Oleh: Nana Gunawan
Editor: Ida Bastian
Portalindonews.com – Pemerintah menjamin pasokan beras jelang Ramadan aman, karena pasokan beras yang berada di gudang perum Bulog maupun yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta terus meningkat. Selain itu, Pemerintah juga memastikan bahwa bahan pokok lainnya tidak ada masalah menjelang bulan puasa dan Lebaran.
Presiden RI, Joko Widodo mengatakan bahwa panen raya akan segera terjadi sehingga bisa menurunkan harga beras lebih rendah lagi sekaligus meningkatkan ketersediaan stok beras di gudang perum Bulog maupun di PIBC.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso memperkirakan stok beras akan terpenuhi pada pertengahan Maret 2024 seiring dengan datangnya beras impor dan panen raya. Realisasi impor dilakukan secara masif karena kapal-kapal pengantar beras impor tersebut sedang menuju ke Indonesia. Susiwijono Moegiarso menambahkan bahwa begitu stok beras tinggi, maka hukum pasarnya sudah pasti harga akan turun dan pasokannya akan digelontorkan ke pasar-pasar tradisional maupun ritel modern.
Oleh karena itu, Pemerintah tengah mengupayakan percepatan impor beras agar stok dapat segera terisi. Diperkirakan kapal-kapal pengangkut beras impor akan tiba di Indonesia pada pertengahan Maret bertepatan dengan masa panen raya. Selain itu, Pemerintah juga akan melaksanakan operasi pasar dengan menargetkan Bulog untuk menggelontorkan beras pada program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) menjadi 200.000 ton.
Kemudian, Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Adi menjamin ketersediaan beras dalam menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1445 H aman dan tercukupi. Arief mengatakan bahwa pihaknya akan mempercepat penambahan stok beras Bulog untuk menghadapi lonjakan permintaan pada periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 guna antisipasi kelangkaan atau ketidakstabilan harga.
Saat ini, stok beras Bulog ada sekitar 1,4 ton dan siap untuk didistribusikan ke berbagai daerah di Tanah Air. Stok bulog harus ada minimal 1,2 juta ton dengan stok level terakhir adalah 800.000 ton, dan good in transit (barang terkirim) sekitar 500.000 hingga 600.000 ton. Jadi, Pemerintah memang harus terus menjaga stok beras di 1,4 juta ton.
Selain itu, Arief Prasetyo mengatakan bahwa di beberapa wilayah akan mengalami panen raya dalam waktu dekat atau sekitar bulan Maret mendatang. Hal ini bisa menambah stok sekaligus menjaga stabilitas harga beras karena panen raya beras bisa di atas tiga juta ton atau sekitar 3,5 juta ton.
Di sisi lain, Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan bahwa Pemerintah Kab. (Pemkab) Bandung telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk kesiapan pemenuhan kebutuhan masyarakat menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, yaitu dengan melakukan koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait, melakukan monitoring atau pengawasan terhadap harga kepokmas secara berkala, serta melaksanakan Operasi Pasar bersubsidi dan Pasar Murah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispangtan) Kab. Bandung, Ina Dewi Kania juga mengamini hal tersebut. Pihaknya menyebutkan bahwa Dispangtan telah bekerja sama dengan perum Bulog dan Pemerintahan Daerah untuk menggulirkan komoditi beras dalam rangka SPHP.
Lebih lanjut, Ina Dewi menambahkan bahwa pihaknya juga telah ikut mengambil andil dalam menstabilkan harga pangan dan pasokan beras dengan rutin melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM), serta menyalurkan bantuan pangan bagi kelompok rentan seperti ojek pangkalan, guru ngaji, maupun budayawan. Adapun program GPM akan dilakukan secara berkala di berbagai wilayah Kab. Bandung hingga akhir bulan Maret bekerja sama dengan perum Bulog untuk komoditas beras SPHP.
Sebagai wujud komitmen Pemerintah terhadap masyarakat, Kantor Cabang Bulog Merauki memastikan stok beras jelang bulan suci Ramadan hingga perayaan Idul Fitri masih cukup aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Papua Selatan. Dari data yang diperoleh, untuk ketersediaan stok beras yang dimiliki Bulog saat ini sebanyak 1.700 ton beras di gudang Bulog. Sedangkan di Pelabuhan Merauke ada sebanyak 36 kontainer atau 900 ton beras, dan akan masuk lagi di bulan Maret 2024 sebanyak 7.500 ton beras.
Kepala Kantor Cabang Bulog Merauke, Firman Mando mengatakan bahwa ketersediaan stok beras jelang bulan Ramadan masih relatif aman dan masih dapat bertahan hingga tiga bulan ke depan untuk mencukupi kebutuhan beras bagi masyarakat di wilayah Papua Selatan. Dilihat dari data tersebut di atas, Firman Mando menegaskan maka stok beras di Papua Selatan sebanyak 2.300-ton beras.
Ditambah, target penyerapan beras tahun 2024 sekitar 16.000 ton, dan sesuai prediksi musim panen padi mulai terjadi di bulan Maret dan April ini sehingga diharapkan ketersediaan beras sudah mulai banyak yang berdampak terhadap harga beras di pasar kembali normal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dengan begitu, upaya Pemerintah dalam menjamin ketersediaan stok dan stabilitas harga beras patut didukung oleh seluruh pihak karena merupakan bentuk komitmen dan kepedulian kepada masyarakat agar tidak mengalami kekurangan saat merayakan momentum bulan suci Ramadan dan Lebaran Idul Fitri. Untuk itu, masyarakat diharapkan untuk tidak khawatir yang berujung pada panic buying karena Pemerintah telah memastikan bahwa beras akan terus tersedia hingga beberapa bulan ke depan
Penulis merupakan Pengamat Ekonomi Pershada Institut.