 KK. Jadi, kalau sehari satu kilogram saja sudah berapa kilogram. Iya (kekurangan armada), dengan wilayah yang luas, dengan penduduk yang padat,” kata Ferry di ruang kerjanya kamis, (16/9/21)
Dia mejelaskan, ada sekitar 18 unit gerobak motor dan 2 unit armada truk yang ada di kecamatan Kosambi, armada tersebut hanya mampu untuk mengangkut sampah dari pemukiman warga. Sementara, sampah yang ada di lahan kosong dan pinggir kali untuk diangkut ke TPST Masih sedikit terhambat di karena masih kurangnya armada.
“Saat ini kami hanya memiliki sekitar 18 unit gerobak motor, dan 2 truk sampah yang jumlah tersebut belum ideal. Mengangkut sampah menggunakan gerobak motor dari lingkungan warga, dan mengangkut semua sampah ke TPST, lalu di kirim ke TPA menggunakan armada truk” ucapnya.
Ferry menuturkan, meskipun gerobak motor ada 18 unit hal itu belum cukup untuk mengangkut sampah di 7 desa dan 3 kelurahan, dan truk yang ada sekarang berkapasitas 3,01 ton atau setara dengan 6,01 kubik, kapasitas itu masih belum mampu mencukupi kebutuhan pengangkutan sampah dari TPST Kecamatan Kosambi ke TPA Jatiwaringin mauk. Karena itu, pihaknya telah melakukan beberapa program untuk mengentaskan isu sampah yang ada.
Sebenarnya yang saat ini menjadi masalah menurut Ferry, Kepedulian masyarakat yang minim kepada lingkungan juga menjadi persoalan menumpuknya sampah di lingkungan warga.
Fenomena kebiasaan masyarakat yang sering kali membuang sampah di lahan kosong turut menyulitkan pesapon dalam membuang sampah yang ada. Pasalnya, sampah-sampah yang berada di luar tempat pembuangan sampah itu dimungkinkan sekali luput dari pandangan petugas.
“Banyak dari mereka (masyarakat) masih suka membuang sampah di lahan-lahan kosong yang bukan merupakan tempat pembuangan sampah, makanya kita ada program pemberdayaan masyarakat yang di gagas oleh KSM dalam penanganan dan pengelolaan sampah,” ujar Ferry.
Pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dalam mengurangi sampah di kecamatan Kosambi ini, Ferry mencontohkan dengan optimalisasi Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Ini merupakan sebuah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang dinilai lebih efektif dan efesien.
Pembentukan Bank Sampah juga menjadi program pengurangan sampah yang dinilai juga sangat efisien karena mampu mengurangi sampah langsung pada sumbernya, yaitu sampah rumah tangga yang merupakan jumlah terbesar dari persentase sampah yang selama ini ada di TPST.
Red/Amr