Masyarakat Perlu Bersinergi Bendung Omicron

 


Oleh : Dodik Prasetyo
Editor : Ida Bastian

Corona varian Omicron sudah masuk Indonesia. Masyarakat perlu bersinergi untuk membendung varian tersebut agar tidak menyebar luas di negeri ini, diantaranya dengan mengikuti vaksinasi maupun selalu taat Prokes.
Tak terasa pandemi sudah kita lalui selama hampir 2 tahun. Selama ini Corona makin bermutasi, dari varian Alfa, Beta, Gamma, Delta, hingga yang terakhir Omicron. Mutasi virus terjadi karena ia menyebar dan makin kuat, sehingga harus diwaspadai. Jangan sampai menjadi korban Corona dan berakhir di ranjang Rumah Sakit, lalu merana selama lebih dari 2 minggu.
Di Indonesia, kasus Omicron pertama ditemukan di Wisma Atlet, dan yang jadi pasien adalah pekerja di sana. Spontan tempat itu disegel agar Omicron tidak menyebar keluar. Memang sudah diprediksi oleh para ahli epidemiolog bahwa cepat atau lambat Corona varian ini akan masuk ke Indonesia.
Masyarakat tidak perlu panik ketika Corona varian Omicron sudah masuk Indonesia. Namun pemerintah minta mereka bersinergi untuk membendungnya. Penyebabnya karena jika panik maka segalanya bisa ambyar dan malah menurunkan imunitas, yang berbahaya dalam masa pandemi seperti ini.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mencegah penyebaran Omicron. Memang pasien pertama ada di Jakarta tetapi bukan berarti ada pasien lain yang belum ketahuan terkena varian Omicron atau tidak. Jika ada anggota keluarga yang merasa sakit tapi tidak sembuh-sembuh dan kecapekan, maka segera periksa ke dokter lalu ke lab untuk PCR, karena bisa jadi itu gejala kena Corona varian Omicron.
Gejala kena Corona varian Omicron memang beda dengan varian lain, yakni tidak ada anosmia alias hilangnya kemampuan untuk mencium aroma. Sehingga bisa jadi seseorang sakit dan ternyata jadi OTG tanpa ia sadari. Jika sudah begitu maka harus karantina mandiri dengan disiplin atau dirawat di Rumah Sakit secara intensif.
Sedangkan langkah kedua untuk mencegah penyebaran Omicron adalah dengan vaksinasi. Penyebabnya karena jika sudah divaksinasi maka bisa meningkatkan imunitas tubuh, sehingga menjauhkan dari resiko kematian. Apalagi saat ini vaksinasi makin mudah didapat karena pemerintah mentargetkan 3 juta suntikan per hari (se-Indonesia) dan injeksinya masih gratis.
Jangan ragu untuk vaksinasi karena aman dan tidak ada efek samping yang berat. Jangan pula pilih-pilih merek vaksin, karena semuanya ampuh dalam meningkatkan imunitas dari Corona.
Setelah vaksin maka bukan berarti bisa euforia dan bebas melepas masker, karena masa pandemi belum selesai, serta kekebalan kelompok belum terbentuk. Penyebabnya kaena baru sekitar 50% WNI yang divaksin dosis 1 dan 2, sedangkan syarat untuk terbentuknya herd immunity adalah minimal 75% penduduk yang sudah divaksin.
Kita masih harus disiplin dalam protokol kesehatan. Selain wajib memakai masker ganda, maka juga harus rajin cuci tangan atau pakai hand sanitizer. Tetaplah jaga jarak dan hindari kerumunan, jadi saat akan belanja di pasar atau supermarket, pilih jam yang sepi seperti saat baru buka. Alternatif lain adalah dengan belanja online.
Berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan wajib dilakukan untuk mencegah penyebaran Corona varian Omicron, dan masyarakat harus bersinergi agar membantu program pemerintah. Penyebabnya karena jika semuanya kompak melawan Corona maka optimis Omicron tak akan menyebar dengan masif di Indonesia.
Corona varian Omicron memang lebih berbahaya karena menyebar 5 kali lebih cepat daripada varian lainnya tetapi bukan berarti tak bisa dibasmi. Masyarakat harus bersinergi dan mendukung program pemerintah untuk memberantas coorna. Caranya dengan vaksinasi dan disiplin dalam protokol kesehatan.

)* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSIS)

About IDABASTIAN PORTALINDONEWS

Check Also

Upaya Berantas Paham Radikalisme dan Terorisme, Aparat Keamanan Berhasil Tangkap 7 Teroris di Sulteng

Oleh: Eva Kalyna Audrey Editor: Ida Bastian Portalindonews.com – Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) terus …