Oleh : Rebecca Marian
Editor : Ida Bastian
Otonomi khusus (Otsus) adalah cara pemerintah untuk memajukan Papua. Dengan adanya program tersebut, masyarakat Papua diharapkan dapat seoptimal mungkin membangun dan memajukan wilayah dalam bingkai NKRI.
Indonesia terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Pemerintah bertekad untuk membangun Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, sampai Papua. Pembangunan harus diratakan karena menjadi amanat Pancasila, dan demi kesejahteraan rakyat sampai ke pelosok. Tidak boleh ada ketimpangan pembangunan antara Indonesia bagian barat dan timur, oleh karena itu Otsus diteruskan sampai jilid 2.
Otsus yang awalnya dimulai tahun 2022 diaplikasikan selama 20 tahun. Lantas tahun 2022 program ini dilanjutkan lagi karena membawa banyak manfaat untuk warga Papua. Terlebih dana Otsus juga makin besar, tahun ini anggarannya mencapai 12,9 Triliun rupiah.
Bupati Puncak Jaya Dr. Yuni Wonda menyatakan bahwa keberhasilan pembangunan di daerahnya berkat dana Otsus. Sejak tahun 2018 hingga tahun 2021, ia telah meresmikan 82 proyek yang berguna untuk masyarakat. Semua pembangunan itu dari dana Otsus sehingga perpanjangan Otsus tidak boleh ditolak.
Berkat dana Otsus maka sarana dan prasarana di Puncak Jaya sudah lengkap. Pembangunan dilakukan tidak hanya di daerah kota, tetapi sampai di desa, kampung, dan distrik. Semua ini karena Otsus, yang dananya memang untuk kesejahteraan masyarakat. Bahkan Bupati Yuni mengklaim bahwa 80% masyarakat di Puncak Jaya tidak ada yang menganggur.
Sebanyak 80% dana Otsus memang dipakai untuk membangun Papua karena memang sangat dibutuhkan di sana. Pertama, Papua (dulu bernama Irian Jaya) baru bergabung dengan Indonesia tahun 1963, hampir 20 tahun setelah kemerdekaan. Dalam kurun waktu tersebut tentu ada pembangunan yang harus dikejar agar Papua bisa semaju daerah lainnya, dan modalnya dari dana Otsus.
Pembangunan infrastruktur Papua dinomorsatukan karena kondisi geografis di sana yang konturnya unik, ada bukit, pantai, dan hutan belantara. Kondisi seperti itu justru mempersulit mobilitas warga. Oleh karena itu dibangunlah jalan-jalan dan jembatan agar masyarakat Papua mudah untuk bergerak, lalu semangat bekerja dan berdagang.
Infrastruktur juga diperbagus dan amat positif karena orang asli Papua jadi pekerja di proyek-proyek tersebut. Mereka diprioritaskan dan merasa bangga karena ikut membangun daerahnya. Warga Papua juga makin sejahtera karena gaji dari proyek infrastruktur cukup tinggi.
Selain itu, infrastruktur juga jadi syarat dari para investor asing. Jika mereka datang ke Papua lalu melihat jalan dan infrastruktur lain di sana sangat bagus, maka akan setuju untuk menanamkan modal. Kerja sama investasi ini juga menguntungkan warga karena mengurangi jumlah pengangguran, karena banyak warga Papua yang bekerja di perusahaan hasil investasi tersebut.
Jika infrastruktur di Papua diperbagus maka otomatis penduduknya akan maju. Penyebabnya karena mereka bisa ‘menjual’ eksotisme Papua dan meningkatkan kunjungan turis asing. Para wisatawan asing senang karena ada banyak jalan beraspal di Papua dan mereka bisa mengunjungi Jembatan Youtefa yang sangat gagah.
Pemerintah berkomitmen untuk memajukan Papua. Oleh karena itu Otsus diperpanjang hingga 20 tahun ke depan. Jikaa Otsus tidak diperpanjang, maka proyek-proyek pembangunan akan mangkrak dan merugikan masyarakat. Juga merugikan pemerintah pusat karena sudah menghabiskan dana besar, namun proyeknya gagal.
Sektor pariwisata di Papua memang digenjot karena daerah itu memiliki banyak potensi, selain pertambangan tembaga dan emas. Papua memiliki Raja Ampat, puncak Gunung Jayawijaya, dan berbagai tempat wisata lain. Jika infrastrukturnya mendukung maka kunjungan turis akan makin banyak.
Pariwisata yang ramai akan meningkatkan devisa negara dan juga pendapatan pemerintah daerah. Dari perbaikan jalan dan infrastruktur lainnya maka akan berdampak positif, terutama pada turisme. Pemerintah daerah mengantongi uang yang tak sedikit dan bisa digunakan untuk pemberdayaan warga Papua. Misalnya untuk pendampingan pengusaha-pengusaha UMKM dan juga para mama (ibu-ibu Papua).
Selain itu, jika sektor pariwisata naik maka masyarakat juga makin maju. Penyebabnya karena mereka bisa menjual suvenir dan berbagai oleh-oleh khas Papua, misalnya noken dan kerajinan tangan lain. Turis asing akan memborong karena suka akan keunikan dari noken tersebut.
Pemerintah ingin agar Papua tetap maju. Oleh karena itu Otsus tetap diperpanjang agar dana Otsus digunakan untuk membangun Papua dan menyejahterakan rakyatnya. Otsus tidak boleh dihentikan begitu saja karena ada banyak proyek infrastruktur yang belum selesai.
Otsus dinyatakan berhasil karena ada banyak pembangunan di Papua, yang berdiri berkat dana Otsus. Dengan pembangunan infrastruktur tersebut maka kehidupan warga di bumi Cendrawasih makin lancar. Mereka sangat berterima kasih atas perhatian pemerintah, terutama Presiden Jokowi yang sangat concern dengan kemajuan di Papua.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal Jakarta