Oleh : Made Raditya
Editor : Ida Bastian
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan meski dirinya tidak lagi menjadi Presiden. Keberlanjutan program tersebut patut mendapat apresiasi karena selama ini telah memiliki banyak kontribusi positif bagi masyarakat.
Program mengenai pemberdayaan masyarakat melalui Prakerja memang merupakan salah satu program andalan dari Presiden Jokowi bahkan digaungkan ketika beliau mencalonkan diri menjadi Presiden. Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat sendiri, khususnya mereka generasi milenial yang mungkin baru saja lulus dari dunia perkuliahan atau dari sekolah dan masih belum memiliki pengalaman apapun di dunia profesional. Mereka bisa belajar banyak hal dari Prakerja yang diselenggarakan oleh Pemerintah selama ini.
Kemudian menjelang masa berakhirnya periode Presiden Joko Widodo pada tahun 2024 mendatang, beliau menegaskan satu hal mengenai program Prakerja untuk masyarakat tersebut. Ketika ditemui di Sentul International Cenvention Center pada Jumat (16/6), secara tegas Presiden RI ke-7 tersebut menyatakan bahwa Pemerintah akan terus melanjutkan program tersebut meski nanti dirinya sudah habis masa jabatannya.
Keberlanjutan dari program Prakerja tentu didasari oleh bagaimana manfaat yang telah diberikan pada masyarakat selama ini. Bahkan dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengaku kalau anggaran mengenai Kartu Prakerja untuk dua tahun mendatang sudah disediakan sebagai bentuk keseriusan Pemerintah dalam keberlanjutan program ini.
Sebagai informasi bahwa program Kartu Prakerja sendiri sampai saat ini telah masuk ke dalam gelombang ke-32 sejak pertama kali dirilis pada bulan April 2020 lalu. Dari keberlangsungan program tersebut, dalam data tercatat sudah ada sekitar 12,8 juta orang yang diterima.
Lebih lanjut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sendiri juga mengaku kalau dari angka tersebut, sudah sebanyak 95 persen diantaranya telah menerima insentif dari kegiatan. Ketua Umum Partai Golkar tersebut menambahkan bahwa Prakerja sendiri merupakan upaya dari program keberlanjutan pemberdayaan masyarakat lantaran sudah dinikmati sebanyak 514 Kabupaten/Kota, yang mana rinciannya adalah 56 persen diantaranya merupakan masyarakat yang tinggal di desa, 49 persen diantaranya adalah perempuan dan juga 3 persen diantara merupakan penyandang disabilitas.
Dari data yang disampaikan oleh Menko Airlangga tersebut, terlihat bahwa program Prakerja memang sangat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dan mampu memberdayakan mereka bahkan tanpa memandang latar belakang. Mulai dari mereka yang berasal dari desa dan juga perempuan bahkan kaum disabilitas pun menerima kesempatan yang sama dalam pelatihan dan akan terus diberdayakan oleh Pemerintah supaya mereka bisa mandiri.
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa program Kartu Prakerja memang sangat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu Presiden Joko Widodo mengusulkan supaya program tersebut harus terus dilanjutkan. Beliau pun sempat menunjukkan bagaimana data yang telah terhimpun dalam Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa sudah ada 88,9 persen peserta Kartu Prakerja yang ternyata telah mendapatkan keterampilan baru dan menjadi sebuah bentuk apresiasi tinggi untuk keberlanjutan program ini.
Terdapat pula sebuah momen ketika salah satu perwakilan dari pengguna Kartu Prakerja diminta untuk menceritakan bagaimana pengalamannya selama mengikuti program andalan Presiden Jokowi tersebut. Terdapat dua alumnus dari program Kartu Prakerja gelombang ke-13 dan 9 yang mengaku bahwa mereka sangat mendapatkan manfaat dari adanya program itu sehingga meminta supaya Pemerintah terus melanjutkan karena akan sangat membantu banyak masyarakat lainnya.
Kesaksian tersebut menunjukkan bagaimana apresiasi sangat besar diberikan oleh masyarakat sendiri pada Pemerintah dan bahwa memang kebermanfaatan yang sangat luar biasa diberikan oleh program Kartu Prakerja sehingga dinilai akan sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat Indonesia sebagai program yang berkelanjutan sampai kapanpun. Program tersebut juga diharapkan mampu memberkali generasi muda dengan keterampilan khusus agar dapat bersaing di tengah kompetisi global.
)* Penulis adalah kontributor Nusa Bangsa Institute