Oleh : Moses Waker
Editor: Ida Bastian
Portalindonews.com – Aparat keamanan memiliki komitmen yang sangat kuat untuk terus melindungi seluruh masyarakat di Tanah Air, khususnya warga sipil orang asli Papua (OAP) dari ancaman dan penyerangan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua. Dalam upaya menjaga dan melindungi keamanan seluruh masyarakat tersebut, pihak aparat keamanan juga menggandeng banyak diantara pemangku kepentingan atau stakeholder terkait lainnya.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa terdapat sebanyak 199 aksi serangan dari gerombolan separatis itu di Bumi Cenderawasih sepanjang tahun 2023 ini. Lebih dari seratus aksi serangan yang dilancarkan oleh KST Papua tersebut, menjadikan sebanyak 146 orang menjadi korban atas gangguan keamanan yang mereka lakukan.
Bukan hanya berasal dari gerombolan teroris saja, namun ternyata di Provinsi paling Timur di Tanah Air itu juga terus terganggu dengan adanya sebanyak 234 aksi dari kelompok kriminal politik (KKP) sepanjang tahun 2023.
Meski begitu, namun sejatinya berkat kinerja yang sangat maksimal dari aparat keamanan selama ini, nyatanya mampu menurunkan sebanyak 50 aksi dari KKP atau sekitar 17,6 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, yang mana telah terjadi sebanyak 284 aksi serangan.
Dalam rangka untuk menghadapi berbagai macam ancaman atau potensi serangan dan gangguan keamanan yang dilakukan oleh KST serta KKP tersebut, pihak aparat keamanan terus mengupayakan peningkatan kapasitas satuan wilayah dengan melakukan pemekaran Kepolisian Daerah (Polda) Papua dan juga Papua Barat.
Sejauh ini, upaya peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh Polri di Papua adalah dengan terus melakukan pemekaran, sehingga kini telah ada sebanyak 236 Polda serta 42 Kepolisian Resor (Polres), yang mana seluruhnya didukung oleh sebanyak 21.555 personel.
Beberapa gelaran operasi juga terus digencarkan oleh aparat keamanan di Bumi Cenderawasih, yang mana diantaranya adalah Operasi Damai Cartenz sebagai upaya operasi penegakan hukum. Kemudian ada pula Operasi Paro 2023 yang dilakukan bersama dengan jajaran gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menciptakan sebuah diplomasi serta upaya untuk melakukan pencarian serta pembebasan Pilot maskapai penerbangan Susi Air yang disandera oleh gerombolan separatis tersebut.
Lebih lanjut, ada pula Operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka) dengan menerapkan operasi pendekatan secara soft approach, yang mana tujuannya adalah untuk bisa mengambil hati dari seluruh OAP melalui keberlakuan program Binmas Noen dan Operasi Petik Bintang Mansinam 2023 terkait dengan adanya manuver pergerakan yang dilakukan oleh KST dan KKP di wilayah Papua Barat.
Dengan sangat tegas, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihak Polri terus berupaya untuk memberikan perlindungan kepada segenap elemen masyarakat di Bumi Cenderawasih dari adanya serangan KST dan KKP. Tidak hanya sendirian, namun pihaknya juga menggandeng seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder terkait lainnya dalam mengawal keamanan di Papua.
Tentu saja aparat keamanan dari jajaran personel gabungan akan terus memberikan perlindungan yang sangat optimal kepada seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih dari beragam ancaman serta gangguan yang bisa saja dilakukan oleh KST dan KKP bersamaan dengan para stakeholder yang digandeng tersebut.
Bukan hanya memiliki komitmen kuat untuk mengawal keamanan saja di Papua, namun TNI dan Polri juga berkomitmen pula untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi segenap elemen masyarakat Bumi Cenderawasih, meski di sisi lain serangan dari KST Papua pun terus mengancam melalui berbagai tindakan brutal dan tidak manusiawi yang mereka gencarkan, bahkan hingga pengrusakan berbagai macam fasilitas termasuk pembakaran sekolah dan puskesmas yang telah menelan banyak korban jiwa tidak bersalah dari warga sipil OAP sendiri.
Di tengah upaya untuk melindungi dan juga terus menjaga kondusifitas dari seluruh wilayah di Papua tersebut, aparat keamanan dari jajaran personel gabungan TNI dan Polri, juga terus meluangkan waktu mereka dalam melakukan pengabdian kepada segenap elemen masyarakat.
Personel Satuan Tugas (Satgas) Pengaman perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini (RI-PNG) Sektor Utara, Yonif 122 / TS yang berada di bawah Kolakopsrem 172 / PWY, Pos Kalibom terus membantu tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat, yang mana terletak di Kampung Kalibom Kabupaten Keerom, Papua.
Kolaborasi juga dilakukan dengan berbagai stakeholder terkait lainnya, dalam konteks membantu tenaga kesehatan, aparat keamanan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas untuk membantu adanya pelayanan kesehatan dengan sangat maksimal, sekaligus juga dengan menggunakan pendekatan terhadap seluruh warga masyarakat.
Dengan menggandeng berbagai pihak atau pemangku kepentingan (stakeholder) dari berbagai sektor terkait, aparat keamanan jajaran personel gabungan TNI dan Polri memiliki komitmen yang sangat kuat untuk terus memberikan perlindungan kepada semua warga masyarakat Papua dari ancaman KST.
Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Makassar