Oleh : Made Prawira
Editor : Ida Bastian
Indonesia bersiap untuk transisi dari fase pandemi ke endemi. Kendati demikian, masyarakat tetap wajib taat Prokes agar tren positif pengendalian kasus Covid-19 dapat terus terjaga.
Tidak terasa kita sudah menjalani masa pandemi selama lebih dari dua tahun. Virus kecil bernama Corona telah memporak-porandakan kehidupan banyak orang. Keadaan finansial masyarakat agak terguncang walau akhirnya pulih perlahan-lahan. Semua orang jadi memakai masker saat keluar rumah dan menaati poin-poin lain dalam protokol kesehatan.
Namun saat ini situasi sudah membaik dan jumlah pasien Corona terus menurun. Menurut data dari Tim Satgas Penanganan Covid-19, jumlah pasien Corona per tanggal 10 Mei 2022 ada 454 orang. Angka ini jauh lebih sedikit dibanding akhir tahun lalu yang jumlahnya mencapai ribuan pasien.
Jika keadaan ini terus terjadi maka kita bersiap transisi dari fase pandemi ke endemi. Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan bahwa Indonesia sudah tidak dalam fase kedaruratan dalam respons pandemi Covid-19 dan mulai bertransisi ke fase endemi. Terjadi penurunan kasus Corona dan juga perawatan di Rumah Sakit. Mobilitas masyarakat juga mulai meningkat.
Endemi adalah kondisi di mana ada suatu penyakit di daerah tertentu. Misalnya malaria di Provinsi Papua. Jika Indonesia masuk ke dalam masa endemi maka Corona tetap ada tetapi hanya ada di daerah tertentu dan terbatas sekali penularannya. Jumlah pasiennya juga amat minim dan virusnya bisa dikendalikan.
Jika Indonesia bertransisi jadi fase endemi maka masyarakat jangan merasa aman dulu, karena Corona masih ada. Fase endemi bukan berarti virusnya hilang 100% walau bisa dikendalikan. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk tetap menaati protokol kesehatan dan menjaga gaya hidup bersih dan sehat.
Protokol kesehatan wajib ditaati, terutama memakai masker. Sayangnya saat ini masyarakat sudah mulai malas-malasan pakai masker karena mengira pandemi sudah selesai, padahal belum. Jangan hanya pakai masker hanya karena takut ditegur oleh petugas. Namun pakailah masker atas kesadaran sendiri, demi keselamatan pribadi dan kesehatan bersama.
Terutama bagi anak-anak, mereka wajib pakai masker karena sudah sekolah seperti biasa. Untuk mencegah terbentuknya klaster Corona baru maka harus pakai masker dan jangan dilepas saat di dalam kelas. Masukkan juga masker cadangan ke tas milik anak karena selembar masker hanya efektif dipakai selama maksimal 4 jam saja.
Selain pakai masker, taati juga prokes lain seperti mencuci tangan atau memakai hand sanitizer. Ketika sampai rumah juga wajib untuk mandi, keramas, dan ganti baju. Semua ini dilakukan agar lebih higienis dan tidak mudah terkena virus Covid-19, virus lain, dan juga bakteri.
Protokol kesehatan seperti menjauhi kerumunan dan menjaga jarak juga wajib dilakukan. Terutama kerumunan, karena saat ini pasar, supermarket, dan tempat lain sudah dimasuki pengunjung dengan bebas. Untuk menghindari pengunjung yang berjubel maka datanglah di pagi hari saat supermarket baru buka. Akan lebih nyaman untuk belanja karena masih lengang dan antrean di depan kasir relatif sepi.
Indonesia masih dalam fase transisi dari pandemi ke endemi. Jumlah pasien Corona menurun dan ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit mulai lengang. Walau keadaan sudah relatif aman tetapi jangan lalai dan melupakan protokol kesehatan agar dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute