Dukungan datang dari para tokoh agama terkait kebijakan pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi. Mereka melihat kebijakan tersebut sebagai bentuk keadilan subsidi kepada masyarakat.
Salah satu dukungan datang dari Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan penyesuaian harga BBM sebagai bentuk keadilan subsidi untuk rakyat.
“Di balik penyesuaian ini, Ansor melihat ada komitmen kuat dari Pemerintah untuk menata pos-pos subsidi, yang awalnya dinikmati sekitar 70 persen kalangan menengah ke atas berubah untuk masyarakat bawah, ini justru bentuk keadilan subsidi untuk rakyat,” katanya.
Dalam keterangan Yaqut, Presiden Jokowi menegaskan kepada dirinya bahwa perubahan harga BBM ialah ikhtiar pemerintah guna menempatkan subsidi kepada masyarakat kalangan bawah.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Pusat Jami’yyah Ahli Thoriqoh Mutabaroh Indonesia (DPP JATMI) menyatakan dukungannya terhadap kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi setelah mencermati perkembangan situasi di masyarakat pasca kebijakan tersebut.
“DPP JATMI berprasangka baik terhadap pemerintah, bahwa pemerintah tidak punya niat buruk apalagi jahat untuk menyengsarakan rakyatnya sendiri” katanya dalam keterangan tertulis.
DPP JATMI menyatakan dapat memahami dan menerima upaya ikhtiar pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi demi kemaslahatan dan penyelamatan APBN.
Bukan hanya itu, DPP JATMI juga meminta kepada pemerintah agar memastikan BLT jatuh ditangan yang benar.
“DPP JATMI meminta kepada pemerintah supaya memastikan dan menjamin program bantuan sosial berupa BLT benar-benar sampai kepada rakyat yang berhak, transparan dan berkeadilan,” tulisnya.
DPP JATMI berharap agar masyarakat memahami dan mengerti atas kondisi saat ini dengan sikap legowo dan menghadapi kehidupan sehari hari dengan penuh rasa optimisme, tidak skeptis dan selalu berusaha untuk ikhtiar.
DPP JATMI juga menghimbau masyrakat untuk tawakal dan percaya bahwa ALLAH SWT senantiasa memberikan solusi dan jalan keluar atas persoalan yang sedang dihadapi bersama.
Dukungan juga datang dari tokoh agama Sumatra Barat, Buya Bagindo M. Leter. Dirinya mendukung rencana penyesuaian harga BBM yang telah diambil oleh pemerintah. Ia menilai hal itu untuk menekan penggunaan konsumsi BBM bersubsidi.
Dengan langkah penyesuaian harga BBM subsidi ini, ia berharap dapat mengurangi disparitas harga antara BBM subsidi dan non subsidi.
“Harga minyak saat ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, sehingga membuat beban keuangan negara sangat berat terkait dengan beban subsidi dan kompensasi yang harus dibayarkan kepada badan usaha,” ujarnya.
Ida Bastian