Oleh : Deka Prawira
Editor : Ida Bastian
Pemerintah terus memaksimalkan pencegahan penyebaran varian Omicron guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Masyarakat pun diimbau ikut mewaspadai varian baru tersebut dan selalu menerapkan Prokes ketat dalam beraktivitas.
Virus Corona varian Omicron telah tiba di Indonesia, Pemerintah tentu saja tidak bisa tinggal diam dan harus terus berupaya untuk mencegah penularan lebih lanjut. Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan upaya pihaknya untuk membendung menyebarnya varian tersebut ke dalam negeri.
Salah satunya adalah memperketat karantina. Seperti diketahui kasus Omicron telah ditemukan di Karantina Wisma Atlet. Budi mengungkapkan semua kasus Omicron di Indonesia adalah imported case (kasus impor dari luar negeri) serta belum ada yang menyebar keluar.
Dalam keterangan pers evaluasi PPKM, Ia mengatakan bahwa pihaknya perlu memperketat kedatangan dari luar negeri dengan menetapkan karantina 14 hari.
Dia menambahkan satu minggu terakhir terdapat peningkatan perjalanan luar negeri di seluruh pintu masuk. Setelah dilakukan PCR dan genome sequencing, positivity rate dari pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi dari pintu masuk udara.
Untuk itu, dia mengatakan akan memperkuat surveilance dan karantina di pintu masuk darat dan laut. Pengetesan selain dengan Whole Genome Sequencing (WGS), juga bertambah dengan tes PCR SGTF (S-gene Target Failure).
Selain tes WGS, pihaknya juga sudah menggunakan tes PCR SGTF berfungsi sebagai marker, tidak 100% seperti WGS tapi kemungkinan bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4-6 jam. WGS 3-5 hari.
Percepatan vaksinasi juga diharapkan bisa dilakukan. BGS melaporkan pada 20 Desember 2021 lalu sudah ada 267 juta dosis, dengan pembagian 152 juta dosis pertama dan 107 juta sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Vaksinasi anak yang dimulai pada minggu lalu juga sudah diberikan sebanyak 542 ribu dosis. Budi juga mengimbau untuk bisa mempercepat vaksinasi agar bisa menghadapi masuknya Omicron ke komunikasi lokal.
Pemerintah telah berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin nasional dengan mengamankan persediaan melalui berbagai kerja sama di tengah terbatasnya ketersediaan vaksin global. Meskipun demikian, Wiku mengatakan, tercapainya target vaksinasi nasional tidak dapat terlaksana tanpa peran aktif masyarakat yang turut serta dalam program vaksinasi dan tidak membeda-bedakan jenis vaksin.
Ditemukannya kasus Omicron di Indonesia tentu saja menjadi peringatan bahwa kita harus tetap waspara dengan konsisten menerapkan protokol kesehatan, tanpa perlu khawatir berlebihan. Protokol kesehatan tentu menjadi sarana pencegahan yang mudah dan murah untuk dilakukan oleh masyarakat.
Juru bicara satuan tugas penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam kesempatan siaran pers mengatakan, mengingat kondisi kasus yang cenderung naik sudah sepatutnya tidak membuat kita abai dan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan. Mengingat besarnya dampak yang terjadi akibat lonjakan kedua.
Prof Wiku juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak lengah dan membekali diri dengan informasi perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia, sehingga tidak lagi terjadi pelanggaran yang berpotensi merugikan orang lain.
Dirinya juga berharap agar berbagai pelanggaran terkait dengan prosedur pencegahan perluasan penularan Covid-19 dilakukan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan Satgas akan terus mendukung setiap langkah hukum yang ditetapkan oleh aparat.
Prof. Wiku juga mengingatkan akan pentingnya testing dan tracing yang merupakan kunci paling dini dalam mengidentifikasi dan mencegah kasus yang sudah ditemukan utnuk menimbulkan dampak yang lebih luas. Oleh sebab itu, sangat penting bagi pemerintah daerah untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk segera melakukan upaya tracing ketika mendapatkan orang yang terkonfirmasi positif Omicron.
Presiden RI Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama berupaya mencegah terjadinya penularan Covid-19 varian Omicron di tanah air.
Jokowi mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik dengan adanya penemuan kasus penularan Omicron. Untuk mencegah lonjakan kasus, Ia meminta masyarakat untuk segera mengikuti vaksinasi covid-19 sebanyak 2 dosis bagi yang belum. Selain itu, mantan Walikota Surakarta tersebut juga mengimbau kepada semua pihak agar tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, serta membatasi mobilitas untuk sementara waktu.
Vaksinasi, testing, tracing serta penerapan protokol kesehatan adalah harga mati demi menghentikan penyebaran virus corona varian Omicron yang telah berada di Indonesia agar tidak terjadi lonjakan pandemi covid-19 gelombang ketiga.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute