Oleh : Abdullah
Editor : Ida Bastian
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rupanya menarik minat investor asing untuk terlibat dalam pembangunan tersebut, tidak hanya dari Asia proyek ini juga diminati pengusaha dari Rusia untuk berinvestasi di IKN.
Sejumlah pengusaha di Rusia menilai bahwa peluang investasi di IKN Nusantara sangat menarik untuk dilakukan dan tengah mencari titik masuk untuk berinvestasi di proyek ibu kota baru Indonesia tersebut.
Daniyar Akkaziev selaku CEO Rusia-ASEAN Business Council mengatakan, para pengusaha di Rusia sudah membicarakan hal tersebut. Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke tempat baru adalah proyek yang sangat besar.
Rusia-ASEAN Business Council yang didirikan oleh Kamar Dagang dan Industri Rusia pada tahun 1998, merupakan organisasi yang memberikan bantuan praktis kepada pengusaha dan bisnis Rusia dalam pengembangan perdagangan multi-vektor, kerja sama ekonomi dan investasi dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Daniyar menyampaikan pengusaha Rusia mengikuti perkembangan rencana pemindahan Ibu Kota di Indonesia.
Menurutnya, kunjungan Presiden Joko Widodo ke lokasi pemindahan ibu kota di Kalimantan Timur beberapa bulan lalu, telah memberikan kepastian bahwa proyek pemindahan ibu kota benar-benar dimulai.
Daniyar mengetahui bahwa pemindahan ibu kota tersebut tidak bisa apabila hanya mengandalkan pembiayaan dari pemerintah sehingga diperlukan adanya investasi dari pihak luar, tak terkecuali para pengusaha dari luar negeri.
Daniyar mengakui bahwa proyek IKN sangat menarik. Rusia memiliki perusahaan di bidang infrastruktur, jembatan, sistem komunikasi dan sistem kereta api. Perusahaan Rusia sedang melihat apa yang dapat menjadi titik masuk. Dirinya menyampaikan bahwa pengusaha Rusia membutuhkan pemahaman terkait insentif yang dapat diberikan pemerintah Indonesia seperti insentif pajak, insentif investasi dan sejumlah insentif lainnya. Selain itu, Daniyar juga mengatakan bahwa investasi di negara-negara ASEAN sangatlah menarik bagi para pengusaha yang ada di Rusia.
Pada kesempatan berbeda, Usmar Ismail selaku pengamat kebijakan publik Universitas Prof Dr Moestopo mengingatkan akan pentingnya percepatan pembangunan IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Usmar menuturkan, terdapat enam dasar yang menjadi pertimbangan dalam pergerakan manusia, yakni tujuan, jarak, rancangan, kepadatan, keberagaman dan mengelola kebutuhan.
Hal tersebut dikatakan Usmar dalam rangka menanggapi pertemuan antara Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, Wakil Kepala IKN Donny Rahajoe dan Ahli Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra terkait pembangunan IKN.
Idealnya, Usman menilai, alasan utama pembangunan IKN adalah untuk mengatur keseimbangan dan keadilan pembangunan, serta meningkatkan kekuatan geopolitik nasional dalam perpektif geopolitik global. Percepatan pembangunan IKN harus dipahami dalam perspektif sebagai upaya mewujudkan etalase utama dari bangsa dan negara yang hebat, kuat dan bermartabat.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama di bidang bisnis dengan Indonesia di IKN Nusantara. Kerja sama itu untuk sektor infrastruktur dan logistik. Ketertarikan Rusia disampaikan Putin dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
Putin menuturkan bahwa Moscow yang merupakan Ibu Kota Rusia telah berkembang sangat baik dan siap berpartisipasi dalam proyek-proyek yang ambisius. Tak hanya menyampaikan ketertarikannya soal IKN, Putin juga menyatakan kesiapan BUMN Rusia, Rosatom State Corporation, untuk bergabung dalam proyek teknologi nuklir di bidang kesehatan dan pertanian di Tanah Air.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa dirinya menghargai sikap Putin yang akan menjamin keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk dari Rusia dan Ukraina. Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun kecuali ingin memastikan masalah rantai pasok pangan hingga energi segera teratasi.
Selain itu, Presiden Vladimir juga menawarkan partisipasi Rusia dalam proyek transportasi kereta IKN melalui perusahaan Russian Railways. Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan Presiden Jokowi di Kremlin, Moscow.
Kementerian Perhubungan saat ini masih menunggu perihal kelanjutan dari tawaran Putin untuk mengembangkan transportasi perkeretaapian di IKN.
Sidik Pramono selaku Juru Bicara Tim Komunikasi Rencana Pemindahan IKN mengaku siap untuk melakukan pembicaraan lebih detail perihal rencana masuknya Rusia ke Proyek pengembangan transportasi kereta di Nusantara.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, pembangunan jalur KA sebagai pendukung IKN akan meliputi sarana dan prasarana KA Bandara, KA antarkota dan KA perkotaan. Sumber pembiayaan akan berasal dari APBN atau KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha).
Saat ini, rencana pembangunan jalur kereta di IKN masih dalam tahap kajian kelayakan. Tawaran Putin untuk IKN disampaikan saat lawatan Jokowi pekan lalu. Putin menyebutkan adanya potensi kerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur transportasi dan logistik di IKN Nusantara.
Ketertarikan Rusia untuk berinvestasi di IKN menunjukkan bahwa proyek ini bukanlah proyek abal-abal, peran investor tentu saja dibutuhkan mengingat tidak mungkinnya biaya proyek pembangunan IKN mengandalkan 100% APBN.