Oleh : Mufti Hidayat
Editor : Ida Bastian
Kehadiran anggota Parlemen dari berbagai negara dalam sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali membuktikan potensi Indonesia dalam mempengaruhi kebijakan internasional. Hal pertama yang menjadi bukti bahwa Indonesia mendapat perhatian dunia adalah terwujudnya penyelenggaraan sidang tingkat dunia dengan baik, sehingga kepercayaan dunia pada Indonesia bisa terus meningkat.
Tentu dengan demikian, besar pula kemungkinan Indonesia sebagai tuan rumah bisa jauh lebih didengarkan tatkala mengutarakan sebuah pendapat dalam sidang tersebut. Harapan besar juga disampaikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani mengenai hal ini. Dirinya menyatakan bahwa Indonesia harus turut berperan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global saat ini.
Peran tersebut bisa diambil oleh Indonesia melalui intervensinya dalam pembentukan kebijakan di tingkat dunia selama proses pelaksanaan sidang IPU ke-144. Tentunya ke depan, seluruh pembahasan itu jangan hanya sekedar berakhir sebagai pembahasan saja, namun juga harus diimplementasikan secara nyata.
Selaku tuan rumah, Indonesia membuka secara langsung prosesi persidangan IPU ke-144 yang kemudian secara otomatis menjadikan Indonesia sebagai pimpinan sidangnya. Besar harapan agar Indonesia bisa benar-benar mencapai semua resolusi yang telah dibahas, serta mampu mengendalikan alur persidangan dengan mengangkat beberapa isu global penting.
Dengan banyaknya jumlah peserta dari berbagai belahan dunia, menjadi salah satu bukti nyata bahwa Indonesia memang dipercaya dunia lantaran dianggap sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk menyelenggarakan event IPU ke-144.
Sebelumnya, sebagaimana dituturkan oleh Hafisz Tohir selaku Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, bahwa dengan banyaknya peserta yang hadir dari berbagai negara telah menjadi bukti jika Indonesia memang memiliki peran sangat strategis bagi dunia. Terlebih dengan segala citra positif yang telah diupayakan dan bangun selama ini, membuat Indonesia semakin percaya diri untuk menunjukkan taringnya di dunia internasional.
Secara garis besar, ruang diskusi dibuka oleh Puan Maharani dengan mengikuti dinamika berjalannya persidangan. Indonesia juga telah menyiapkan beberapa agenda atau isu yang akan dibahas dan dicarikan solusinya bersama para parlemen dunia, sehingga akan dapat mempengaruhi kebijakan internasional.
Beberapa kebijakan yang akan diperjuangkan dan diangkat dalam persidangan dunia tersebut adalah isu perubahan iklim, yang juga menjadi tema besar perhelatan IPU ke-144 2022. Puan menambahkan bahwa Indonesia juga akan mengangkat topik mengenai pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih belum berakhir.
Lebih lanjut, topik lain yang akan diangkat oleh Indonesia untuk bisa mempengaruhi kebijakan internasional adalah mengenai kesetaraan gender, demokrasi dan pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) yang belakangan isunya sedang menghangat seiring adanya konflik antara Rusia dengan Ukraina. Dilanjutkan dengan lebih spesifik adalah mengenai pembicaraan tentang pengawalan perdamaian dan keamanan dunia agar dunia bisa bersatu dan tidak ada lagi perpecahan yang justru membuat eksistensi umat manusia semakin terancam.
Optimisme juga disampaikan oleh Jazuli Juwaini selaku Anggota Badan Kejasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI yang mengatakan bahwa dengan didapuknya Indonesia sebagai tuan rumah kongres IPU ke-144, otomatis akan menjadi ajang bagi kita untuk bisa turut ambil bagian dalam segala upaya penanganan krisis dunia. Maka dari itu, seluruh Parlemen harus mampu untuk menyuarakan nurani dunia demi melahirkan masa depan yang jauh lebih damai, adil dan juga sejahtera.
Penulis adalah Alumni Universitas Sebelas Maret