Membumikan Pancasila dan Toleransi Perekat Keutuhan NKRI

 

Oleh : Abdul Kholik
Editor : Ida Bastian

Pemerintah terus berupaya untuk membumikan Pancasila dan Toleransi. Kedua hal tersebut diharapkan mampu menjadi perekat bagi keutuhan NKRI.
Apakah anda masih hafal tiap sila dalam Pancasila? Saat sekolah dulu, kita memang diwajibkan untuk menghafalkan 5 sila Pancasila. Namun sayangnya saat sudah lulus, ada yang lupa beberapa kata dalam sila, bahkan tidak pernah mempraktikkan isi dalam Pancasila. Padahal Pancasila adalah pondasi bangsa sehingga tak hanya ajib dihafalkan, tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Cara untuk membumikan Pancasila juga tidak terlalu rumit. Pertama, Anda wajib memahami isinya, mulai dari sila pertama hingga kelima. Pasti semua orang sudah taat pada Tuhan yang Maha Esa, dan kedua pada sila kemanusiaan yang adil dan beradab, Anda juga pasti sudah mempraktikkannya. Caranya dengan memanusiakan manusia, dalam artian walau ia seorang pembantu sekalipun wajib dihormati dan diberi hak yang selayaknya di rumah Anda.
Implementasi dari sila ketiga adalah dengan menjaga persatuan dan menghindari pertikaian, serta tidak menghina orang lain dengan alasan ia memiliki perbedaan suku dan SARA. Sementara untuk membumikan sila keempat adalah dengan permusyawaratan, yang dilakukan dengan jujur dan adil, bahkan di tingkat pemerintahan terendah sekalipun (misalnya di RT dan RW).
Untuk membumikan sila kelima Pancasila maka caranya dengan bersikap adil pada semua anggota keluarga di rumah dan tak membeda-bedakan kawan atau rekan kerja, atau tidak berat sebelah. Dengan mengimplementasikan Pancasila maka kehidupan masyarakat akan berjalan dengan damai, adil, dan makmur.
Di Bekasi sudah ada deklarasi membumikan Pancasila yang dilakukan oleh Kemenag. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kankemenag Kota Bekasi, Sri Siagawati menyatakan bahwa Pancasila (termasuk butir-butirnya) wajib diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama anak mudanya. Oleh karena itu Kemenag membuat acara deklarasi membumikan Pancasila agar makin banyak yang mengimplementasikannya.
Sri melanjutkan, salah satu poin penting dalam membumikan Pancasila adalah saling menghormati. Dalam artian di Indonesia ada banyak suku dan keyakinan yang berbeda. Kita wajib saling menghormati dan menghindari pertikaian, agar situasi selalu kondusif. Jagalah perdamaian karena sebuah negara bisa maju jika rakyatnya rukun selalu.
Selain itu, toleransi juga jadi hal yang wajib dilakukan agar Indonesia bisa selalu damai, tanpa ada kericuhan di mana-mana. Intoleransi wajib dihapus karena jika banyak yang bertengkar maka akan menggerogoti negara dari dalam. Jangan sampai kita hancur gara-gara kelompok radikal dan teroris yang intoleran, dan menjadi negara yang kacau karena pemerintahannya sangat otoriter.
Contoh dari membumikan toleransi yang paling mudah dilakukan adalah dengan menghormati hari raya umat dengan keyakinan lain. Jika tidak mengucapkan selamat hari raya maka tidak apa-apa, tetapi ketika mereka undang untuk makan-makan maka boleh saja datang sebagai bentuk penghormatan. Kita bisa berteman walau memiliki perbedaan agama dan janganlah perbedaan ini menjadi ganjalan besar untuk bersahabat.
Ingatlah bahwa perbedaan itu indah, oleh karena itu jangan ada yang bertikai dan bersikap intoleran, karena berarti tidak membumikan Pancasila dan butir-butirnya. Kita hidup di negara demokratis, oleh karena itu tidak boleh memaksakan pendapat dan menolak toleransi.
Membumikan Pancasila dan toleransi adalah kewajiban bagi seluruh WNI agar hidup selalu damai dan tentram. Intoleransi wajib dihapus karena ia bisa pelan-pelan menghancurkan negara. Dengan membumikan Pancasila dan toleransi maka Indonesia bisa kuat, karena didukung penuh oleh rakyatnya.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

About IDABASTIAN PORTALINDONEWS

Check Also

Satgas Mobile Yonif 509 Kostrad Laksanakan Pengobatan Untuk Anak Papua

PORTALINDONEWS.COM, Intan Jaya – Tim Kesehatan Satgas Mobile Yonif 509 Kostrad memberikan pelayanan kesehatan kepada …