PORTALINDONEWS.COM, Jakarta – Stunting menunjukkan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam jangka waktu panjang. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Salah satu fokus Pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting sebagai upaya agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal.
Demikian disampaikan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Tri Tito Karnavian pada sambutannya di Obrolan Santai Kader Inspiratif (ObraS KaIn) PKK yang diwakili Ketua IV Bidang Kesehatan Keluarga & Lingkungan TP PKK Pusat, Safriati Safrizal.
Safriati mengatakan, TP PKK sebagai mitra pemerintah diharapkan dapat berkontribusi sebagai Tim Pendamping Keluarga Beresiko Stunting untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting.
Stunting dijelaskan Safriati adalah kondisi gagal tumbuh pada anak, akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
“Stunting dapat kita perbaiki pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak dalam kandungan dan bayi lahir sampai usia 2 tahun, inilah masa-masa dimana kita masih bisa melakukan modifikasi dan juga intervensi untuk melakukan upaya-upaya agar anak tidak stunting dan bisa menjadi generasi emas Indonesia tahun 2045,” katanya.
Dalam mengatasi stunting, lanjut Safriati, perlu peran dari semua sektor dan tatanan masyarakat. Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan harus dijaga baik nutrisi maupun faktor di luar yang mempengaruhi stunting. Bagaimana caranya, apa saja yang dapat kita lakukan?
“Karena itu, TP PKK menggelar webinar yang dilaksanakan pada Kamis, 13 Oktober 2022 secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, live Instagram di akun tppkkpusat dan juga live streaming di kanal Youtube TP PKK Pusat, merupakan edisi ke-12 di tahun 2022 dari Obras Kain PKK yang dikupas secara inspiratif dan bermanfaat dengan tema ‘Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Untuk Cegah Stunting’,” tandas Safriati.
Hadir sebagai narasumber dari Co-Founder @klinikMPASI dan @ahligiziid Lecturer @gizi.fkmunair yaitu Qonita Rachmah dan dibuka Ketua IV Bidang Kesehatan Keluarga & Lingkungan TP PKK Pusat, Ibu Safriati Safrizal diharapkan menjadi wadah menjalin silahturahmi, sarana diskusi dan bertukar pikiran antara para kader PKK dalam upaya percepatan penanganan Stunting di berbagai daerah di Indonesia untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat dan sejahtera.
Qonita Rachmah sebagai narasumber kali ini menyampaikan tingkat stunting sebagai dampak kurang gizi pada balita di Indonesia melampaui batas yang ditetapkan WHO. Menurut dia, kasus stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah.
“Di hari pertama kehidupan tentunya kita harus optimalkan asupan gizi dan upaya-upaya untuk pencegahan penyakit infeksi supaya stunting dapat di hindari,” tutup Qonita.
Puspen Kemendagri
Kamis, 13 Oktober 2022