Portalindonews.com – Wakil Kepala BIN, Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana mengecek kesiapan unit usaha Papua Muda Inspiratif (PMI) di Sentani, Jayapura. Unit usaha tersebut meliputi lahan sagu, keramba ikan, dan kolam bioflok. Dalam peninjauannya, Wakil Kepala BIN Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana menyampaikan agar para pengelola unit usaha mengoptimalkan bantuan dan pembinaan dari PMI.
“Kami berharap apa yang telah dijalankan ini akan terus berkembang dan jangan lupa untuk menanam kembali lahan yang telah ditanami sagu. Perubahan ini sangat menggembirakan dari pengelolaan yang awalnya tradisonal menjadi modern karena dibantu oleh mesin,” ungkap Wakil Kepala BIN disela-sela kunjungannya di lahan Sagu, Desa Asei Kecil, Sentani Timur.
Sekretaris PMI Provinsi Papua, Vita Faidiban, mengatakan warga disini sangat senang dengan hadirnya PMI yang membantu pengelolaan sagu. Luas total lahan sagu yang digarap oleh warga adalah 400 hektare dan sebanyak 200 hektare dibina oleh PMI.
“Ada sekitar 15 anak muda dan 6 mama-mama yang ikut membantu proses pengelolaan sagu. Teman-teman PMI disini sudah membuat produk sagu menjadi es krim, es papeda, cendol sagu, dan sinole (cemilan berbahan dasar sagu) yang dijual secara online dan juga tersedia di booth Papua Youth Creative Hub (PYCH),” kata Vita yang juga menjadi penanggung jawab unit usaha sagu.
Hasil pembinaan PMI di masyarakat juga disampaikan oleh salah satu pengurus Keramba Jaring Apung (KJA), Filep Jones Marwari yang menyampaikan bahwa kunjungan Wakil Kepala BIN memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil usaha yang lebih baik. Ini juga akan menambah produksi ikan di unit usaha keramba ikan di Desa Doyo Lama, Distrik Sentani.
“Sejak ada binaan ada dari PMI, ada penambahan jumlah produksi yang sebelumnya 200 hingga 500 kilogram menjadi 1 ton setiap kali panen. Bantuan dari PMI meliputi bibit ikan mujair dan nila, serta pakan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok, Franspouw di Kampung Nolokia, Sentani Timur mengatakan kelompok ini mengelola 8 kolam bioflok yang memiliki daya tampung sekitar 1.300 ikan nila. Untuk panen sendiri menunggu ukuran ikan cukup besar. Biasanya sekitar 4 hingga 7 bulan tergantung pada pembibitannya.
“Kami sangat berterima kasih mendapat pembinaan dari PMI yang sudah berjalan sejak November 2022. Kegiatan ini juga telah melibatkan masyarakat sekitar yang ditotal sudah ada 20 orang,” tutupnya.