Oleh : Viktor Awoitauw
Editor: Ida Bastian
portalindonews.com – Apresiasi sangat tinggi patut diberikan kepada kerja keras dari seluruh personel aparat keamanan yang kembali membuktikan komitmen mereka dengan berhasil menangkap pimpinan KST Papua di Yahukimo, yang mana ternyata dirinya juga terlibat dalam penembakan anggota Brimob dan rangkaian aksi teror lainnya.
Akhirnya KTH alias PH, yang merupakan salah seorang pimpinan kelompok separatis dan teroris (KST) Papua di wilayah Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan telah berhasil ditangkap oleh aparat keamanan. Diketahui bahwa penangkapan tersebut terjadi pada hari Jumat tanggal 19 Mei 2023 lalu, sekitar pukul 13:30 Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).
Mengenai keberhasilan aparat keamanan untuk menangkap pimpinan gerombolan KST Papua di Yahukimo tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Brigadir Jenderal Polisi (Bigjren Pol) Ahmad Ramadhan menambahkan bahwa memang KT alias PH sebelumnya juga sempat terlibat pada serangkaian aksi kejahatan.
Utamanya, rangkaian aksi kegiatan yang memang dilancarkan langsung oleh gerombolan kelompok separatis dan teroris tersebut, khususnya di wilayah Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Dilaporkan sebelumnya, bahwa pimpinan KST Papua tersebut ikut terlibat ke dalam pembunuhan terhadap personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tanggal 4 November 2022 lalu, kemudian dirinya juga terlibat dalam penembakan terhadap anggota Kepolisian Resort (Polres) Yahukimo, Brigadir Polisi (Brigpol) Usdar, yakni pada 29 November 2022 lalu.
Tidak hanya itu, pimpinan kelompok separatis dan teroris di Yahukimo berinisial KTH alias PH ini juga ikut ke dalam aksi penembakan terhadap anggota Brigade Mobil (Brimob) Satuan Tugas (Satgas) Preventif pada tanggal 30 November 2022, hingga penembakan terhadap Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Yahukimo pada tanggal 30 Desember 2022.
Keberhasilan aparat keamanan untuk menangkap pimpinan KST Papua di Yahukimo ini merupakan salah satu dari sekian banyak prestasi yang berhasil diukir, serta menjadi bukti bahwa memang seluruh aparat keamanan benar-benar bekerja dengan sangat keras untuk mengembalikan kedamaian di Bumi Cenderawasih dan juga terus menciptakan situasi yang kondusif di sana demi melayani serta mengayomi seluruh masyarakat.
Bahkan, sebelum KTH alias PH ini ditangkap, pihak aparat keamanan sendiri juga telah menangkap anggota KST Papua berinisial AS, yang mana dirinya merupakan tersangka penembakan anggota Brimob pada 30 November 2022 itu.
Dia telah diamankan bersamaan dengan sebanyak 22 orang gerombolan KST Papua lainnya dan para simpatisan mereka. Tidak tanggung-tanggung, keterlibatan AS dalam aksi penembakan tersebut kemudian menyebabkan Brigadir Polisi Dua (Bripda) GAP meninggal dunia, selanjutnya ada Brigadir Polisi Satu (Briptu) F dan Bripda DB yang mengalami luka-luka akibat tembakan tersebut.
Setelah ditangkap, kemudian AS secara resmi ditetapkan sebagai tersangka, yang juga langsung ditahan untuk menjalani proses pemeriksaan. Dirinya juga mengaku kalau bergabung ke dalam pasukan gerombolan kelompok separatis dan teroris di Yahukimo pimpinan KTH alias PH itu sejak tahun 2021 lalu.
AS bahkan pernah melakukan pembelian senjata api (senpi) dari H dengan menukarkan emas seberat 20 gram, yang mana senjata tersebut kemudian diserahkannya kepada KTH pada tanggal 3 Maret 2022 di Markas Yamoi.
Kemudian, kini, pimpinan gerombolan kelompok separatis dan teroris Papua di Yahukimo, yakni KTH alias PH sendiri telah diserahkan kepada tim penyidik dari Tim Investigasi Satgas Damai Cartenz dan telah diamankan di Gedung Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua.
Berdasarkan LP/73/XI/2022/Papua/ResYahukimo, Tanggal 30 November tentang tindak pidana pembunuhan yang terjadi pada hari Rabu, 30 November 2022, telah terpenuhi dua alat bukti keterlibatan KTH alias PH dalam penembakan terhadap anggota Brimob Satgas Preventif pada 30 November 2022.
Untuk bisa benar-benar memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat di Tanah Papua, maka dari itu memang dibutuhkan adanya sinergitas yang sangat baik dari seluruh aparat keamanan yang terdiri dari personel gabungan TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Tentunya sinergitas yang terus diupayakan tersebut adalah benar-benar agar serangkaian aksi teror yang terus saja dilancarkan oleh KST Papua tidak lagi menghantui masyarakat dan menyebabkan ketakutan warga sipil bahkan menyebabkan hilangnya nyawa dari masyarakat yang sama sekali tidak bersalah.
Seluruh jajaran aparat keamanan memang memiliki komitmen dan tekad yang sangat kuat untuk terus memburu KST Papua, entah mereka hidup atau mati, dengan berbagai macam strategi, evaluasi, patroli rutin yang terukur demi memastikan kondusifitas masyarakat secara menyeluruh.
Maka dari itu, adanya kabar bahwa pimpinan KST Papua di Yahukimo yang terlibat ke dalam penembakan anggota Brimob menjadi bukti keberhasilan para aparat keamanan dalam menegakkan hukum dan benar-benar memburu gerombolan kelompok separatis dan teroris tersebut. Tentunya keberhasilan itu patut sekali untuk diapresiasi setinggi mungkin.
Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung