Oleh : Dwi Cahya Alfarizi
Editor: Ida Bastian
Portalindonews.com – Presiden Jokowi baru saja melaksanakan groundbreaking pembangunan Bandara dan sejumlah fasilitas penunjang lainnya di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Peresmian tersebut menunjukkan komitmen Pemerintah untuk terus melanjutkan proyek strategis nasional yang mampu menciptakan pemerataan pembangunan.
Sebagai negara kepulauan yang luas, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk pertumbuhan dan perkembangan. Namun, realitas geografis yang rumit dan perbedaan dalam tingkat pembangunan antarwilayah menjadi tantangan serius.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang kuat dan terintegrasi adalah kunci untuk mencapai pemerataan pembangunan. Salah satu proyek penting yang saat ini tengah menjadi perhatian utama adalah pembangunan Bandara Very Very Important Person (VVIP) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Proyek ini diawali dengan peresmian pembangunan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 November 2023. Dalam acara groundbreaking tersebut, Presiden Jokowi dengan tegas menyatakan pentingnya proyek ini sebagai langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan dan konektivitas di IKN.
Terletak sekitar 15 kilometer dari pusat pemerintahan IKN, Bandara VVIP ini akan menjadi pusat transportasi udara yang vital, menghubungkan IKN dengan wilayah lain di Indonesia dan dunia.
Bandara VVIP IKN memiliki spesifikasi yang mengesankan. Dibangun di atas lahan seluas 7.000 meter persegi, bandara ini dilengkapi dengan landasan pacu berukuran 3000 x 45 meter. Fasilitas tersebut memungkinkan pesawat besar seperti Boeing 777-300 ER dan Airbus A380 untuk mendarat dengan nyaman.
Selain itu, adanya helipad yang mampu menampung tiga helikopter, apron yang dapat menampung tiga pesawat berbadan besar, serta parkir GSE, pos pemeriksaan sisi udara, hanggar, cargo, catering, dan berbagai fasilitas lainnya menjadikan Bandara VVIP IKN sebagai sebuah infrastruktur udara yang sangat komprehensif.
Kehadiran Bandara VVIP ini telah menjadi katalisator bagi perkembangan ekonomi dan konektivitas di IKN. Sejumlah proyek pembangunan lainnya, seperti Rumah Sakit Mayapada, Rumah Sakit Hermina, kawasan serbaguna Pakuwon Group, dan SDN 020 Sepaku, semuanya menjadi bagian dari visi pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan konektivitas di seluruh Indonesia.
Inisiatif ini adalah bukti komitmen pemerintah dalam memajukan wilayah-wilayah di luar Jawa, mengatasi kesenjangan pembangunan yang selama ini menjadi permasalahan utama.
Pembangunan Bandara VVIP IKN juga menjadi contoh nyata bagaimana Badan Bank Tanah mendukung agenda ini. Badan Bank Tanah telah menyediakan lahan seluas 4.162 hektare untuk proyek ini, dengan 347 hektare di antaranya diperuntukkan secara khusus untuk Bandara IKN.
Langkah ini adalah wujud nyata dari komitmen Badan Bank Tanah dalam menjalankan mandatnya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 Tahun 2021.
Parman Nataatmadja, Kepala Badan Bank Tanah, menjelaskan bahwa badan tersebut tidak hanya berperan dalam pengadaan tanah untuk pembangunan, tetapi juga dalam memastikan ketersediaan tanah untuk kepentingan umum.
Dalam hal ini, pembangunan Bandara VVIP IKN menjadi salah satu prioritas utama. Hal ini adalah indikasi bahwa Badan Bank Tanah tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur besar, tetapi juga pada pengalokasian tanah untuk kepentingan masyarakat melalui Reforma Agraria, dengan minimal 30 persen tanah dialokasikan untuk masyarakat.
Dengan alokasi tanah sebesar 1.883 hektare yang akan diberikan kepada masyarakat di wilayah HPL Badan Bank Tanah melalui GTRA, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan tanah tersebut untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa Bandara VVIP IKN akan menjadi pusat vital transportasi udara yang akan melayani pesawat berbadan besar. Rencananya, operasi terbatas akan dimulai pada Juli 2024, dengan operasional penuh dijadwalkan pada Desember 2024.
Bandara ini akan mampu melayani pesawat seperti Boeing 777-300ER dan Airbus A380, yang merupakan pesawat berbadan lebar dan mampu mengangkut sejumlah penumpang yang signifikan. Dengan fasilitas yang modern dan terintegrasi dengan baik, Bandara IKN akan memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.
Pembangunan Bandara IKN adalah manifestasi nyata dari komitmen pemerintah untuk menjalankan paradigma Indonesia Sentris, yang menekankan bahwa pembangunan bukan hanya harus terfokus pada pulau Jawa, tetapi juga harus mencakup seluruh nusantara.
Dalam kata-kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pembangunan Bandara IKN adalah bukti nyata bahwa pemerintah memandang pembangunan sebagai upaya bersama untuk mencapai kemajuan ekonomi dan konektivitas yang merata di seluruh Indonesia.
Pembangunan Bandara IKN adalah sebuah langkah besar yang harus diapresiasi. Inisiatif ini adalah langkah penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, konektivitas, dan pembangunan yang merata di seluruh negeri.
Bagi masyarakat di IKN dan sekitarnya, Bandara VVIP IKN akan membuka peluang baru dalam hal mobilitas, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Bagi seluruh Indonesia, ini adalah contoh nyata dari komitmen pemerintah untuk memajukan seluruh nusantara.
Dalam mengapresiasi komitmen pemerintah ini, kita sebagai masyarakat Indonesia memiliki tanggung jawab untuk terus mendukung pembangunan ini dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Kita diingatkan untuk bersatu, bekerja sama, dan terus mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Sebagai negara kepulauan dengan potensi luar biasa, Indonesia memiliki banyak tantangan dan peluang. Pembangunan Bandara IKN adalah salah satu langkah penting dalam mewujudkan visi pemerintah untuk pemerataan pembangunan.
Dalam semangat gotong-royong dan persatuan, mari kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik, yang adil, dan makmur untuk seluruh warga Indonesia. Dengan komitmen dan kerja keras, kita dapat meraih kesuksesan bersama, dan Bandara VVIP IKN akan menjadi salah satu cerminan kemajuan Indonesia.
Penulis adalah Kontributor Persada Institute