Oleh : Timotius Gobay
Editor : Ida Bastian
Pemekaran wilayah Papua adalah aspirasi dan perjuangan dari orang asli Papua (OAP). Pemekaran tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pemerintahan dan pembangunan di wilayah Papua yang terkenal luas.
Saat ini di Bumi Cendrawasih ada 2 provinsi yakni Papua dan Papua Barat dan rencananya akan ditambah menjadi 5 provinsi. Pemekaran wilayah memang belum ditetapkan kapan tetapi ada wacana serius menuju ke sana, dan diharap bisa lebih memajukan lagi wilayah sana. Masyarakat juga menanti keputusan pemerintah nantinya akan direstui menjadi 4, 5, atau 6 provinsi di Papua.
Pemekaran wilayah berawal dari 61 orang asli Papua (OAP) yang menghadap langsung ke Presiden Jokowi. Dalam audensi tersebut, mereka meminta agar ditambahkan provinsi baru seperti provinsi Papua pegunungan tengah, Papua tabi saireri, Papua selatan, dll. Penyebabnya karena ada kultur yang berbeda walau sama-sama orang Papua sehingga diharap jika ada provinsi baru maka lebih mudah untuk mengaturnya.
Keterangan ini memukul telak pernyataan keras politisi Natalius Pigai yang berkomentar bahwa pemekaran wilayah Papua adalah hal yang tidak diperlukan. Jika benar-benar ada pemekaran maka akan ditolak oleh masyarakat, bahkan dengan kekerasan dan senjata. Dalam artian, seolah-olah ia muncul ke publik dengan mewakili suara rakyat Papua (karena memang asli sana).
Akan tetapi masyarakat malah mencibir pernyataan Natalius Pigai. Ia berkata-kata pedas padahal tidak sesuai kenyataan, karena faktanya orang asli Papua sendiri yang meminta agar ada provinsi baru demi kemajuan bersama. Selama ini Pigai memang terkenal sebagai politisi kontroversial yang sayangnya kurang bisa mengendalikan emosi dan takutnya malah merugikan masyarakat, karena pernyataannya yang menghebohkan.
Jika sudah ada 61 orang asli Papua yang sejak lama meminta ke Presiden Jokowi agar ada provinsi baru di Bumi cendrawasih maka sudah jelas bahwa mereka mewakili orang Papua asli (OAP). Warga sipil ingin agar wilayahnya lebih maju dan salah satu caranya adalah dengan penambahan provinsi alias pemekaran wilayah.
Wacana pemekaran wilayah memang sudah ada dan diterima dengan baik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Beliau tinggal menunggu restu dari Presiden Jokowi dan saat ini masih digodok bagaimana tatacara, jadwal, dan lain-lain, agar berjalan dengan lancar.
Pemekaran wilayah memang sangat urgent karena di wilayah seluas Papua lebih dari 4.000 hektar) hanya ada 2 provinsi. Jika ada provinsi baru maka akan menguntungkan masyarakat karena mereka lebih dekat jaraknya saat akan mengurus perijinan dan surat-surat penting ke ibu kota provinsi, sehingga menghemat waktu dan biaya transportasi.
Selain itu, jika ada pemekaran wilayah maka otomatis akan dibangun kantor pemerintah provinsi baru, pasar, sekolah, dll. Masyarakat akan bisa membawa anak-anaknya ke sekolah baru dan tidak usah jauh-jauh mendaftar ke sekolah di kota, bahkan provinsi lain. Dengan begini maka rakyat Papua akan lebih maju karena semnagat dalam menuntut ilmu.
Pemekaran wilayah sudah ditunggu-tunggu keputusannya dan masyarakat sabar karena mereka ingin agar semuanya berjalan dengan sempurna. Jika waktunya sudah tepat maka pasti ada pengumuman ada berapa provinsi baru di Bumi Cendrawasih.
Penambahan privinsi baru alias pemekaran wilayah di Bumi Cendrawasih adalah buah dari perjuangan orang asli Papua, yang jauh-jauh datang dari wilayahnya dan beraudensi dengan Presiden Jokowi. Mereka membawa misi penting untuk memajukan daerahnya dengan pemekaran. Semoga nantinya pemekaran wilayah akan berjalan tanpa kendala dan benar-benar memajukan rakyat Papua.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo