PORTALINDONEWS.COM, Baturaja – Pertahanan yang kuat memberikan jaminan terhadap sebuah kedamaian, demikian terucap oleh Komandan Kodiklatad, Letjen TNI AM. Putranto, S.Sos. selaku Komandan Latma Garuda Shield-15/2021 pada saat mendampingi Commander of 25th Infantry Division, Brigadier General Joseph A. Ryan meninjau puncak Latma yang berupa Combine Armed Live Fire Exercise (CALFEX) di Pusat Latihan Tempur Kodiklatad Baturaja. Kamis (12/8/2021)
Bertempat di ketinggian titik tinjau daerah latihan Puslatpur, Komandan Latma Garuda-Shield-15/2021 dan Commander of 25th Infantry Division menyaksikan langsung manuver gabungan antara pasukan TNI AD dan US Army yang secara taktis mendekati sasaran dan menghancurkannya dalam babak-babak serangan.
Diawali dengan 4 helikopter serbu AH-64 Apache milik TNI AD and 2 milik US Army yang melaksanakan air insertion lalu menembakkan misil Hellfire, rudal dan munisi 30 mm ke sasaran, kesenjataan Armed melanjutkan bantuan tembakan dengan menggunakan Multiple Launcher Rocket Systems milik TNI AD yaitu ASTROS dan HIMARS milik US Army. Selain itu dilibatkan juga Meriam KH 178 milik TNI AD dan M 119 US Army sebagai tembakan konsolidasi.
Setelah bantuan tembakan diberikan maka dengan gerakan taktis satu Batalyon Infanteri menyerang sasaran dengan formasi dua kompi pasukan Infanteri TNI AD dan satu Kompi US Army didukung oleh satu Kompi Bantuan yang terdiri dari gabungan pasukan kedua Angkatan Darat. Dalam serangan ini pun pasukan Infanteri kedua negara mengkombinasikan serangan dengan menggunakan senjata perorangan dan senjata kelompok seperti mortir 60 mm, 81mm dan 120 mm serta Senapan Mesin Ringan (SMR).
Dari Latma terbesar yang pernah diselenggarakan antara TNI AD dan US Army ini terlihat jelas bahwa kemampuan manuver prajurit dan alutsista TNI AD di medan latihan dapat mengimbangi pasukan dengan kekuatan militer terbesar di dunia tersebut. Profesionalitas prajurit TNI AD dan pasukan dari 25th Infantry Division US Army yang terdeskripsikan dalam pelaksanaan latma ini menunjukkan bahwa kedua kekuatan Angkatan Darat siap menjaga kedaulatan masing-masing negara di kawasan Indo Pasifik.
(Penerangan Kodiklatad)