KTT G20 Tunjukkan Kepemimpinan Indonesia di Mata Internasional

 

Oleh: Savira Ayu 

Editor : Ida Bastian

Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20. Penunjukan Indonesia sebagai host adalah bukti bahwa kita dianggap mampu melakukannya, juga menunjukkan kepemimpinan Indonesia di mata dunia internasional.
Di dalam pergaulan internasional, Indonesia selama ini dikenal bisa membaur ke mana saja, baik ke negara beraliran demokrasi maupun liberal. Posisi Indonesia amat dihargai karena kita dipandang sebagai negara berkembang yang potensial, dan ketika ada forum internasional, banyak pemimpin negara lain yang menaruh hormat kepada Presiden Jokowi, termasuk di KT G20.
Pada KTT G20 2021 lalu yang diadakan di Italia, Indonesia memegang tampuk presidensi G20 tahun 2022. Berarti forum internasional ini akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2022, tepatnya di bulan Oktober. Presiden Jokowi menunjuk Bali sebagai tempat konferensi karena bisa sekaligus memperkenalkan pariwisata di negeri ini.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal, Suminto, menyatakan bahwa presidensi Indonesia di KTT G20 menunjukkan kepemimpinan di mata dunia internasional. Dalam artian, kepercayaan dari negara-negara lain yang menjadi anggota G20 amat besar dan mereka yakin bahwa Presiden Jokowi bisa menjadi leader yang baik pada penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022.
Saat Presiden Jokowi dianggap memiliki kepemimpinan yang baik maka negara lain yang menjadi anggota G20 akan berdampak besar, baik di segi ekonomi, sosial, dan politik. Tema dari KTT G20 tahun ini adalah ‘Recover together, recover stronger’, jadi akan ada recovery dari dampak pandemi yang akan dikerjakan bersama-sama oleh seluruh anggota dari G20.
Recovery dari dampak pandemi yang dilaksanakan contohnya adalah pemberian vaksin di negara-negara berkembang. Hal ini amat penting karena harus ada pemerataan vaksin, tujuannya agar terbentuk kekebalan kelompok di seluruh dunia dan kondisi pandemi global bisa cepat diakhiri. Ketika ada negara berkembang yang kekurangan dana maka negara anggota G20 akan memberi sumbangan.
Selain itu, kepemimpinan Indonesia akan membawa hubungan baik dengan negara-negara lain. Mereka akan kerasan saat mengunjungi Bali pada oktober nanti dan melaksanakan konferensi dengan bahagia. Saat menikmati eksotisme Pulau Dewata, maka perwakilan negara-negara anggota G20 secara tidak langsung akan mempromosikan pariwisata Indonesia, sehingga bisa meningkatkan kunjungan turis asing di negeri ini.
Suminto melanjutkan, sebagai tuan rumah KTT G2O maka ada keuntungan besar yakni menunjukkan confidence pembangunan dan memperkuat image positif Indonesia. Dalam artian, ketika banyak perwakilan negara anggota G20 yang datang ke Bali, maka mereka melihat infrastruktur di negeri ini yang sudah modern dan tertata rapi. Mereka juga melihat profesionalisme dalam pengaturannya.
Saat banyak perwakilan negara anggota G20 yang melihat dengan mata kepala sendiri betapa potensialnya Indonesia, maka mereka akan tergerak untuk bekerja sama dalam bentuk investasi. Kerja sama inilah yang dibutuhkan oleh pemerintah karena dengan penanaman modal asing bisa dibuat perusahaan joint venture sehingga akan membutuhkan banyak karyawan dan otomatis mengurangi pengangguran.
Banyak yang mempercayai Indonesia berkat kharisma dan kepemimpinan Presiden Jokowi yang profesional serta memegang teguh amanat di bahunya. Semua ini karena beliau selalu menjaga hubungan baik dengan berbagai pemimpin negara lain di forum-forum internasional.
Penyelenggaraan KT G20 di Indonesia pada tahun 2022 ini menunjukkan kepemimpinan Indonesia di mata dunia internasional. Mereka percaya bahwa kita bisa jadi tuan rumah yang baik dan mampu mempimpin sebuah forum berkelas internasional. Forum G20 membawa banyak dampak positif, di antaranya kerja sama untuk mengatasi dampak pandemi global.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

About PORTALINDONEWS

Check Also

Giat Pendataan/Penertiban Masyarakat, Babinsa Koramil 01/Tamansari Lakukan Pendampingan

Portalindonews.com | Kodam Jaya, Jakarta Barat _ Pendataan dan penertiban masyarakat kembali dilaksanakan Tiga Pilar …