PORTALINDONEWS.COM | Keerom – Kemanunggalan TNI dengan rakyat terus dilakukan, Pos Ubrub Satgas Yonif 310/KK bersama warga sekitar percantik Tugu Salib Umuaf di Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (12/7/2024).
Hal tersebut disampaikan oleh Dansatgas Yonif 310/KK Letkol Inf Andrik Fachrizal dalam keterangan tertulisnya secara terpisah di Makotis (Markas Komando Taktis) di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Dikatakan Dansatgas, kegiatan gotong royong dilakukan sebagai wujud kepeduliaan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Pada gotong royong tersebut, personel Satgas juga turut melibatkan masyarakat untuk bersama-sama membersihkan sekitaran Tugu Salib.
“Karena melihat kondisi sekitar Tugu Salib yang sudah tidak terawat lagi. Oleh karena itu kami mengajak masyarakat untuk memperbaiki dan membersihkannya agar terlihat lebih indah dan asri,” terang Dansatgas.
Menurut Letkol Inf Andrik Fachrizal, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi personel Satgas dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Sehingga dengan hubungan yang baik tersebut, akan mudah membantu setiap kesulitan yang dialami oleh masyarakat yang berada di Kampung Umuaf.
Sementara itu, Danpos (Komandan Pos) Ubrub Kapten Inf Dicky Dian Saputra, S.T.Han., menambahkan Tugu Salib Umuaf ini terletak di gerbang kampung yang menuju Gereja Katolik St. Bonivocius. Personel Satgas beserta warga membersihkan area tugu dan lakukan pengecatan serta perbaikan ringan bagian tugu yang rusak.
“Mungkin saja masyarakat selama ini mau bersihkan tempat ini, hanya saja tidak ada yang memulai, jadi biar kami yang memulai dengan mengajak masyarakat untuk ikut terlibat,” tambah Kapten Dicky.
Disisi lain, Emanuell Wellip (38) selaku Ketua Dewan Pastoral Paroki mengucapkan terima kasihnya kepada personil Satgas Yonif 310/KK yang telah menggerakan warganya untuk mempercantik Tugu Salib Umuaf.
“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada Bapak TNI yang telah membantu memperbaiki Tugu Salib kami. Semoga Tuhan memberkati mereka dalam setiap tugasnya,” tutur Emanuell.
(Pendam XVII/Cenderawasih)