Ciderai Perayaan Natal, KST Papua Harus Ditindak Tegas

Oleh : Roy Andarek

Editor: Ida Bastian

Dua Prajurit TNI dari Yonif 133/YS Satgas Pamtas Pos Bousha terkena tembakan dari Kelompok Separatis Teroris (KST) di Jalan Kampung Bousha Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Kedua prajurit tersebut yakni Kopda Hendrianto terkena tembakan di bagian kepala dan meninggal dunia. Sementara, Pratu Frengky Gulo terkena peluru di bagian perut sebelah kanan.

Sangat disayangkan peristiwa ini terjadi apalagi ini bertepatan dengan perayaan Natal, ini mencederai khidmatnya Natal. Seluruh pihak turut mengecam aksi penyerangan yang sesungguhnya telah merusak suasana perayaan ibadah umat Kristiani yang semestinya menebarkan nilai-nilai kebaikan, kasih sayang dan lainnya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan dalam rilis akhir tahun 2023 di Mabes Polri.  KST Papua telah beraksi 199 kali sepanjang tahun, dan dari ratusan kali aksi kejahatan tersebut, sebanyak 146 orang telah menjadi korban. Meski begitu jumlah tersebut menurun menjadi 50 aksi dibandingkan tahun sebelumnya yakni pada 2022. Lebih lanjut dijelaskan Kapolri, guna menekan aksi yang dilakukan kelompok tersebut, Polri akan terus meningkatkan kemampuan di tingkat wilayah salah satunya dengan adanya pemekaran Polda Papua.

Pemekaran Polda Papua menjadi 6 Polda, 49 Polres didukung oleh 21.555 personel dan mendukung pemekaran daerah otonomi. Tak hanya itu, Polri juga telah membentuk satuan operasi guna mencegah aksi serupa di tanah Papua. Adapun satuan operasi yang telah dibentuk yakni Operasi Damai Cartenz, Operasi Paro, Operasi Rastra Samara Kasih dan Operasi Petik Bintang Mansinam. Polri akan terus memberikan perlindungan bagi masyarakat Papua dari serangan KST, bekerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada.

Aksi keji KST Papua yang menghancurkan fasilitas umum milik warga hingga pembakaran honai, dan juga kebrutalan teror dengan menembak kepada aparat hinga warga sipil sangat memperihatinkan. Disaat rakyat Papua membutuhkan ketenangan dan kedamaian dalam menyongsong hidup untuk menjadikan masyarakat Papua yang maju dan bermartabat, KST malah melakukan tindakan yang kejam, brutal dan cenderung sadis tidak berperikemanusiaan.

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengecam penyerangan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua di sepanjang tahun 2023, dan telah menyebabkan gugurnya para prajurit TNI merupakan sebuah kejahatan separatis yang bertujuan memecah belah bangsa. Tidak ada tempat di dalam wilayah NKRI kepada ideologi yang memecah belah kesatuan bangsa Indonesia.

KST Papua telah menginjak-injak HAM para prajurit TNI. Mereka merusak perdamaian dan mengganggu di Papua sehingga menghancurkan maupun merusak segala macam pembangunan yang sudah dirintis pemerintah daerah dan pusat kepada masyarakat Papua.

Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Supardi berharap pemerintah pusat khususnya Panglima TNI bisa sesegera mungkin untuk menuntaskan persoalan kekerasan yang dilakukan KST di tanah Papua. Jangan sampai ada lagi anggota TNI atau pun masyarakat umum yang menjadi korban teror KST.

Sepak terjang KST Papua ini semakin meresahkan karena penanganannya dinilai tidak tegas. Upaya memberantas gerakan harus dilakukan secara komprehensif mulai dari ideologi, penyebaran gerakan hingga tindakan hukum secara tegas.

Pemerintah telah menegaskan tidak akan bernegosiasi dengan KST Papua terkait permintaan memerdekakan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI berdasar konstitusi, berdasar hukum internasional, dan berdasarkan kenyataan faktual. Papua adalah bagian yang sah dari NKRI. Oleh sebab itu, tidak ada negosiasi soal itu dan Pemerintah akan mempertahankan serta memberantas setiap yang ingin mengambil bagian secuil pun dari NKRI.

Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus diamankan. Jangan ada korban lagi cukup ini yang terakhir. Pengamanan terhadap Papua mesti intensif agar stabilitas sosial pada daerah itu tetap terjaga. Jangan sampai kita tunduk terhadap KST yang terus menjalankan aksi teror dan mengancam kedaulatan negara.

Upaya menciptakan kedamaian di bumi Papua merupakan bagian dari agenda besar pemerintah membangun perdamaian yang berkelanjutan, dan menghentikan konflik berkepanjangan. Wapres mengimbau kepada segenap aparat keamanan yang tengah bertugas di Papua agar tidak gentar akibat kejadian ini sembari tetap waspada, tabah, dan berani dalam menghadapi tindak kekerasan dari KST.

Kelompok Separatis Teroris (KST) pantas dibasmi karena mereka selalu melakukan kekejaman di Papua. Efeknya, pembangunan jadi terhambat, karena mereka menakut-nakuti para pekerja dengan senjata api. Selain itu, masyarakat juga waswas untuk beraktivitas karena takut akan diserang oleh KST secara tiba-tiba.

Aparat gabungan TNI-Polri harus terus melakukan tindakan tegas kepada KST. Hal ini dilakukan sebagai tugas pengabdian menjaga kedaulatan negara dan melindungi masyarakat Papua dari aksi-aksi kebrutalan KST.

Duka cita atas gugurnya para prajurit pahlawan bangsa dirasakan seluruh rakyata Indonesia. Yang mana pengorbanan mereka tak tergantikan oleh apapun. Semoga pemerintah segera bisa membumihanguskan kelompok-kelompok tak berperikemanusiaan ini.

Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

About PORTALINDONEWS

Check Also

Kebijakan Penyesuaian PPN 1 Persen Sudah Tepat, Pemerintah Bertindak Sesuai Undang-Undang

Portalindonews.com, JAKARTA — Pemerintah memutuskan penyesuaian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 …