PORTALINDONEWS.COM, Mojokerto, Jawa Timur – Kelangka’an pupuk bersubsidi dan adanya hama tikus ,saat ini menjadi polemik bagi petani di Kabupaten Mojokerto.
Hal tersebut membuat para petani resah dan menjadi rusaknya tanaman padi karena waktunya padi di pupuk akan tetapi terjadi kelangkaan pada pupuk tersebut.
Sekitar 30 Orang perwakilan dari kelompok tani yang mengatasnamakan dirinya GERAM(Gerakan Rakyat Mojokerto) mendatangi Komisi 2 DPRD .Kabupaten Mojokerto .Sekitar pukul 10.00 WIB.Rabu (17/03/2021).
Mereka berkumpul di rumah Sugiantoro Dusun Sumber agung RT.03/RW/03,Desa Jrambe ,Kecamatan Dlanggu ,kemudian mereka bersama- sama berangkat menuju kantor DPRD Kabupaten Mojokerto.
Para perwakilan dari kelompok tani yang mendatangi komisi 2 DPRD tersebut menyampaikan aspirasinya terkait kelangka’an pupuk yang ada di Kabupaten Mojokerto dan adanya hama tikus yang merusak tanaman mereka.
Ketua komisi 2 DPRD .Sugeng Hadi Pramono beserta seorang anggota lainnya bertindak sebagai moderator antara perwakilan petani dan pihak dari departemen pertanian serta perwakilan dari perusahaan pupuk Petrokimia Gersik juga dari PUPR. Kabupaten Mojokerto.
Gerakan Rakyat Mojokerto (GERAM) Menyampaikan beberapa pertanyaan kepada perwakilan Departemen Pertanian dan dari Petrokimia Gersik serta PUPR.
Dari beberapa pertanyaan yang di lontarkan oleh petani ,ada sebagian yang tidak terjawab oleh pihak dari Dinas pertanian.Hal tersebut membuat perwakilan dari petani menjadi kecewa.
Perdebatan yang cukup alot tersebut belum bisa menemukan solusi bagaimana cara mengatasi kelangkaan pupuk dan hama tikus yang menjadi masalah dalam keberhasilan tanaman padi yang di tanam petani Mojokerto.
Jawaban dari salah satu perwakilan pihak dari Departemen Pertanian yakni “,Tikus merupakan ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa,karena itu tidak boleh di basmi “, itu membuat petani tidak bisa menerima jawaban tersebut.
Menurut ketua GERAM (Sugiantoro) “, Jawaban itu kurang bisa kami terima ,memang betul ,tikus merupakan ciptaan Tuhan akan tetapi merugikan kita para petani, ya boleh di basmi “,ujarnya.
Sedang beberapa pertanyaan yang di tujukan kepada kepala Dinas PUPR. Langsung di tanggapi oleh Bambang Purwanto ,selaku kepala Dinas.
Dari jawaban yang di lontarkan oleh Bambang Purwanto,sangat melegakan hati perwakilan kelompok tani tersebut.
Di akhir mediasi membuahkan hasil bagaimana cara mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut dan pihak dari Dinas Pertanian juga akan mencari cara yang terbaik untuk memerangi hama tikus itu.(SJK)