Oleh : Haikal Fathan Akbar
Editor : Ida Bastian
Portalindonews.com – Era digital adalah keniscayaan, transaksi berbasis elektronik telah menjadi bukti bahwa digitalisasi telah menembus beragam sekat. Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga tidak ingin ketinggalan dalam mewujudkan smart city dengan menginisiasi desa digital.
Desa Bukit Raya, Penajam Paser Utara Kalimantan Timur menjadi desa percontohan sekaligus pusat studi bagi desa lain untuk menjadi desa digital atau smart village.
Sejak diresmikan sebagai desa digital pada Agustus 2022, sudah ada empat desa yang datang untuk melakukan studi banding ke Bukit Raya, tiga desa dari wilayah Kalimantan Timur, yakni Desa Sidorejo, Gunung Intan Babulu dan Sesulu sedangkan satu desa dari Kalimantan Tengah.
Perlu diketahui bahwa Bukit Raya merupakan desa digital yang didukung oleh Telkom dan IKN melalui Program Desa Digital Nusantara (Smart Village Nusantara). Program ini untuk mendorong percepatan pengembangan kawasan Nusantara, khususnya dalam aspek teknologi dan informasi.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menuturkan, digitalisasi yang masuk ke desa ini dapat menjadi percepatan untuk melakukan literasi digital ke masyarakat. Bambang juga mengapresiasi inisiasi tersebut telah sesuai dengan harapannya sebagaimana desa di wilayah Nusantara memiliki literasi digital yang baik dan menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Bambang selain teknologi bisa membantu kehidupan masyarakat sehari-hari, nantinya berbagai proses administrasi desa dengan Nusantara juga akan digital sehingga semua efisien sesuai dengan visi dan misi Nusantara sebagai kota cerdas.
Dengan adanya percepatan perkembangan digitalisasi di desa-desa di wilayah Nusantara, artinya Nusantara akan semakin siap menjadi smart city, menjadi kota dunia untuk semua.
Program desa digital ini ditujukan untuk mendorong percepatan serta pengembangan kawasan Nusantara khususnya dalam aspek teknologi dan informasi. Dengan program ini maka desa-desa di sekitar Nusantara sudah mengadopsi teknologi digital sejak dini dan nantinya akan mendukung ekosistem smart city yang akan diterapkan di Nusantara.
Penerapan teknologi digital tentu saja akan membuka banyak peluang, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun ekonomi. Nantinya para petani bisa menjual hasil panennya tanpa harus melalui tengkulak. Anak muda yang belum bekerja juga bisa memiliki keterampilan dengan mengikuti kelas daring untuk mendapatkan keterampilan yang dapat menunjang karirnya di masa depan.
Sekretaris Desa Bukit Raya, Adi Suriyadi menuturkan, Desa Bukit Raya sudah menggunakan teknologi informasi sebagai sarana pemilihan Kepala Desa Bukit Raya pada 2021. Misalnya dengan menggunakan akun YouTube untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Akun YouTube milik Desa Bukit Raya aktif memberikan informasi berbagai kegiatan desa. Mulai dari penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kunjungan desa lain, seminar KKN Mahasiswa, realisasi anggaran desa hingga wawancara khusus dengan Kepala IKN Bambang Susantono. Selain YouTube, Desa Bukit Raya juga aktif di berbagai platform media sosial lain, seperti instagram dan facebook.
Selain aktif di sosial media, status desa digital semakin diperkuat dengan adanya aplikasi yang dimiliki oleh Desa Bukit Raya, yakni aplikasi SimpelDesa untuk memudahkan pelayanan masyarakat. Seperti fitur Lapor Pemdes dan Japri BPD sebagai sarana komunikasi digital masyarakat dengan pemerintah. Ada juga fitur Pasar Desa dan Grosir Desa untuk melakukan transaksi jual-beli. Serta ada fitur sosial seperti SimpelDonor, SimpleDonasi dan Panic Button.
Dengan hadirnya aplikasi tersebut rupanya membuat Desa Bukit Raya menjadi bagian dari Smart Village Nusantara sekaligus sebagai desa digital pertama se-kabupaten Penajam Paser Utara.
Adi menuturkan, masyarakat juga bisa dengan mudah mengurus berbagai surat dan dokumen lewat aplikasi, pihaknya juga berharap untuk turut andil dalam mempermudah pelayanan bagi masyarakat, sehingga semua kegiatan menjadi efisien sesuai dengan visi dan misi Nusantara sebagai kota cerdas.
Sebelumnya, Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa meyatakan bahwa pembangunan kawasan IKN akan mengusung konsep kota hutan dan kota cerdas.
Konsep cerdas yang diusung tersebut telah dipertimbangkan sebagai elemen menyeluruh dalam menegaskan pembangunan IKN sebagai Ibu Kota Baru Indonesia yang dinamis, inklusif, didukung masyarakat, serta siap menghadapi masa depan.
Pengembangan kota yang cerdas tentu saja mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di IKN. Ketika kualitas hidupnya meningat, diharapkan bisa melahirkan SDM unggul ke depannya. Oleh karena itu dengan dibangunnya desa digital tentunya akan mendukung program dari OIKN untuk mewujudkan IKN sebagai smart city.
Pembangunan desa digital merupakan langkah konkrit pemerintah dalam mengimplementasikan rencana pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang mengusung smart city, tentu saja diharapkan akan muncul desa-desa digital lainnya yang akan membuat peradaban di IKN semakin maju.
)* Penulis adalah kontributor Vimedia Pratama Institute