Oleh : Saby Kossay
Editor : Ida Bastian
Pemerintah sangat gencar membangun infrastruktur di Papua. Program tersebut merupakan bentuk perhatian Presiden Jokowi guna menciptakan kesejahteraan rakyat maupun memajukan Papua.
Banyak pihak takjub kala melihat kemajuan Papua yang diperlihatkan saat siaran langsung PON XX tahun 2021 lalu. Selama ini, Bumi Cendrawasih sudah menjadi wilayah yang modern, berkat pembangunan infrastruktur yang masif. Tidak ada lagi pameo mengenai Papua yang belum maju atau punya gap besar dengan daerah lain, karena daerah tersebut sudah dibangun dengan amat cantik.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono, menyatakan bahwa Kementerian PUPR berkomitmen membangun infrastruktur di Papua dan Papua Barat. Tujuannya untuk mengurangi angka kemiskinan, pemerataan pembangunan infrastruktur, dan mengurangi indeks kemahalan.
Sejak awal era pemerintahan Presiden Jokowi tahun 2014, berbagai infrastruktur telah dibangun di Papua. Di antaranya Jembatan Youtefa, Jalan Trans Papua, dan lain-lain. Infrastruktur tersebut akan sangat bermanfaat karena memudahkan mobilitas masyarakat. Selama ini rakyat, terutama di daerah terpencil, agak susah untuk berkendara karena jalannya belum layak. Namun dengan pembangunan jalan baru akan memudahkan mereka.
Selain memudahkan mobilitas masyarakat, infrastruktur juga mendukung perekonomian rakyat Papua. Jika ada jalan raya yang representatif dan juga jembatannya, maka ada sarana untuk mengintegrasikan antar daerah. Terutama di wilayah yang jadi produsen (seperti olahan sagu dan hasil bumi lain), dan akan mudah untuk mendistribusikannya ke kota atau kabupaten lain. Hasilnya, perekonomian masyarakat akan meningkat.
Dengan adanya berbagai pembangunan infrastruktur, harga barang kebutuhan dasar dapat diturunkan. Selama ini, harga komoditas yang tinggi disebabkan biaya kirim yang mahal karena menggunakan pesawat kecil. Di Bumi Cendrawasih kondisi geografisnya memang berliku, ada daratan, pegunungan, perbukitan, sehingga transportasi udara amatlah umum.
Akan tetapi, ketika ada Jalan Trans Papua atau jalan lainnya, maka transportasi bisa dialihkan ke jalur darat. Akibatnya biaya pengiriman barang bisa ditekan, karena ongkosnya tak semahal dengan pesawat terbang. Harga-harga barang di Papua bisa diturunkan dan indeks kemahalan berangsur-angsur mengecil. Masyarakat makin makmur karena budget belanja jadi berkurang karena harganya lebih murah.
Menteri Basuki menambahkan, Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur lain berupa perumahan rakyat, Pos Batas Lintas Negara, dan Jalan Perbatasan Papua. Dalam artian, pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan jalan raya, tetapi juga perbaikan sarana transportasi di daerah perbatasan. Jika di kawasan perbatasan masyarakat bisa bermobilitas dengan baik, maka akses terhadap berbagai barang dan jasa akan semakin mudah.
Perumahan rakyat juga diperlukan agar masyarakat Papua bisa hidup dengan layak. Dengan dibangunnya perumahan yang representatif maka kehidupan rakyat makin nyaman. Dengan adanya rumah yang representatif tersebut juga diharapkan mampu menjaga kualitas kesehatan masyarakat.
Pembangunan di Papua tak hanya fokus pada jalan raya, jembatan, dan perumahan, tetapi juga perbaikan sanitasi. Diusahakan tiap rumah mendapat fasilitas toilet yang bersih dan sesuai standar kesehatan. Jangan sampai rumahnya sudah berdiri, tetapi kamar mandinya tidak layak, karena bisa menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya.
Pemerintah membangun berbagai infrastruktur di Papua seperti jalan raya, jembatan, dan lain-lain. Dengan adanya pemerataan pembangunan tersebut, kemakmuran rakyat Papua dapat segera terwujud.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta