Oleh : Timotius Gobay
Editor : Ida Bastian
PON XX yang tahun ini diadakan di Papua, amat didukung oleh masyarakatnya di sana. Penyebabnya karena mereka merasakan manfaat dari lomba olahraga tersebut. Mulai dari banyak fasilitas olahraga baru yang dibangun, hingga publikasi gratis terhadap keindahan Papua. Sehingga Bumi Cendrawasih makin dikenal oleh netizen di seluruh dunia.
Pekan olahraga tahunan (PON) adalah lomba olahraga yang diselenggarakan 4 tahun sekali. Setelah diadakan di Bandung, tahun ini giliran Papua yang jadi tuan rumah. Meski penyelenggaraannya ditunda selama setahun, namun panitia PON tetap semangat untuk mempersiapkan acara ini sebaik-baiknya. Apalagi baru kali ini PON diadakan di Papua.
Sebenarnya saat masih zaman orde lama, PON akan dilakukan di Papua, namun gagal karena beberapa sebab. Ketika PON tahun 2021 akhirnya dilangsungkan di Bumi Cendrawasih, masyarakat menyambut dengan gembira. Akhirnya Papua diperhitungkan dan Presiden Jokowi bebuat adil dengan membuat acara besar di Indonesia timur, tak hanya di Indonesia Barat.
Masyarakat senang saat ada PON karena, mereka dipercaya oleh pemerintah pusat dalam menyelenggarakan acara sebesar PON, karena kepecayaan itu mahal harganya. Panitia yang terdiri dari pejabat dan tim adalah warga asli Papua, berarti masyarakat di Bumi Cendrawasih mampu bekerja dengan cerdas dan profesional. Sehingga tak lagi diremehkan atau mendapat streotype negatif.
Kedua, olahraga adalah cara untuk mempersatukan masyarakat. Karena mereka saling mendukung tim sepakbola, voli, dan tim cabang olahraga lain. Masyarakat di Bumi Cendrawasih akan kompak dalam mendukung atlet kesayangannya, dan topik PON menjadi viral di mana-mana. Mulai dari warung kopi hingga forum di dunia maya.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa PON adalah arena untuk merayakan keragaman dan mempertebal semangat persaudaraan. Dalam artian, Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa. Sehingga dengan adanya PON, semua rakyat bersatu, dan tidak ada lagi permusuhan di negeri ini.
Apalagi saat ini di Papua tidak hanya ada Suku Dani, Suku Asmat, dan lain-lain. Ada pula pendatang dari suku lain. Saat ada PON, maka mereka bersama-sama menonton pertandingan olahraga dan bersahabat dekat. Acara ini menunjukkan keramahan warga asli di Bumi Cendrawasih, yang sangat welcome kepada para pendatang, walau berasal dari pulau yang berbeda.
Pekan olahraga nasional ke-20 juga disambut bahagia oleh masyarakat Papua, karena ada berbagai fasilitas olahraga yang dibangun. Mereka bisa menikmati pertandingan sepakbola di Stadion Lukas Enembe, yang merupakan gelanggang olahraga terbesar di Indonesia timur, dan berskala internasional. Setelah PON usai, stadion itu bisa dibuat tempat latihan, tak hanya untuk atlet tapi juga warga sipil Papua.
Selain itu, ada pula sejumlah rumah susun yang dibangun sebagai tempat menginap apa atlet yang jadi tamu. Karena atlet dan official yang datang sangat banyak dan tidak cukup jika ditampung di gedung Wisma Atlet. Nantinya rumah susun itu bisa dihuni oleh warga Papua yang berstatus PNS, anggota polri, TNI, guru, dan lain-lain.
PON juga jadi ajang untuk mengiklankan keindahan alam Papua kepada dunia internasional. Mereka yang menonton pertandingan secara langsung via internet, akan bisa menikmati eksotisme di Bumi Cendrawasih yang memukau. Sehingga akan tergerak untuk berlibur ke sana pasca pandemi. Tak heran masyarakat begitu mendukung terselenggaranya PON agar berjalan dengan lancar.
Masyarakat amat diuntungkan dengan adanya PON di Papua, pada oktober 2021. Mereka bangga karena dipercaya jadi tuan rumah acara olahraga berlevel nasional. Juga bisa memanfaatkan arena olahraga pasca PON selesai dan bertambah sehat. Selain itu, PON juga bisa jadi momen untuk mempromosikan keindahan alam Papua.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo