Cianjur, portalindonews.com – Tim peduli bencana Gempa Cianjur , berikan doa dan trauma healing kepada para korban bencana gempa Cianjur saat mengunjungi Posko pengungsi di Kp.Sarampad, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Sabtu lalu.
Selain mendistribusikan logistik berupa Sembako dan keperluan lain yang dibutuhkan para pengungsi, MUI Kota Tangerang yang didampingi pengurus MUI Kecamatan Priuk, juga mengunjungi posko – posko pengungsian, untuk memberikan kekuatan batiniah kepada para korban yang terluka dan korban yang ditinggal keluarganya saat gempa terjadi. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut menjadi korban dalam bencana ini. bahwa 37% dari korban gempa Cianjur adalah anak-anak.
Salahsatu tim peduli bencana Gempa Cianjur, Ustadj Emi Abdurahmanm, memberikan terapi trauma healing kepada sekitar 12 anak yang ada di Posko pengungsi tersebut, mengatakan bahwa tidak hanya pemulihan secara fisik, pemulihan trauma atau trauma healing juga penting untuk dilakukan.
Menurutnya trauma healing adalah cara pemulihan yang dilakukan untuk menyembuhkan atau menghilangkan trauma pada diri seseorang. Trauma healing memiliki manfaat yang sangat penting untuk para korban bencana, terutama pada anak-anak. Pemberian terapi trauma healing pada anak-anak tentu memiliki cara yang berbeda dengan yang diberikan pada orang dewasa.
Penanggung jawab tim, KH Misbahul Munir, mengatakan bahwa ia sangat prihatin dan sedih saat melihat kondisi korban seorang lansia bernama ibu Saonah yang terbaring lemah, dengan balutan beberapa perban yang menutupi bagian tubuhnya yang terluka. Spontan ia dan sekretaris umum MUI Kota Tangerang menghampiri sang nenek dengan mata yang berkaca-kaca karena sedih dan prihatin melihat kondisi si nenek, kemudian berdoa untuk kesembuhan si nenek dan korban lainnya serta kesabaran para pengungsi yang ada di Posko tersebut.
“Semoga nenek cepat sembuh, yang sabar ya ne, nene lagi di sayang sama Allah,” tukas Misbah.
Kemudian menurut Misbah bahwa perjalanan menuju lokasi gempa di tengah malam, mengantuk dan melelahkan, tidak membuat semangat tim surut, bahkan ketika sampai di lokasi yang memakan waktu hampir tujuh jam, tidak terlihat wajah-wajah yang lelah. Semua tim ketika sampai lokasi pagi hari, semua dalam keadaan segar bugar dan tampak senang dan bahagia karena sampai ke tempat tujuan dengan selamat.
“Meskipun melelahkan namun kebahagian kami yaitu dapat turut serta sedikit membantu saudara kita yang terdampak gempa, dan dengan turunnya rombongan MUI ke lokasi gempa juga dapat merasakan apa yang mereka alami sekarang itu, begitu sedih, kehilangan harta, keluarga dan sanak saudara,” pungkas Ketua MUI Kecamatan Priuk.
Ida Bastian