PORTALINDONEWS.COM | Krepkuri Nduga,– Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) Para Raider 503/Mayangkara Kostrad, sebagai salah satu Satuan Jajaran Komando Operasi HABEMA di Papua, tengah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG, khususnya di wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Pada hari Selasa ( 27/8/2024), Satgas Yonif 503 Kostrad, khususnya prajurit Pos Batas Batu pimpinan Lettu Inf Galih Widiharyo, melaksanakan pengamanan wilayah di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri. Di tengah perjalanan patroli, Tim Patroli menerima laporan dari warga Mumugu bahwa salah satu Mama Papua, Mama Berto Menjeh, mengalami sakit Malaria di rumahnya.
Beruntung saat melaksanakan patroli tersebut, turut serta personel Kesehatan Satgas Yonif 503 Kostrad, atas nama Serka Waris, dalam Tim Patroli. Merespon laporan warga tersebut, maka personel Kesehatan dengan sigap langsung memeriksa kondisi kesehatan Mama Berto. Setelah meyakinkan kondisi kesehatan Mama Berto, Serka Waris menyerahkan obat secara cuma-cuma kepada Mama Berto untuk dikonsumsi selama beberapa hari kedepan guna pemulihan kesehatannya.
Tindakan Tim Patroli 503 di Kampung Mumugu tersebut telah menindaklanjuti penekanan Komandan Satgas Yonif 503 Kostrad, Letkol Inf Gurbasa Samosir, tentang pentingnya perhatian Satgas kepada kebutuhan dasar masyarakat di daerah tugas. Dengan demikian, pelaksanaan tugas pengamanan wilayah Papua diselenggarakan bukan sebagai suatu rutinitas belaka, namun tetap ada kepedulian para Prajurit TNI terhadap kesulitan masyarakat di sekelilingnya. Lebih lanjut, setelah pengobatan selesai, Mama Berto menyampaikan terima kasihnya dengan berkata “Terima kasih Komandan 503. Saya senang TNI bantu rakyat“.
Usai menerima laporan kegiatan, Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, menyampaikan, “Inisiatif Satgas Yonif 503 Kostrad memberikan pengobatan kepada seorang warga di Kampung Mumugu merupakan realisasi TNI membantu penyediaan pelayanan dasar bagi masyarakat, khususnya kesehatan, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua.” (Media Habema)